Chaeyoung Internasional High School [Mark x Yn]

Series 16

Brughh

"Bukankah papa bilang jangan pernah suka sama Yn? KENAPA KAMU BERANI BANGET BUAT IZIN KE PAPA JADIIN YN KEKASIH? APA KAMU GILA!!"

"Pa--

"Masih banyak perempuan lain yang lebih cantik dari dia. Sampai mati pun papa ngga akan menyetujui kalian"

"Pa, bukannya bagus kalau aku jadian sama Yn? Papa punya peluang buat kalahin perusahaan tuan Nam. Atau mungkin papa bisa ambil alih semua investornya"

Plakk

"Kurang ajar kamu"

"Kenapa? Bukannya papa dulu juga ambil alih investor perusahaannya? Papa kira aku gatau?"

"CHOI SOOBIN!!"

Brughh

"Papa bisa berdiri di kaki papa sendiri. Papa udah gaperlu memanjat untuk mencapai kesuksesan itu. Lagian percuma, Yn juga gamau berpacaran dengan pembunuh"

"Pembunuh? Sepertinya papa belum melihat detail cctv itu. Bukan aku yang bawa mobil, tapi Sung Min"

Tuan Choi yang mendengar itu sedikit terkejut.

"Aku ngga peduli papa setuju atau ngga, aku akan tetap berusaha buat dapetin hati Yn"

Soobin meninggalkan ayahnya yang terlihat marah itu.

Keesokan harinya, Yn dan Soobin kini berada di rooftop sekolah.

"Mau bicara apa?"

"Yn, gue suka sama lo"

Yn yang mendengar ungkapan itu sedikit bingung.

"Gue tau"

"Gue mau kita pacaran"

"Ngga dan ngga akan"

"Kenapa? Apa karna Jaemin? Atau Mark?"

"Jangan bawa-bawa mereka. Gue emang ngga ada rasa sama lo. Gue rasa lo juga tau itu"

"Apa karna gue suka ngebully? Yn gue janji kalau lo mau pacaran sama gue, gue akan berhenti ngebully siapapun"

"Lebih baik lo berubah untuk diri lo sendiri, bukan karna gue"

"Yn--

"Maaf, tapi gue beneran ngga suka sama lo. Lupain aja perasaan lo itu"

"KENAPA LO NGGA PERNAH NGELIAT GUE? APA KURANGNYA GUE DI MATA LO? APA LO SEBENCI ITU SAMA GUE?"

"IYA. Jadi gue harap, lo jangan ganggu gue lagi"

Yn kemudian meninggalkan Soobin yang tengah merasa kecewa itu.

"Gue yakin semua karna anak beasiswa itu"

Di sisi lain, Mark tengah berdiam diri di taman sekolah.

®®®

flashback on

"Saya ingin menanyakan satu hal"

Mark menatap Chae Min bertanya.

"Apa kamu benar menyukai anak saya?"

Mark terdiam, ia ragu harus memberikan jawaban seperti apa.

"Ya. Saya menyukai putri anda"

"Kenapa kau menyukainya? Apa karna dia kaya?"

"Tidak. Saya menyukainya dari kedua matanya. Saat menatapnya, saya merasakan dia memiliki kesedihan yang cukup besar. Tapi entah kenapa, hanya melihatnya saja saya bisa jatuh cinta. Saya ingin memberikan kebahagiaan untuknya"