Happy Reading
-------------
Matahari pagi sepertinya tidak membuat Lara bangun, kondisi nya saat ini masih sama dengan semalam. Tubuh nya tergapar di lantai dengan kaki yang masih di pasung, lengan dan paha nya yang berdarah karena luka robekan, serta darah di hidung nya yang sudah mengering akibat benturan keras yang di lakukan Gavin semalam.
Begitulah kondisi Lara saat ini. Dia tidak sanggup untuk menggerakkan badan nya.
Baru saja setelah Lara membuka mata nya, seseorang seperti sedang berjalan menuju ke dalam ruangan tempat dirinya berada itu.
Tepat beberapa detik setelah itu, Gavin datang memasuki ruangan itu, dengan raut wajah nya yang malas dia sedikit meninggikan suara nya "Bangun lo gembel! " Saat itu Lara sudah berusaha untuk mencoba bangun dari tidur nya, tapi dengan keadaan tubuh yang masih lemah, dia tidak berhasil melakukan nya.
"Mau apalagi lo vin?, gue udah nggak sanggup kalau lo kembali nyiksa gue, sakit... " Lirih Lara pada Gavin.
Gavin melangkah mendekat ke arah Lara, pelan pelan membantu Lara untuk duduk, dia juga membuka gembok yang ada di kaki Lara.
Bukan hanya itu, yang membuat Lara bingung adalah, kali ini Gavin mengobati luka yang ada di lengan dan paha nya. "Mana luka lo, biar gue obatin" Ucap Gavin.
Sambil tersenyum tipis Lara menunjukkan bagian dimana luka nya yang terasa sakit.Sembari Gavin mengobati luka yang ada di tubuh Lara itu. "Vin, lo orang baik vin, sampe kapan lo mau terpengaruh sama dendam lo itu, lo nggak mau kasih gue kesempatan buat perbaiki semuanya, bebasin gue vin, gue mohon, pliss....." Ucap Lara sambil memohon kepada Gavin. Berharap kali ini Gavin luluh, tapi... "Gue nggak akan bebasin lo" Balas Gavin sigap.
--------------
Flashback on
Pagi yang sangat cerah ini, Gavin sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah, dia merapikan seragam sekolah nya di depan cermin nya itu.
Sesekali dia mengecek ponsel nya, berharap ada notifikasi dari Lara, setelah di tunggu nya, tidak ada notif yang masuk dari Lara.
Karena khawatir, dia segera pergi meninggalkan kamarnya dan menuju ke garasi motor. Dengan kecepatan yang tinggi dia pergi meninggalkan rumah dan menuju ke rumah Lara.
Belum lagi saat Gavin memasuki pagar rumah Lara itu, dia sudah melihat seorang laki laki dengan seragam sekolah yang sama dengan nya sedang membukakan pintu mobil nya untuk Lara, ya.. Pagi ini Lara berangkat sekolah dengan laki laki itu. Padahal semalam dia sudah menyuruh Gavin untuk menjemputnya.
Emosi Gavin pecah saat mobil itu keluar dari pagar rumah Lara. Dari dalam mobil terlihat raut wajah ceria Lara bersama laki laki itu, raut wajah yang tak pernah Gavin dapat dari Lara saat mereka selalu berdua.
--------
Di sekolah..
Dengan sedikit berlari Gavin menghampiri Lara yang sedang berjalan sendirian di lorong kelas itu. "Ra.. Kamu bilang pagi ini mau berangkat sama aku, tadi pas aku jemput kamu kerumah, kamu udah nggak ada" Ucap Gavin pada Lara.
"Duh vin, sorry ya tadi gue pergi di antar bokap gue, soal nya lo datang kelamaan, gue masuk kelas dulu ya, daahh" Jawab Lara dengan malas meladani ucapan Gavin tadi.Lara pergi meninggalkan Gavin dengan kebohongan yang dia ucapkan tadi, "pembohong kamu ra.. "
----------
Saat jam istirahat, di kantin sekolah Gavin menghampiri Lara yang sedang duduk di kerumunan teman temannya. "Ra.., nanti malam dinner yuk, kamu bisa nggak? " Ucap Gavin mengajak Lara.
"Duh sorry ya vin, gue udah ada janji sama keluarga" Balas Lara. "Ya udah gakpapa" Sambung Gavin tersenyum.Saat Gavin sudah pergi meninggalkan Lara, salah satu teman Lara mengejek "ciee.. Bentar lagi ada yang mau jadian nih" Ucap salah satu temannya.
"Enak aja lo, gue nggak suka sama Gavin, dia tu ya nggak se level sama gue, bukan tipe gue lah" Balas Lara meremehkan Gavin.Mereka semua tertawa mendengar ucapan Lara barusa. Tanpa mereka sadari, Gavin sedari tadi menyimak obrolan mereka. "Jahat kamu ra.. " Batin Gavin dalam hatinya.
Flashback off
------------
Emosi Gavin saat ini memuncak saat mengingat kelakuan jahat Lara, dengan posisi saat ini yang sedang melihat foto mereka berdua dulu, dengan sekuat tenaga Gavin melemparkan handphone lama nya itu ke sembarangan arah.
Aksi Gavin barusan membuat semua anggota The Vagos kaget. "Udahlah vin, ngapain lo emosi² segala, lo lupa nanti malam kita mau balapan, nggak mau nyiapin motor lo" Ucap Arsen membenahi Gavin.
"Kalau nanti malam kita pergi, siapa yang jaga Lara? " Ucap Diego
"Dia nggak perlu di jaga, kalau dia kabur, gue nggak akan segan segan habisin keluarga nya" Sambung Gavin meyakinkan.
Semua anggota nya mengangguk percaya akan ucapan serius Gavin barusan.
------------
Suara seseorang masuk, membuat Lara terbangun dari tidur nya itu, malam menunjukkan pukul 21.49, Gavin datang ke ruang tempat Lara di pasung itu. Dengan membawa satu bungkus makan malam untuk Lara.
"Ni makan malam buat lo, berani lo buang makanan dari gue, habis lo gue siksa". Ucap Gavin mengancam.
Dengan cepat Lara mengangguk. Gavin kembali mengunci gembok di kaki Lara yang tadi pagi dia lepas. " Kenapa lo pasung lagi kaki gue vin, sakit" Ucap Lara. "Nggak usah banyak bacot lo gembel" Sambung Gavin sedikit meninggikan nada bicara nya. Sedikit membuat Lara tertunduk.
"M-makasih makan malam nya" Ucap Lara pelan.
Tanpa menghiraukan ucapan Lara barusan Gavin pergi meninggalkan ruangan itu.
-------------
Ternyata dulu Lara sempat mempermainkan Gavin ya?
Nantikan kelanjutan kisahnya, jangan lupa share ke teman teman kalian dan promosikan ke sosmed kalian.
See you 💐
