AWAL part 2

331 2 0
                                    

" selamat pagi buna, " sapa mala pada ibundanya.
" pagi sayang, mau sarapan apa?" Tanya buna pada mala.
" apa aja buna" jawab mala singkat.
" oh iya buna nanti mala mau bawa bekal ya, mala hari ini ada tugas jadi malas mau ke kantin " lanjutnya dengan menyantap sarapan pagi diatas meja nya.
" boleh, nanti buna siapin " ujar buna mala padanya.
" toko buna gimana bun, rame gak? "  tanya mala basa basi dengan menyantap nya makanan yang sudah buna mala siapkan.
" alhamdulillah rame kok " jawab buna membuat mala menganggukan kepalanya,mala meneguk susu yang sudah bunanya siapkan untuknya hingga tersisa setengah.
" yaudah kalo gitu mala pamit sekolah dulu ya buna, assalamualaikum " ujar mala menyalami buncanya lalu pergieninggalkan pekarangan rumahnya.
" waalaikumsalam, hati hati al! " teriak buna mala pada putrinya itu. Gadis itu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya dengan mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan rata rata, hanya butuh beberapa menit untuk sampai dipekarangan sekolah nya itu.
Di pekarangan sekolah cahaya mega kreasi gadis itu yang baru saja sampai di pekarangan sekolahnya dengan motor vespa putihnya itu memarkirkan di area motor yang sudah tertata rapih disana.
" mala " panggil seseorang padanya.
" lea " gumamnya setelah mengetahui siapa yang memanggilnya.
Lea gadis blasteran itu adalah sahabat mala dari masa awal sma, satu satunya teman yang sudah ia anggap sebagai saudaranya terkadang mereka saling bertukar cerita tentang kehidupan nya tanpa rasa ragu, saling mengerti bahkan saling terbuka dan sama sama beruntung memiliki satu sama lain.
" morning la " sapa lea pada sahabat nya.
" morning to lea " sapa balik mala pada lea.
" oh iya la bsk lo sibuk gak? " tanya lea pada mala.
" lea apa lo lupa jika ada waktu senggang gue akan bantu buna ditoko kue " jawab mala membuat lea menampakkan senyum deretan giginya.
" hehe iya ya maaf ya la, gue kan emang pelupa orangnya " jawab kea sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" gapapa ko le, emangnya ada apa? " tanya mala pada lea.
" mau ngajak lo me gramedia buat beli novel, " jawab lea membuat mala menganggukan kepalanya cepat.
: oke jam berapa? "
" katanya lo mau bantuin buna? "
" hehe gue juga lagi cari novel baru buat dibaca lagi " ujar mala membuat lea membulatkan kedua bibirnya membentuk sebuah lingkaran o.
" giliran novel, garcep lo yaa "
" harus le "
Mala juga pecinta novel, selain suka menulis, gadis itu juga suka membaca. Bahkan dirinya sudah memiliki beberapa novel dirumahnya, buna nya tidak pernah menegur nya selagi itu hal yang positif. Saat sedang berbicara dengan mengusung koridor sekolahnya kedua gadis itu terhenti Kala mendengar teriakan yang memanggilnya.
" mala" panggil seseorang dari arah belakang,  gadis itu yang merasa terpanggil mwmbalikan tubuhnya.
"Kenapa?" Tanya mala pada temannya sekelas nya.
" ini ada titipan buat lo " jawabnya lalu menyerah kan paper bag padanya.
" apa ini? " tanya mala padanya.
" gua juga gak tau, dia cuma titipan ini buat lo tapi dia berpesan, katanya lo harus buka pas di rumah" ujar siswa itu pada mala.
Mala mengangguk lalu menerima nya paper bag itu " thanks " jawab mala yang diangguki siswa disana.
" apaan itu la " tanya lea pada mala
" gua juga gak tau ini apa " Jawab mala pada sahabatnya itu.
" buka dong la, kepo nih gua " pinta lea yang digelengin mala.
" lo lupa amanah yang disampaikan sama yang nitip ini " ujar mala yang membuat lea memutar matanya malas.
" iya deh sipaling amanah " ujar mala membuat mala terkekeh.
" yuk masuk " ujar mala yang diangguki lea.

Kedua gadis itu menikmati pelajarannya tanpa rasa ngeluh, disini dikelas 11 MIPA mala juga lea berada, selain cantik kedua gadis itu juga memiliki banyak prestasi entah mala yang sering peringkat 1, atau hal lain yang sering diadakan disekolahnya bahkan kedua gadis itu juga mengikuti eskul yang berada di cahaya mega kreasi disana.
Hingga tak terasa Bell istirahat berbunyi kedua gadis itu lebih memilih menghabiskan waktu nya di dalam kelas nya sembari menyantap bekal yang mereka bawa, tak sedikit yang menyukai persahabatan mereka mulai dari kebersamaan nya, menyelesaikan masalahnya harus bersama sama, bahkan mereka saling merangkul bahu keduanya, indah sekali persahabatan mereka.
" la li masih suka sama ka rakha? " tanya lea membuat mala tersedak karena penuturan itu.
UKHUK...UKHUK...
" yaampun la kenapa bisa gini sih? " ujar lea lalu menyadarkan minumannya pada mala.
" makasih, kenapa lo tanya gitu? " tanya mala pada lea.
" hmmm, gapapa ko la emang pertanyaan gua salah ya?. " tanya mala yang digelengin mala.
" enggak kok kenapa le? Lo suka juga sama kak rakha? " tanya mala yang digelengin lea.
" gak mungkin lah gua suka sama crush sahabat gua sendiri, lagian gua gak tertarik kok sama ka rakha, gue cuma takut lo kecewa aja la, lo tau sendiri kan ka rakha orangnya tertutup banget, paham agama apa lo gak bosen setiap harinya do ceramahin sama dia, apalagi dia banyak fans nya " cerocos lea membuat mala terkekeh.
" kejauhan le lo mikirnya, gua cuma suka aja kali, yakali dia mau sama batu kerikil kaya gua " ujar mala pada lea.
" Eh tapi lo percayakan sama hubungan taaruf itu la " tanya lea yang diangguki mala.
" bagi yang paham agama taaruf itu menyenangkan le, kita bisa pacaran setelah nikah gua pengen banget tau rasanya hubungan taaruf itu gimana " gumam mala pada lea.
" tapi kan kita gak bisa mengenal dia seperti apa la, kalo kita taunya setelah nikah, misalnya ada sifat yang gak kita sukai dari diri mereka gimana? " jelas lea pada mala.
" gua percaya le sama seseorang yang ngajak taaruf tidak akan melakukan hak yang sama dengan laki laki  yang tidak paham agama. "
Gumam nya lea pada mala.
" mereka sama tapi beda dalam pendirian nya gua yakin suatu saat nanti gua akan nikah sama laki laki yang visual nya sama dengan fiksi Novel yang sering gua baca, yang memiliki alur taaruf dan menjadikan gua satu satunya dalam hatinya tanpa niatan menghadirkan pihak ketiga " lanjutnya  membuat lea sahabatnya itu terbelalak.
" ketinggian lo la mimpinya. "
" tidak ada yang tidak mungkin le kalau kita mau berdoa sama tuhan." Ujar mala membuat lea mengangkat bahunya acuh.
Tanpa mereka sadari dibalik pembicaraan itu seseorang diam diam tersenyum simpul padanya " semoga pilihan ku tidak salah ya " gumam nya lalu pergi dari sana.

Brakk.....
" Eh kalo jalan liat liat punya mata gak sihh " sentak siswa disana sembari membereskan buku buku nya yang berserakan di lantai koridor sekolah nya.
" ehh kalo gak punyaata ngapain gue sekolah egee, lagian ya yang salah itu lo bukan gua, " jawab lea yang tak kalah terima dengan lawan bicara nya.
" ya kali lo lagi ngecosplay jadi orang buta " sarkas siswa itu membuat lea membulatkan matanya, saat mendengar penuturan siswa itu.
" apa lo bilang, lo ngatain gua buta! "
" kalo merasa yaudah "
" udah Lee udah " ujar mala menengahi.

Segitu dulu ya gays pegel nihhh... babayy

DIARY BASMALAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang