••
•Detik demi detik telah berlalu, saat ini jam menunjukkan pukul 09.15 dimana para siswa melaksanakan istirahat siang, mereka pergi ke kantin untuk mengisi ulang perutnya, tak perlu berlarian karena kantin sekolah ini sangat lah besar
berbeda dengan si cantik, waktu istirahatnya ia pilih untuk ke perpustakaan. ia berjalan melewati lorong sekolah, dan seperti biasa pasti banyak yg menyapanya
sekolah ini memiliki beberapa lift, bukan untuk bergaya namun mereka membangun lift untuk menberikan kepada orang orang disabilitas. namun juga ada berberapa lift yang memang untuk umum. meski ia tahta 1,Carlo lebih memilih untuk berjalan dan menaiki 3 tangga
"ke perpus lagi dek? ", Carlo menengok ke arah belakang lalu ia menghentikan langkahnya dan tersenyum. pertanyaan dari seseorang tadi hanya di angguki oleh Carlo
"tumben masuk, biasanya juga bolos sama anak sekolah sebelah kak". laki laki yang tengah Carlo ajak berbicara ialah
Xiao Adery Raden Marvitkakel sekaligus Sepupu Carlo, keturunan china dan juga Jawa, mengapa itulah ada marga china sekaligus "Raden" yang berasal dari Jawa. biasa di panggil Marvit, dia adalah seorang yang sangat penyayang terutama ke adik sepupu satu satunya ini. Berada pada tinggat ke 7 setelah Jian
"hahaha, ketuanya pindah sekolah ke sini dek, jadi ga perlu repot repot ke sana", setelah mendengarkan itu wajah Carlo langsung bingung
" hah? pindah sini? baru baru aja? ", Marvit menganggukkan kepalanya
" tunggu maksudnya Haekal? "
"kenapa nih sebut sebut nama", pas dengan waktu itu Haekal pun datang ke arah mereka. Marvit yang melihat Haekal langsung merangkul pundaknya
" nah ini ketuanya dek, si tikus", Carlo menutup mulutnya tidak percaya. jadi selama ini yang bikin bolos kakak nya adalah Haekal? dan what!! ketuanya?? jadi dia banyak memukul orang lain, berkelahi, dan membuat onar?
Haekal memukul dada marvit, ia tau bahwa Carlo terkejut mendengar hal nya. pasti Carlo berfikir jika ia adalah anak tidak benar walaupun kenyataannya itu benar
"paan dh bang, ngaco lu. ga bener itu Car", Haekal seakan peka dengan reaksi Carlo langsung mengklarifikasi
Carlo hanya menggelengkan kepalanya, lalu ia berpamitan untuk pergi ke perpustakaan, saat itu juga Haekal ikut berpamitan untuk menemani Carlo
"aku ikut", Carlo menghela nafasnya pelan lalu menganggukkan kepalanya saja
Dengan senyuman lebar Haekal berjalan di belakang Carlo, ia pandangi rambut halus itu. jika kemarin cita citanya ingin menjadi pelayaran, hari ini ia ganti menjadi ingin mengusap rambut halus Carlo
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WINNER (HYUCKREN)
Romance|HAPPY READING| ⚠ cerita tidak boleh di copy ⚠ cerita hanyalah fiksi, gausah baper ⚠ lapak hyuckren jangan salah ⚠ bxb area ⚠ CERITA ASLI KARYA GUA SENDIRI Terlalu nakal. ya, pemuda gila yang sering dipanggil dengan panggilan "tikus" adalah Haekal R...