08

245 20 3
                                    

.

.

.


Dimeja di mana haerin dan minji tempati
Minji duduk manis sambil menyantap ice cream, sedangkan haerin fokus dengan handphone nya, walaupun sesekali pandangan nya mlenceng ke arah minji (wkwkw melenceng ga tuh). Minji memakan ice cream seperti anak kecil, belepotan dimana mana.
Haerin yang melihat nya pun tak tahan untuk segera membersihkan ice cream yang belepotan di minji.

Pertama haerin ragu untuk memajukan tangan kanan nya ke arah pipi minji. Namun karna minji yang peka , akhirnya ia sendiri yang membersihkan nya.

"Blepotan ya aku kak??"

Haerin hanya membalas nya dengan anggukan dan kembali duduk seperti semula.

*cluukk

Astaga, tetesan ice cream itu jatuh, masalah jatuh atau tidak itu tidak apa apa, ini bukan jatuh di tempat yang aman, ini jatuh di paha minji. Haerin diam saja, karna ia berpikir pasti minji akan membersihkan nya sendiri. Namun justru minji malah membeku di tempat.

'Aduhh, pake jatuh segala minjiiiii.... ' batin minji dengan raut wajah yang panik.

Haerin  yang melihat nya pu menghela nafas.

"bersihin, jangan cuma panik doang" ucap haerin ketus, ia masih badmood karna tadi.

haerin yang masih saja melihat minji diam itu pun akhirnya terpaksa membersihkan nya.

"Permisi." Ucap nya pelan. Lalu membersihkan ice cream yang jatuh pada paha minji.

Haerin menyapu pelan paha minji. Minji yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun seprti menciut di hadapan haerin. Ia tak berani mengeluarkan sepatah kata pun.
cukup lama haerin membersihkan itu, karna ternyata haerin membayangkan yang tidak tidak, semakin lama haerin memperlambat sapuan tangan nya terhadap minji, dan itu membuat minji sedikit terangsang?!..

.

.

.

(Tebak saja ya (^v^))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tebak saja ya (^v^))

*tinkkk (lonceng caffe)

Haerin dan minji yang sedang berada di posisi yang sangat dekat pun reflek menoleh ke arah suara lonceng. Segera mereka menjauhkan diri mereka masing-masing , karna yang datang adalah..... Hanni.

.

.

*tinkk
"Hal-" baru saja hanni akan mengucapkan kata hallo namun ucapan nya terpotong karna ia shock akan apa yang di lihat nya. INI SUDAH YANG KEDUA KALI NYA.. mereka berciuman di tonton oleh hanni.

"Astaga, ini di pesen ya? sorry gatau, permisi" ucap hanni dan langsung menutup pintu caffe

Hanni benar benar shock kali ini. Karna bukan hanya hampir yang kali ini, namun benar menempel bibir antara bibir. Dan yang lebih membuat nya kaget posisi mereka yang sangat sensual. Tangan haerin yang berada di paha minji, dan minji yang mengalungkan Tangan nya di kepala haerin.



.


"Ah, kenapa kejadian kayak gini selalu ke ulang sih."

"hanni lagi hanni lagi yang jadi detektif nya" batin haerin.

Minji saat ini membeku di tempat, ia benar benar sudah kehilangan akalnya. Bisa bisanya ia menerima ciuman haerin.

Tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, kedua nya terdiam.
Mereka benar benar terpikirkan dengan kiss scene yang mereka buat.

Hingga akhir nya haerin memberanikan membuka topik kembali.

"s-sorry, ga bermaksud.." ucap haerin gugup.

minji mengangguk pelan..

.

.
"lo ga marah kann?" tanya haerin.

minji menggelengkan kepalanya.

"n-ngga kak eh r-rin" ucap minji

"besok di sekolah temuin gue di toilet bawah ya." Ucap haerin, haerin berencana untuk menembak minji besok saat bersekolah.

"gak mau, k-kamu mau aneh aneh lagi kan? aku nggak mau ketawan lagi, aku malu sama hanni." Ucap minji
Minji berpikir bahwa haerin akan meng wleo wleo nya lagi di kamar mandi, padhal tidak.

"Sotoy, gue juga malu kali sama hanni. Udah skrg abisin es lo, gue anter lo pulang" ucap haerin sambil memalingkan wajahnya.

.


.


.


.

.

"thanks for today, sorry gue galak tadi, lain kali kalo gue ajak jalan tolong jangan telat."

"Ya rin maaf"

Haerin dan minji sudah tiba sekarang di rumah minji, haerin mengantarkan minji ke rumah dengan mobil BMW nya yang sangat mewah.
Minji mencoba menawari haerin untuk mampir ke rumah nya terlebih dahulu.

"Kamu ga mau mampir?" ucap minji

Haerin menggeleng kan kepala nya

"ga, gue pulang dulu ya, take a rest"

Haerin menutup kaca mobil nya dan lalu langsung pergi dari rumah minji.
Di perjalanan minji selalu muncul di benaknya, dia membayangkan hari esok saat haerin menyatakan perasaannya, tapi saat di bayangkan, haerin itu bukan tipe yang romantis, dia gengsi. Dia bukan akan menyatakan perasaan nya nanti saat menembak minji, namun melainkan menjebak minji, agar minji bisa menjadi pacarnya (omo omo).

.


.

680 word dulu yaa, oh ya besok libur dulu yaa, besok author nya ultah gais wkwkw.

Thanks, I hope u all enjoy. Janji next part 1200 word.

Nerd Girl | Kim minjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang