BAB 2 : HARI 113, SEBUAH RENCANA

241 10 0
                                    

Happy Reading

---------

(Keluarga Arirga sekarang ini tengah berusaha mencari keberadaan putri nya yang telah hilang sekitar 3 bulan yang lalu, tidak diketahui apa penyebab hilang nya putri bungsu Arirga yang bernama CAITLIN ALARA ARIRGA itu.)

Berita itu menggemparkan seluruh Jakarta di pagi hari minggu ini. Termasuk Gavin yang juga mendapat berita tersebut. Gavin yang baru saja membaca berita tersebut sedikit was was agar lebih berhati hati agar gerak gerik nya tidak di curigai oleh orang orang suruhan Arirga itu.

Pemimpin dari geng THE VAGOS itu segera memerintahkan anak buah nya untuk segera ke markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemimpin dari geng THE VAGOS itu segera memerintahkan anak buah nya untuk segera ke markas. Ntah rencana gila apalagi yang akan dia pikirkan tapi, sekali nya Gavin nyusun rencana nggak pernah gagal.

----------

Di markas

"Apa rencana lo selanjutnya vin?"

"Kali ini kalau kita salah strategi dikit aja bisa ketahuan"

"Lo bunuh aja si Lara sekarang biar gak ninggalin jejak, ya nggak?"

Semua nya setuju dengan ucapan Gino barusan

"GUE NGGAK AKAN BUNUH LARA" semua nya menatap Gavin nggak percaya.

"Trus lo mau apa?"

"Kita pindahin Lara dari sana" ucap Gavin

"Ide bagus juga tuh"

" Gue setuju, kapan kita eksekusi?"

"Malam ini" Gavin tersenyum jahat, merasa puas dengan keputusan nya kali ini.

-----------

"Nih, pakai baju ini nanti malam" Ucap Gavin sambil memberikan sebuah paperbag kepada Lara.

"Gue pakai baju ini, mau kemana?"

"Nggak usah banyak tanya, nanti malam lo pakai baju itu, rapiin tampilan lo yang kayak gembel itu, kita keluar malam ini"

Lara tak percaya akan semua itu, seolah keajaiban dari mana, Gavin akan mengajaknya keluar, padahal tanpa ia ketahui maksud dibalik itu semua.

Gavin melepas gembok yang ada di kaki Lara, "Berani lo kabur, lo tau sendiri resiko nya" ucap Gavin kembali mengancam Lara. Dengan cepat Lara mengangguk.

Lara sekarang merasa sedikit lega, walaupun ia masih dikurung di ruangan itu, setidaknya kaki nya tidak merasakan sakit nya di pasung lagi. Tapi di balik itu semua, rencana Gavin jauh lebih gila dari apa yang ia lakukan sebelumnya.

-------------

Lara yang sempat tertidur di lantai, sekarang terbangun saat tepat di depan mata nya ada seorang laki laki yang menemani Gavin melihat dirinya.

"Gini nasib cewek sok jual mahal itu sekarang vin" Ucap Arsen sambil tersenyum jahat.

"Ya., lo liat aja sendiri sen gimana nasib si gembel itu"
Sahut Gavin.

Lara yang masih berbaring di lantai itu menjerit kesakitan saat lecutan kembali melayang ke paha nya. Ya lagi dan lagi Gavin menyiksa Lara dengan sabuk celana nya itu. "Vin... Sakit vin, gue mohon udah vin, udah"

Arghh...
Arghh...
Arghh...

Jeritan Lara tidak membuat Gavin iba sedikitpun. "Lo mau coba sen?" Ucap Gavin pada Arsen. "Boleh broo"
Seakan permainan, Lara dianiaya tanpa henti oleh kedua laki laki setan itu.

-----------

Malam menunjukkan pukul 22.00, dengan sangat cantik Lara memakai gaun yang menutupi seluruh luka di tubuh nya, gaun yang diberikan Gavin tadi siang sekarang telah ia kenakan, tapi Gavin belum juga datang, padahal tadi Gavin bilang akan membawa Lara pergi ke luar. Baru saja berpikir demikian, terdengar suara seseorang membuka pintu, ya.. Siapa lagi, itu Gavin.

"Jangan harap gue tertarik sama tampilan lo malam ini, walaupun malam ini lo cantik di mata orang, tapi dimata gue lo tetap gembel"

Ucapan Gavin barusan membuat Lara berpikir, apa yang akan dilakukan oleh laki laki yang ada di depannya ini.

"Ikut gue" Ucap Gavin sampul menarik keras tanga Lara.

Tepat saat keluar dari bangunan tua itu ada satu 2 mobil yang menyambut mereka, Gavin dan Lara masuk kedalam mobil Putih itu. Saat masuk kedalam mobil, sudah ada Arsen dan Arga yang duduk di bangku depan mobil, sedangkan Gavin dan Lara duduk di belakang.

"Mau kemana vin?" Tanya Lara pelan.

"Gak usah banyak bacot lo" Jawab Gavin dengan nada yang sedikit tinggi.

Malam itu Gavin dan anak anak The Vagos pergi meninggalkan kota Jakarta, mereka mengasingkan Lara untuk jauh dari keluarga nya, Lara yang saat ini berada di mobil kebingungan saat jalan yang ia lewati itu sangat lah asing.

Tapi lagi dan lagi Lara hanya memilih untuk diam. Tidak mau mengeluarkan 1 kata pun karna takut Gavin akan marah padanya

-------------

Bagaimana kita kira reaksi Lara saat tau jika dia di asingkan dari Jakarta?

Nantikan Kelanjutan kisah nya, dan janga lupa share ke teman teman kalian dan promosikan di sosmed kalian.

See you 💐

112-150Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang