Chapter 4 : First and Second

7.4K 137 10
                                    

"Tolong bukain"
Ucap gadis ini sambil menunjuk ke arah lampunya yang redup. Rupanya ia menyuruhku untuk mengganti lampunya.

Dengan gampang aku melakukannya. Aku rasa ini hal yang mudah bahkan untuk orang yang tak berpengalaman sepertiku.

"Thankyou ya. Nama gue Adel" Ia tersenyum gembira lalu mengulurkan tangannya.

"Iya, anytime. Gue Anjiwa" Aku lalu bersalaman dengannya.

"Lo orang baru ya?"

"Iya. Belum seminggu disini"

"Pantes. Gue kira lu pembantu baru" Ucapnya lalu tertawa kecil dengan apa yang baru saja dia katakan.

"Enak aja" Balasku menanggapi candaannya. Aku lalu merapikan kembali kursi yang ku pakai untuk menggapai bola lampunya.

"Yaudah. Aku balik dulu"

"Eh ntar dulu. Siapa bilang lo udah boleh balik" Ia menahan tanganku. Aku heran.

"Lo kan tadi udah ngeliat-liat badan gue"

"N-nggak!" Aku mengelak dan berusaha untuk melepas tangannya.

"Lo gaboleh keluar!"

Adel mendorongku sehingga aku terjatuh ke kasurnya. Ia lalu mengunci pintu lalu mendekatiku. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi. Gadis ini memaksaku untuk berhubungan seks denganku.

Ia membuka tanktopnya memperlihatkan payudaranya yang lumayan besar. Dari bawah, ia menelusuri tubuhku, menciumi mulai dari perut hingga ke leher. Ia juga membuka bajuku, membuat kami berdua bertelanjang dada.

Posisi diriku yang berada di bawah membuatku sulit untuk bergerak untuk mencicipi tubuhnya. Kami bercumbu. Adel terasa seperti seorang profesional dalam hal ini. Dengan liar dia menggerayangi mulutku dengan lidahnya sembari sesekali mendesah nafsu.

mmhhh

"Mulut lo manis" Pujinya

mmnnhh

"Mnnakassinnhh" Balasku kesusahan karena tak dapat mengimbangi liarnya cumbuannya.

Tangannya menuntunku untuk meremas payudaranya. Terasa empuk, kenyal.
Kami lanjut berciuman sambil tanganku memilin putingnya dan meremas dadanya. Penisku dibawah sana sudah sangat tegang karena Adel menggesek pucuk selangkangannya yang masih terbalut short pants.

"Lo udah pernah ngentod belom?" Tanya Adel yang sedang membuka celananya. Kini terlihat dengan jelas Vaginanya yang sedikit berambut namun tetap merangsangku. Terlihat sedikit cairan yang membasahi vaginanya.

"B-belum" Jawabku. Seharusnya aku sudah pernah melakukan seks menggunakan mulut bersama Muthe, Christy dan Azizi. Namun kurasa itu tidak terhitung sebagai seks.

"Bagus. Gue perjakain lo!" Ucapnya sekali lagi dengan nada mengintimidasi. Pikirku orang ini sangat suka bermain kasar dan mendominasi. Sedari tadi kurasa ia tak memberi kebebasan untuk setidaknya aku memainkan miliknya.

Ia lalu membuka celanaku. Penisku mencuat keluar langsung dijilat perlahan lalu dilahap sehingga terdengar bunyi hisapannya.

mhhhh ngghhhh

glok glook puahhh

sllrrpp mhhh

Ku merasakan nikmat melihat Adel yang dengan agresif memblowjob penisku. Tangan kirinya mulai memilin putingku sedangkan tangan kanannya memainkan dua bola penisku.

"Punyaghh loghh paghhjangg baghhethh" Ucapnya

Tak lama, aku mulai merasakan penisku akan mengeluarkan spermanya.

Private Sharehouse [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang