Chapter 6 : Sakit

6K 203 12
                                    

"Thanks, ya, Shan" Ucapku setelah keluar dari mobilnya. Shani mengantarku ke kampus. Walaupun aku sudah menolak, ia tetap memaksa agar dapat mengantarku.

Aku lalu berbalik menuju arah kerumunan mahasiswa baru sedang diospek. Cukup aneh karena beberapa senior tidak ada yang menegurku karena terlambat.
Kuliha ke arah teman-teman sekelompokku, lalu langsung menuju ke arah mereka. Kulihat mereka sedang melakukan push up.

"Kalian jangan ada yang berhenti sampai teman kalian datang!" Ucap Gracia menyuruh teman kelompokku untuk push up.
Ia lalu melirikku yang sedang menuju ke arahnya. Dengan tatapan sinis ia menyilangkan tangannya di dada. Satu alisnya terangkat seolah sedang merasa tertantang.

"Wah, wah, Siapa nih yang datang" Aku pun pasrah. Langsung ku lepaskan tas dan mengambil ancang-ancang untuk push up.

"Gaperlu!" Aku reflek berbalik badan menghadap ke sumber suara. Shani. Ternyata dia mengikutiku daritadi.

"Jangan berani macam-macam sama dia. Awas aja" Ucap Shani dengan nada datar. Dapat terlihat tensi dari kedua orang ini sangatlah tinggi. Aku masih bertanya-tanya kenapa. Apakah karena kejadian semalam?

"Lo udah ga punya hak disini" Tegas Gracia mulai mendekati kami.
"Lagian, "Macam-macam"? " Lanjut Gracia mengedipkan mata kepadaku. perilakunya seolah sedang mengejek Shani. Namun faktanya aku memang sudah macam-macam dengan Gracia.

Aku lalu menatap Shani. Ia nampak marah. Namun tatapannya itu berada kepadaku. Aku merinding dengan tatapannya itu yang tajam menusuk membuatku kaku.
Tak lama, ia lalu pergi tanpa mengucapkan apapun. Sepertinya saat ini ia kalah berdebat dengan Gracia yang langsung memancing emosinya.

"Kalian lanjut push up. Lo juga! gara-gara lo, teman-teman lo dihukum" Aku menurutinya mau tidak mau. Ditambah tatapan kesal teman kelompokku. Sepertinya aku haru meminta maaf kepada mereka setelah ini.

"Setelah ini, lo ikut gue" bisik Gracia sebelum aku melakukan posisi push up. Ia lalu mengambil jarak lalu melanjutkan ospek.

~~~

Kini aku ditarik ke ruangan kelas yang terlihat kosong. Gracia, orang yang membawaku, mendorongku hingga aku terduduk di salah satu kursi.

"Baru juga gue enakin kemarin, sekarang lo ngelunjak" Gracia menamparku. Ia terlihat seperti macan yang siap menerkam mangsanya.

Ditariknya rambutku hingga aku terpaksa menghadap kepadanya. Bibirku langsung disambut kasar. Lidah kami saling beradu seolah tak ingin kalah satu sama lain. Tangannya yang satu mencekik leherku. Lumayan keras hingga aku meronta.

"Main cepat aja. Gue mau ada evaluasi" Ucapnya. Gracia langsung menurunkan celananya sebatas lutut dan membelakangiku sehingga terpampang jelas di depanku pantatnya yang chubby. Soal Body, Gracia adalah wanita dengan bodyshape paling seksi yang pernah ku temui.

plak

"Shhh awwh. nakal banget sih"

Aku menyeringai setelah menampar pantatnya yang menimbulkan bekas merah. Kini ia terlihat jauh lebih seksi.
Celanaku kuturunkan hingga penisku langsung mencuat ka atas. Menyadari itu, Gracia lantas perlahan menurunkan badannya untuk memasukin penisku ke dalam liang kewanitaannya. Tak lupa ia meludahi tangannya, lalu mengoleskan ludahnya itu pada penisku.

"oouhhh. Besar banget sihh"

"Punya kamu yang sempit, kak"

Penisku kini sudah masuk sepenuhnya. Perlahan Gracia menaik turunkan pinggulnya menimbulkan bunyi tabrakan antara pahaku dan pantatnya. Ku pegang pantatnya, meremasnya hingga memerah. Gracia kelinjangan nikmat, kepalanya terangkat keatas membuat tubuhnya melengkung.

Private Sharehouse [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang