Happy Reading
-----------
"Duh gimana cara ngomong ini ke Gavin? " Ucap Lara barusan dengan panik. Pagi ini Lara terbangun lebih cepat, sebelum matahari memancarkan sinarnya.
Krukk..
Bunyi suara seseorang membuka kunci ruangan tempat Lara di pasung itu. Siapa lagi kalau bukan Gavin.
"Lo kenapa?.,, kenapa banyak darah di situ? " Tanya Gavin pada Lara.
"G-gue, hmm" Gumam Lara seperti orang yang malu untuk mengucapkan nya
"Lo kenapa? " Tanya Gavin kembali sambil mendekat kearah Lara
"G-gue datang bulan, vin" Ucap Lara sambil tertunduk malu.
"Masih bisa datang bulan lo habis di perkosa Gino, ha?" Jawab Gavin meremehkan.
"GUE NGGAK SEMURAHAN ITU YA VIN, GUE BILANG MALAM ITU GUE HAMPIR DI PERKOSA, BUKAN BERARTI GUE DENGAN GAMPANG MAU TUBUH GUE DI SENTUH SAMA TEMAN LO YANG LAGI MABUK ITU"
pembelaan Lara terhadap dirinya barusan membuat Gavin hanya terdiam membisu.Gavin membuka gembok yang ada di pasungan kaki Lara itu, "sini ikut gue! " Ucap nya dingin.
"Mau kemana? " Tanya Lara bingung.
"Tinggal ikut bacot" Nada bicara Gavin sedikit meninggi.
Gavin menarik tangan Lara keluar dari ruangan itu.
"Bersihin badan lo, nih baju ganti lo" Ucap Gavin sambil memberi 1 paperbag kepada Lara.
"Iya,, makasih vin"
"Gue tunggu lo 10 menit di markas, berani lo kabur, lo tau akibatnya" Ucap Gavin.
Gavin meninggalkan Lara di toilet itu sendiri. Tanpa ada niatan untuk kabur dari Gavin, Lara tak berani, karna dia tau Gavin bisa nekat lakuin hal gila apa pun.
------------
"Lara,, Lara... Coba aja dulu lo gak sok jual mahal, pasti nasib lo nggak akan gini sekarang" Ucap Arsen meremehkan.
"Andai aja kalian semua punya hati, kalian nggak akan tega memperlakukan gue kayak binatang" Pertegas Lara.
"Bacot lu anjing" Ucap Arga menertawakan.
Sentak mendengar ucapan Lara itu, semua anak The Vagos menertawakan remeh Lara yang berdiri tepat di samping sofa tempat Gavin duduk.
"Lo jadi cewek jangan murahan dong" Ucap Diego
"Udah terlanjur jual diri ke anak sekolah" Sambung Gino.
Tanpa perasaan sedikitpun semua laki laki setan itu menertawakan dan membully Lara. Gavin? Jangan ditanyakan, laki laki itu juga ikut membully Lara.
"Tapi kayak nya ucapan aja nggak cukup buat kita" Ucap Gavin tersenyum jahat
"Maksud lo bro" Tanya Arsen
"Pakai aksi lah anjing" Sambung Gavin sambil tertawa kecil.
Tanpa aba aba, Gavin mendorong kuat tubuh Lara hingga kepala tepat mengenai meja. Rasa pusing yang kuat dirasakan Lara sekarang.
"Bangun lo cewek gembel" Ucap Gavin berteriak
Ya.. Gavin mencengkram dagu Lara kuat, dengan posisi tubuh nya masih tergapar di samping meja. "Ini belum seberapa" Ucap nya tepat di depan mata Lara.
Gavin kembali menarik leher Lara, memaksa nya bediri, dengan semua tenaga nya Gavin lagi lagi mendorong Lara, dan kali ini tepat mengenai baru yang berada di sekitar markas mereka itu.
Darah keluar dari kepala Lara, tidak ada satu pun dari mereka yang iba melihat Lara. Belum sampai disana, Gavin menyeret Lara bak seperti memperlakukan hewan, dia menyeret Lara ke parkiran tempat motor mereka berada.
"Mana tali" Ucap Gavin.
Gino memberikan tali kepada Gavin. Tanpa sedikitpun kasian dengan nasib Lara, Gavin mengikat kaki dan tangan Lara dalam posisi nya tergapar di lantai parkiran itu.
"Nikmati udah segar dunia ya sayang.. " Ucap Gavin.
"Kita keluar" Sambung Gavin kembali kepada teman temannya itu.
"Lo mau ninggalin cewek ini sendirian? " Tanya Arsen.
"Tenang aja dia nggak bakal kabur" Ucap Gavin tersenyum puas.
Geng motor The Vagos itu pergi meninggalkan Lara yang masih tergapar mengenaskan di lantai parkiran itu.
Yap... Tak lama setelah nya, hujan turun, membasahi tubuh Aluna yang hampir tidak sadarkan diri, "maa..paa.. tolongin Lara, sakit.... " Lirih Lara.
--------------
Siksaan demi siksaan dari Gavin terus didapati oleh Lara.
Nantikan kelanjutan kisahnya, jangan lupa share ke teman teman kalian dan promosikan di sosmed kalian
See you 💐