05- Perkenalan

408 46 1
                                    

Fiqa's Pov :

Disinilah aku sekarang, Aku berada di ruang keluarga bersama dengan seorang pria dan anak gadisnya yang merupakan papa tiriku dan kakak tiriku.

Seperti yang mama bilang sebelumnya, Aku disuruh untuk berkenalan dengan gadis di depan ku, Saat aku sudah selesai mengganti seragam, Aku langsung turun kebawah untuk menemui mereka. Ini pertama kali aku melihat kakak tiriku, Rambutnya yang pendek sebahu dan senyuman nya manis bak caramel seketika menghanyutkan ku dalam lamunan ku sendiri.

Tak bisa aku mengalihkan pandangan ku, Satu kalimat yang mewakili semua nya adalah " Kakak tiri ku sangat cantik ternyata " . Aku tersadar dari lamunanku saat mama menyuruhku untuk berkenalan dengan nya.

Fiqa's Pov End.

" Sayang, Ayo sini kenalan dulu sama kakak kamu, Kemarin kan kamu nanyain dia, Nih sekarang udah di depan mata " Ujar mama

Dalam hati Fiqa kenapa mamanya harus menyebut itu di depan dirinya, Sungguh Fiqa sangat malu sekarang " Iya ma " Balas Fiqa dan duduk di sebelah mamanya, Sedangkan mereka berdua berada di depan Fiqa.

Seperti nya kakak tiri nya itu tau bahwa adik nya ini masih malu dengan orang baru, Lantas ia pun memutuskan untuk memperkenalkan dirinya lebih dulu.

" Hai, Nama aku Freyna Sheva Adriella. Kamu bisa panggil aku kak Freyna " Ucap kakaknya sembari mengulurkan tangannya dan tak lupa dengan senyum manisnya itu

Fiqa pun menyambut uluran tangan kakak nya " Nama aku Flosha Fiqa Abigail. Kakak bisa panggil aku Fiqa " Balas Fiqa dengan senyumannya

Kedua pasangan itu gemas melihat pemandangan di depannya, Seperti nya ini adalah moment yang sangat di tunggu antara keduanya. Mama menyuruh Fiqa untuk mengajak Kakaknya ke kamar, Katanya sih supaya lebih akrab dan tidak canggung, Fiqa pun hanya mengangguk dan mengajak kakaknya untuk ke kamarnya dan tak lupa pamit dengan kedua orang tua itu.

Saat sudah sampai di kamar, Suasana terasa sangat canggung, Freyna selaku kakaknya tentu mencari cara bagaimana situasi seperti ini bisa hilang, Akhirnya sedikit demi sedikit Freyna mulai membuka pembicaraan.

" Kamu sekarang kelas berapa ? " Ujar Freyna memecah keheningan

" Aku sekarang udah kelas 11 kak, Kalau kakak ? " Balas Fiqa

" Kalau kakak udah kelas 12, Eh kamu sekolah dimana ? " Tanya Freyna penasaran

" Aku sekolah SMAN 48 Jakarta kak " Jawab Fiqa, Jujur saja dia menjawab seadanya karena masih malu kepada kakaknya ini.

" Oalah, gituu ya " Ujar Freyna

" Iya kakk " Ucap ku sambil memberi senyuman sedikit kepadanya.

Merasa suasana kembali hening, Fiqa teringat dengan pertanyaan yang membuatnya penasaran beberapa hari lalu, Yaitu kenapa kakaknya lebih memilih sekolah di Bandung padahal papa nya berada di Jakarta.

" Kak, aku boleh nanya gak ? " Tanya Fiqa dan Freyna menanggapi nya dengan mengangguk

" Kenapa kakak lebih milih sekolah di Bandung ? Padahal papa kakak ada di Jakarta " Heran Fiqa

Freyna sedikit terkekeh dengan pertanyaan itu, Ia sudah menebak bahwa pertanyaan ini akan di tanya oleh adik nya nanti, Dan benar saja sekarang Fiqa sedang menanyakan hal ini padanya " Gaada yang spesial sih, Kakak cuma pengen ganti suasana aja, Bosen di Jakarta terus, Dan kebetulan juga kakak keterima di SMA favorit disana, Jadi ga mungkin dong kakak nolak rezeki " Jawab Freyna

Fiqa yang mendengar itu sedikit terkejut, Kalau kakaknya di terima di sekolah favorit disana artinya kakak nya ini cukup pintar, Tanpa sadar Fiqa bergerak mendekat ke arah kakaknya, Freyna yang merasakan ada yang mendekat padanya reflek melihat ke arah Fiqa dan menurut nya itu cukup gemas, Apalagi tinggi mereka yang cukup jauh membuatnya semakin gemas.

Kakaknya reflek memeluk adiknya itu karena merasa sangat gemas pada adiknya, Fiqa yang merasa tiba-tiba di peluk pun sedikit tersontak, Sudah lama ia tidak di peluk, Apalagi saat ini ia di peluk dengan kakaknya, Dan hebatnya Fiqa langsung merasa nyaman dalam pelukan kakaknya ini, Namun kejadian itu hanya sebentar saat kakaknya melepaskan pelukan itu.

Fiqa tampak kecewa dan anehnya tubuhnya meminta ingin lebih lama di peluk. Persetan dengan gengsi, Sungguh pelukan tadi sangat nyaman dan Fiqa ingin lebih lama melakukan " Kak, Aku boleh minta peluk lagi ga, Tadi kurang lama hehe " Ujar Fiqa dengan malu.

Sang kakak hanya bisa terkekeh " Sini adikku sayang "  Balasnya dan Fiqa langsung memeluk tanpa basa-basi karena jujur saja ia masih malu atas kejadian beberapa detik lalu.

Saat asik berpelukan, Tiba-tiba mama nengetuk pintu kamar Fiqa dan membuat pelukan itu kembali terlepas " Sayang, Turun dulu yuk, Ada yang mau mama sama papa sampein " Ujar mamanya sedikit teriak, Mereka yang mendengar hanya menjawab " Okey ma "  Dan mereka segera bergegas turun ke ruang keluarga.

" Jadi gini, rencananya papa sama mama kamu akan menikah dalam kurun waktu dua minggu lagi, Apakah kalian mau ? Sengaja papa tanya sekarang, Takutnya nanti susah lagi cari waktunya " Ujar papa

Fiqa dan kakaknya saling memandang dan sepertinya pandangan itu memiliki sebuah arti persetujuan, Kedua sontak mengangguk

" Iya pa, Kalau papa serius sama mama aku setuju, Dan tolong jangan rusak kepercayaan aku ya pa, Terimakasih sudah mau berjuang untuk mama " Jawab Fiqa dan Freyna pun ikut mengangguk

orang tua yang mendengar hal itu sontak tersenyum bahagia dan saling memeluk satu sama lain " Makasih ya sayang, Sudah mau percayai papa sebagai pengganti mama " Balas papa dan mereka semua pun berpelukan, Sungguh peristiwa yang sangat romantis.

Setelah selesai acara tadi, Papa dan kakakku izin pamit untuk pulang ke rumah mereka " Papa sama kakak kamu pulang dulu ya ? Besok kalau ada waktu luang kesini lagi " Ucap papa sembari mengelus kepala Fiqa, Fiqa yang mendengar itu sedikit sedih karena harus berpisah dengan kakak nya, Freyna yang merasa adiknya sedikit kecewa reflek mendekati adiknya " Gapapa, Besok kita ketemu lagi ya, Hari ini pisah dulu, Ntar dua minggu lagi juga udah serumah " Ujar Freyna sembari memeluk adiknya, Ah sungguh pelukan yang sangat nyaman.

Mereka pun pamit pulang dan Fiqa kembali masuk ke dalam rumahnya dan langsung pergi ke kamarnya, Jujur saja ia malu kalau mama nya tau bahwa ia sedih harus berpisah dengan kakak nya, Dasar Fiqa alay.

Setelah membasuh kaki dan tangan ia langsung menaiki kasur dan langsung tidur, Efek kecapean sepertinya.















haiii, segitu dulu yaaa, eh btw di liat liat udah mulai ada moment nih, maaf yaa kalau kebanyakan narasinya, semoga sukakk !!

mohon dukungan nyaa selaluu, terimakasih.

My Step Sister (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang