Sudah terbit Playbook dan KBM App
Dan ceritanya 40% berbeda dengan yang di Wattpad. Penulisan juga lebih rapi dan minim typo
-----
"Kalo memang kamu masih ada rasa sama lelaki itu, kenapa tidak menolak perjodohan ini dengan tegas? Bukan hanya lelaki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini usia kandungan Aleya telah memasuki bulan kesembilan, hanya tinggal menunggu hari saja untuk melahirkan. Kabar baiknya lagi, Aleya sedang mengandung anak kembar didalam perutnya.
"Assalamualaikum anak Abi" Fathar menyapa pada calon anaknya.
"Wa'alaikumsalam Abi, " Aleya terkikik menjawab dengan suara adik kecil.
Fathar mendongak menatap wajah istrinya dan terkekeh. "kira-kira, kalian nanti mirip ummi? Atau Abi?" Tanya Fathar kembali menatap perut yang sudah cukup besar tersebut.
"Mirip Ummi sama Abi" jawab Aleya lagi dengan suara anak kecil.
"Semoga, kalian nanti ketika udah lahir kedunia ini, akan menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah. Bisa bermanfaat bagi ummat akhir zaman"
"Aamiin Abi"
"Abi mau berangkat Majelis dulu ya, setelah Abi selesai isi Majelis, Abi bakal bacain kalian surah lagi" Fathar mengelus perut istrinya dengan lembut.
"Siap Abi, kami menunggu kedatangan Abi "
Fathar berdiri tegak dan tersenyum pada istrinya, mengelus lembut pipi tersebut. "Aa' pergi dulu ya, jangan kerjain hal yang berat, minta tolong aja sama ummi. Kalo ada apa-apa bilang aja sama Ummi. Nanti Aa' usahain bakal pulang secepatnya "
"Iya Aa' yang ganteng. Nanti apa-apa aku bilang kok sama ummi. Aa' juga hati-hati di jalan " ucap Aleya menyalimi tangan suaminya.
"MasyaAllah, makin cantik Istri Aa' kalo nurut gini" ucap Fathar mencoel hidung mancung Aleya, membuat Aleya tersipu karena di puji.
"Aleya makin gendut ya A'?" Tanya Aleya tiba-tiba.
Fathar langsung memasang kuda-kuda, salah jawab, bisa-bisa ngambeknya berkepanjangan seperti beberapa waktu yang lalu.
"Iya, kamu makin gendut. Gemesh Aa' liatnya"
"Cantikan mana? Aku yang kurus, atau aku yang gendut?"
"Dua-duanya tetap cantik, karna itu kamu. Kamu satu-satunya bidadari Aa' yang paling cantik! Mengalahi cantiknya bidadari surga, mau kamu gendut, mau kamu kurus, kamu tetap paling cantik" Aleya memegang pipinya salting mendengar jawaban suaminya.
"Ciee...pipinya merah, salting ya?"
"Ihh... Aa'! Jangan digodain tau" ucap Aleya semakin salting.
"Gak papa, orang godain istri sendiri kok, masa gak boleh"
"Udah ihh... Sana-sana, nanti Aa' terlambat isi pengajiannya " usir Aleya mendorong tubuh suaminya keluar kamar.
Aleya menutup pintu dan menutup wajahnya malu, sedang Fathar terkekeh didepan pintu.
"Sayang, gak mau antar Aa' sampai depan? Aa' perginya agak lama, nanti kangen gimana?"