168 50 7
                                    

Pagi itu, Anton bangun lebih awal dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, Anton bangun lebih awal dari biasanya.

Matahari belum sepenuhnya terbit, dan langit masih terlihat abu-abu dengan semburat oranye.

Anton mengingat percakapan sore kemarin dengan Sohee, ketika Sohee bercanda memanggilnya "Papa."

Panggilan itu membuat Anton merasa ada sesuatu yang lebih dalam dirinya, tanggung jawab kecil yang membuatnya tersenyum sendiri.

Dengan semangat baru, Anton bergegas bersiap-siap.

Dia memakai seragam sekolahnya dengan rapi, memastikan setiap kancing terpasang dengan benar dan dasinya diikat dengan sempurna.

Rambutnya disisir rapi, wajahnya terlihat segar setelah cuci muka.

Anton memastikan semua bukunya sudah di tas, siap untuk hari pertama yang baru.

Setelah selesai bersiap, Anton melirik jam di dinding.

Masih ada cukup waktu sebelum kelas dimulai.

Dia memutuskan untuk mampir ke taman tempat Sohee biasa memberi makan anak anjing itu.

Sebagai "Papa," dia merasa ada tanggung jawab untuk memastikan semuanya baik-baik saja, termasuk anak anjing yang Sohee rawat.

Dengan langkah ringan, Anton keluar dari asrama.

Udara pagi terasa segar, dan embun masih menempel di dedaunan.

Ketika Anton mendekati taman, dia melihat Sohee sudah ada di sana.

Namun, Sohee tidak sendirian. Dia bersama dengan cowok yang kemarin. Wonbin, kalau tidak salah namanya.

Anton cemberut, merasa sedikit kecewa.

Mereka tampak asyik berbicara dan tidak menyadari kehadirannya.

Anton berhenti beberapa langkah dari mereka, merasa bimbang apakah harus mendekat atau tidak. Rasanya ada yang mengganjal di hatinya, sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

Kalau saja anak anjing itu tidak berlari ke arah Anton, mungkin mereka tidak akan menyadari keberadaannya.

Anak anjing itu mengendus-endus kaki Anton dan mengibas-ngibaskan ekornya dengan antusias.

Sohee dan Wonbin akhirnya menoleh dan melihat Anton. Sohee tersenyum lebar. "Anton, pagi! Kamu datang juga!"

Anton memaksakan senyum, berusaha menyembunyikan rasa cemburunya. "Pagi, Sohee. Aku pikir, sebagai Papa, aku harus datang melihat Mama dan anak anjing ini."

Wonbin menatap Anton dengan bingung. "Papa Melihat Mama? Apa maksudnya?"

Sohee tertawa kecil, menjelaskan dengan singkat tentang candaan mereka kemarin. "Oh, ini cuma bercandaan kita kemarin. Anton ini 'Papa' anak anjing ini, dan aku 'Mama'."

Schoolyard Puppy And PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang