Part 5

482 68 4
                                    

Butuh waktu 30 menit bagi mobil Rion memasuki gerbang rumah, bahkan Garin sudah benar-benar tidak sabar.

"I'M BACK BABY!" adalah kata pertama yang Garin ucapkan ketika dirinya memasuki rumah.

Kebetulan di ruang tengah, semua anggota tengah berkumpul.

Bersantai, menikmati waktu libur mereka.

"KAK GARIN!!" Mia, anak bontot kedua Rion dan Caine berlari menghampiri Garin.

Dengan semangat, Mia memeluk Garin.

Untung saja Caine masih di belakang Garin, jika tidak sudah pasti mereka berdua akan terjatuh kebelakang. Apalagi kondisi kaki Garin yang belum seratus persen sembuh.

"Mia kangen kak Garin, Mia juga khawatir tau" ucap Mia sambil memeluk Garin.

"Awww you miss me that much, my lil sister?" Kata Garin sambil memeluk Mia erat, gemes.

"Woyy adek gw itu woy, maen peluk aja lu kodok!" Makoto yang melihat adegan itu langsung melayangkan protesnya.

Sedangkan Garin semakin mengeratkan pelukannya dengan sengaja, Mia hanya terkekeh kegirangan.

Sambil berjalan seperti kepiting, Garin dan Mia berjalan menuju sofa tengah tanpa melepaskan pelukan mereka.

Sedangkan yang lain hanya terkekeh melihat mereka berdua, kecuali Mako yang terlihat mendumal sendiri, walaupun di dalam hati cukup terhibur juga.

"Gimana Rin rumah sakit?" Tanya Riji mencoba menggoda Garin.

Garin yang mendengar itu kembali cemberut. "Apanya yang gimana jirr, the hospital still in the sama place, event the doctors still same person, gak ada yang aneh. Cuman gua sebel jirr sama si Echi"

"Kenapa emang sama Echi?" Tanya Mako penasaran.

"Si Babik itu, masa gua lagi pipis tiba-tiba pintunya di dobrak, untung aja Joni gua kaga terbang"

"Weyy bangsat, ada adek gua!"

"Joni apa?"

Seketika sebuah bantal melayang kearah Garin, sedangkan sang pelaku utama terus menerus melayangkan pukulan dengan bantal tersebut.

Semua yang ada di ruang tersebut hanya tertawa dengan kelakuan Garin yang tidak berubah.

Mereka semua lega.

Lega jika Garin kembali seperti semula, kembali ceria, dan kembali jahil seperti dulu.

Kan?

Caine berjalan ke arah dapur, dan melihat meja makan sudah terdapat makanan yang sepertinya baru selesai di masak.

Caine pun tersenyum, ia tau siapa yang memasak. Berjalan kearah belakang Key dan Elya yang juga sedang bersantai di sofa, dengan lembut mengusap kepala mereka berdua dan sedikit berbisik.

"Makasih yah udah masak" ucapnya lembut.

"Sama-sama mami" jawab Key.

"Mami udah makan belum? Ayo kita makan bareng, kita semua sengaja mau makan bareng sama mami"

Mendengar tawaran Elya membuat Caine tersenyum dan mengangguk kepalanya.

"Aku akan panggil Rion, kalian siap-siap saja dulu"

Caine pun berjalan ke arah ruang kerja Rion yang ada di lantai dua, ketika ia akan membuka pintu, pintu tersebut sudah lebih dahulu terbuka dari arah dalam.

Terlihat Rion yang sepertinya juga akan keluar ruangannya.

"Oh Caine, kenapa?" Tanya.

"Anak-anak mau makan bareng katanya, ayo turun kita makan" ajak Caine.

Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang