Part 7

281 53 2
                                    

Marcell menatap Amare dengan tatapan bingung, kenapa ketika melihat dirinya Amare terlihat begitu terkejut, bukankah sudah biasa mereka bertemu di tempat seperti ini?

Bukankah ini tempat dia berkerja?

Dan yang lebih membingungkan nya lagi adalah gelagat Amare yang mencurigakan.

Ketika Marcell hendak mengatakan sesuatu sebuah suara menginterupsi mereka.

"Um... Maaf pak Marcell, kita mau masuk" itu suara Mia.

Tanpa mereka sadari ternyata sedari tadi mereka masih berdiam diri di depan pintu. Melihat kecanggungan posisi, Marcell pun mencoba menyingkir.

"Oh iya Mia, maaf tadi menghalangi pintu"

"Iya gak apa-apa pak Marcell. Ayo kak mako Mia mau beli makanan" ucap Mia sambil menyuruh kakak untuk masuk. Ternyata dari tadi Mia sedang di gendong Mako.

"Ayo dek"

Ketika Mia dan juga Mako memasuki uwu cafe, saat itu juga tangan Marcell di tarik oleh Amare menuju tempat yang lebih sepi.

"Kita ngobrolnya di tempat yang sedikit sepi aja" kata Amare.

Berjalan menjauhi uwu cafe, mereka berhenti sebuah bangunan yang sedikit jauh dari uwu cafe.

Ketika mereka berhenti tiba-tiba Amare memeluk tubuh Marcell "Kamu lagi off duty kah? Kok gak ngomong sama aku" tanya Amare sambil mengeratkan pelukannya.

Marcell tidak membalasnya, ia ingin membalas tetapi seakan sesuatu menahannya.

Ini aneh.

Amare pun melepaskan pelukannya, lalu beralih memegang lengan Marcell.

"Coba aja kamu bilang kalo kamu lagi off duty, aku pasti bakalan bikinin kamu menu terbaik yang pernah ada" kata Amare mencoba mengajak Marcell berbicara.

Marcell yang mendengar itu sedikit memicingkan matanya. Entah mengapa gerak-gerik Amare sedikit berbeda hari ini.

"Iya, aku lupa kasih tau kamu kalau aku lagi off duty. Maaf yah aku gak bisa ngerasain menu spesial dari kamu hari ini" ucap Marcell sambil mengelus kepala Amare.

Sedangkan Amare yang mendengar itu hanya terkekeh.

"Oh iya, gimana kamu patrolinya hari ini? Lancar?" Kembali mengajak Marcell berbicara.

"Yahh lancar kok, gak ada yang aneh. Paling cuman laporan perkelahian warga biasa"

"Hm... Kalo itu udah biasa, gak usah kamu sebut juga udah pasti ada, apalagi di tempat aku kerja, setiap hari pasti aku lihat hehe"

Melihat itu Marcell tersenyum tipis, ia tau seperti apa uwu cafe, itu benar-benar tempat dimana setiap aktivitas warga berpusat.

"Oh iya hari ini kamu pulang cepat kan? Kemarin kamu bilang kalau hari ini kamu pulang lebih awal. Aku udah prepare untuk makan malam kita di rumah, aku akan masak spaghetti bolognese dan juga pizza untuk teman nonton"

"Oke oke aku serahin semua buat diner kita malam ini oke?"

Mendengar itu Amare kembali tersenyum, Dan sekilas senyuman itu tidak sampai ke mata.

Di kejauhan, terlihat dua pasang mata memperhatikan interaksi tersebut.

Saling memandang, mereka berdua memberi sinyal mengangguk lalu pergi dari tempat mereka berada.

Ini akan menjadi catatan pertama mereka.
.
.
.
.
.
"Mami bosen~"

Entah sudah berapa kali Garin mengeluh hari ini.

Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang