BAB 3 : HARI 114, DENDAM

200 12 0
                                    

Happy Reading

--------------

Pagi hari buta ini matahari menembak wajah Lara, membuat dia terpaksa membuka mata nya itu.

"Gue dimana?" Ucap nya kaget saat menyadari dirinya berada di ruangan besar yang dipenuhi debu itu, dengan kondisi kaki nya yang kembali terpasung. Seingat nya, tadi malam ia berada di mobil bersama Gavin dan temannya.

Kondisi ruangan tempat Lara berada sekarang lebih besar dari tempat sebelum nya dia di kurung oleh Gavin, bahkan ada sofa dan kasur yang sudah lusuh di ruangan itu.

Belum sempat mencerna semua kebingungan nya. Lara dikejutkan dengan kedatangan Gavin ke dalam ruangan itu. Yang membuat jantung Lara berdetak tidak karuan dia melihat Gavin membawa 1 pisau di tangan kiri nya, ntah apa yang akan laki laki setan itu lakukan, tapi yang jelas dia pasti akan menyiksa Lara lagi.

"Lo mau ngapain?" Ucap Lara panik sambil melangkah mundur dari Gavin.

"Gue?, gue mau nyiksa lo!" Seru Gavin.

"Lo jangan gila ya, lo bawa gue kemana ini?"

"Mulai sekarang, keluarga lo nggak akan bisa nemuin keberadaan lo lagi"

"Maksud lo gimana vin?" Lirih Lara sambil sedikit ketakutan

"Lo udah gue bawa pergi, jauh dari Jakarta, dengan gitu, keluarga lo nggak akan bisa nemuin lo lagi, dan gue bisa dengan tenang nyiksa lo sekarang" Ujar Gavin sambil tertawa jahat kepada Lara.

"JAHAT LO,,.. GUE BENCI SAMA LO VIN, BENCI BANGET" pekik Lara meluapkan kemarahannya.

"JAHAT?.. SIAPA YANG LEBIH JAHAT, GUE ATAU LO HA?... JAWAB ANJING!" dengan emosi yang menggebu gebu, Gavin mengancungkan pisau yang dia bawa tadi di bawah dagu Lara yang tepat berada di depan lehernya.

Lara yang menerima aksi gila dari Gavin itu langsung panik saat melihat jarak pisau dan leher nya sangat dekat. "Gue yang jahat vin, maaf" lirih Larah pelan dan pasrah pada Gavin.

Gavin melempar pisau itu ke lantai, dan mencengkram dagu Lara "Maaf lo sampah bagi gue, gembel! " ucap Gavin dengan nada yang sangat marah. Kemudian melepaskan cengkraman dagu Lara dengan kasar membuat cewek itu terpaksa menunduk.

"Apa yang harus gue lakuin biar lo bisa maafin gue" ucap Lara dengan nada pelan dan iba.

"Gue nggak akan maafin lo, nikmati aja apa yang lo dapat dari gue sekarang"

Gavin pergi meninggalkan Lara yang hanya terdiam membisu mendengar ucapan Gavin tadi. Ntah apa yang ada di benak nya sekarang, tapi kali ini dia putus asa akan kebebasan nya dari Gavin. Bagaimana dengan keluarga nya sekarang, yang pasti tidak akan menemukan keberadaan nya.

--------------

Malam menunjukkan pukul 20.17 tapi Gavin belum juga datang untuk memberi makan malam Lara.

Greghh....

Bunyi perut Lara sangat lah kelaparan "gue lapar vin" Teriak nya berharap Gavin datang membawa makanan untuknya.

Tak lama kemudian, saat Lara menunduk menahan sakit perut nya yang lapar, seseorang datang membuka pintu ruangan tersebut dengan 1 kantong makanan yang ada di tangan nya.

"Lo lapar kan? Ini makanan buat lo" Ucap laki laki itu.

"Makasih kak" Jawab Lara tersenyum

"Makan yang banyak, biar lo kuat ngadepin siksaan Gavin" Ledek laki laki yang bernama Arthur itu.

"Kak, kenapa lo nggak mau bebasin gue dari sini"

"Gue nggak bisa ra.. "

"Kenapa kak?

"Belum waktu nya lo bebas aja" Ucap Arthur meyakinkan Lara.

"Kalau lo nggak mau bantu gue, lo tetap udah berkhianat, disaat semua anak The Vagos berusaha nyiksa gue, tapi lo malah baik sama gue, udah terlanjur berkhianat thur" Jelas Lara.

"Gue nggak pernah berkhianat, gue cuma kasian sama lo, tapi nggak melebihi mereka".

Arthur lalu pergi meninggalkan Lara yang masih mencerna semua ucapan Arthur barusan.

------------

Udara malam tidak menjadi hirauan oleh anak anak The Vagos, padahal malam sudah menunjukkan pukul 23:34 . Markas mereka sekarang berada satu lokasi dengan tempat dimana Lara di pasung. Itu semua memudahkan Gavin untuk mantau Lara.

"Udah lo kasih makan anak gembel itu? " Ucap Gavin meremehkan

"Aman broo" Sahut Arthur

Malam itu anak The Vagos memulai aksi nya dengan meminum minuman keras. Tanpa waktu yang lama, mereka semua terlelap dengan keadaan mabuk.

Niat Gino yang awalnya dalam keadaan mabuk ingin pergi ke toilet justru salah masuk ruangan, dia pergi ke ruangan tempat Lara di pasung. Tanpa kesadaran penuh, Gino menyentuh Lara dengan halus. Lara yang menyadari itu langsung bangun dari tidur nya dan mendorong Gino menjauh dari nya. Tapi Gini justru semakin gila, dia berusa menarik pakaian Lara, hingga bagian atas pakaian Lara itu robek. Sentak perlakuan Gino membuat Lara berteriak sejadi jadi nya.

Karna suara pekikan Lara yang sangat mengganggu tidur nya Gavin, dia berlari marah menuju ke ruangan tempat Lara di pasung itu dalam keadaan yang sudah mulai sadar. Alangkah terkejutnya Gavin karna Lara sudah dalam pelukan Gino yang bertindak seperti setan.

"Lepasin cewek gue anjing" Gavin menghajar Gino sejadi jadi nya. Cowok itu jatuh mengenaskan.

"Di apain lo sama Gino?

"Tadi gue hampir di perkosa sama dia vin, gue takut"
Ucap Lara sambil spontan memeluk Gavin.

Gavin mengepalkan tangan nya dengan amarah besar terhadap aksi gila sahabat nya itu

"Segila gila nya gue, nggak pernah coba buat ambil perawan cewek ini" Batin Gavin dalam hatinya


------------

Apa yang di lakukan Lara di masa lalu sehingga membuat Gavin balas dendam padanya?

Saksikan kelanjutan kisahnya, jangan lupa share ke temen teman kalian dan promosikan di sosmed kalian

See you 💐

112-150Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang