Sore itu, setelah jam istirahat makan siang selesai, Anton kembali ke kelas.
Dia duduk di bangkunya, mencoba fokus pada pelajaran yang sedang berlangsung. Namun, pikirannya masih terus melayang ke insiden di kafetaria dan sosok Sohee.
Langit biru yang terlihat melalui jendela kelas menarik perhatiannya. Anton menatapnya sambil menyipitkan mata, membiarkan pikirannya berkelana.
Memikirkan Sohee membuat hatinya bingung.
Ada perasaan yang tidak bisa dia jelaskan, sesuatu yang membuatnya gelisah sekaligus penasaran.
Di tengah-tengah penjelasan guru, Anton tiba-tiba memikirkan Sohee. Bagaimana dia bisa begitu menarik perhatiannya? Kapan semua ini dimulai?
Anton mengeluarkan pensilnya dan mulai menggambar di buku catatannya.
Tanpa sadar, tangannya menggambar sketsa wajah samping Sohee, dengan detail rambut dan mata yang lembut. Dia terkejut melihat hasil gambarnya, menyadari betapa dalam perasaannya terhadap Sohee.
"Padahal dia cowok dan dari kelas lain." gumam Anton dalam hati, sedikit tersenyum.
Anton merasa bingung dengan perasaannya.
Apa yang sebenarnya dia rasakan terhadap Sohee?
Apakah ini perasaan suka, atau hanya keinginan untuk berteman? Anton tidak tahu apa yang diinginkan hatinya. Perasaan ini terasa baru dan asing baginya.
Anton tersentak kembali ke realitas ketika guru tiba-tiba menegurnya. "Anton, apakah ada sesuatu yang ingin kamu bagikan dengan kelas?"
Anton tersipu dan cepat-cepat menutup bukunya. "Tidak, Pak. Maaf."
Guru menggelengkan kepala dan melanjutkan pelajaran.
Anton merasa sedikit malu, tapi juga tidak bisa menghilangkan senyuman kecil yang muncul di wajahnya.
Dia tahu bahwa Sohee telah meninggalkan jejak yang dalam di hatinya, dan dia harus mencari cara untuk mendekatinya.
Saat pelajaran berlanjut, Yushi dan Sion yang duduk di depannya menoleh dengan penasaran.
"Kenapa tadi kamu ditegur guru?" tanya Yushi dengan nada ingin tahu.
Anton cepat-cepat menyembunyikan buku catatannya di dalam tas. "Tidak apa-apa, hanya sedikit melamun." jawabnya sambil berusaha tersenyum.
Sion yang lebih banyak bicara menambahkan, "Kamu nggak biasanya melamun, ada apa? Mikirin siapa?"
Anton menggeleng sambil menatap papan tulis, berusaha mengalihkan perhatian. "Nggak ada, cuma agak lelah."
Yushi mengangguk, tampaknya menerima jawaban Anton. Sion juga akhirnya berhenti bertanya, meskipun jelas masih penasaran.
Anton mencoba kembali fokus pada pelajaran, meskipun pikirannya masih dipenuhi dengan gambaran tentang Sohee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schoolyard Puppy And Prince
Fanfiction[BL] [RIIZE] [ANTONXSOHEE] Anton, si school prince yang anti romantic- mulai bertingkah aneh setelah melihat schoolyard puppy di lapangan sekolahnya..