Villa bu Nita - 11

3 1 0
                                    

"Lo bohong sama gue, Lo bohong..." Ucap Jingga dengan air mata yang terus keluar tanpa bisa ia tahan dirinya menatap rumah yang kini hampa baginya

Ketika ia pulang kerumah banyak luka baru yang tercipta, ia kecewa... dirinya lagi lagi harus kehilangan, mana janji itu?

Karna kenyataan kini Jefran juga ikut pergi menyusul mereka, tepatnya setelah mereka sampai dirumah dua hari setelahnya Jefran jatuh sakit ia trus muntah muntah,

Bahkan yang lebih parah dia sampai muntah darah dan nafas juga sudah sangat berat

Belum sempat ia membawanya ke rumah sakit Jefran justru lebih memilih menyerah dan ikut pergi dengan temannya yang lain.

Sekarang tak ada lagi Haikal yang selalu menjadi pelindung juga penasihat mereka, tak ada lagi Sagara yang selalu menjadi penengah bila mereka ribut

Tak ada lagi Jefran yang selalu mentraktir mereka maupun mengajak mereka jalan jalan, dan tak ada lagi tingkah absrtur, candaan dan juga hiburan dari Riki Seno maupun Jingga

Semua itu hanya tinggal kenangan, tak ada lagi kehangatan maupun keceriaan di dalamnya dan rumah ini sekarang hanya terasa hampa dan sepi

"Lo bilang kita pasti kembali dengan selamat dan lengkap tapi kenapa cuman gue yang ada dirumah ini"

"Lo bilang... kita harus bertahan demi pengorbanan mereka, tapi kenapa lo justru ikut pergi"

"Kalian tau gue udah gak punya siapa siapa lagi disini tapi kenapa kalian semua pergi ninggalin gue sendiri?"

"Kenapa gue gak ikut kalian juga, Kenapa kalian gak ajak gue pergi? Kenapa gue harus sendiri disini?"

"Apa gue juga harus ikut nyusul kalian?" Jingga menangis cukup lama disana dengan menatap foto foto bersama mereka yang ada dirumah mereka

Setelah cukup lama menangis dengan mana yang membengkak ia pun bangkit lalu pergi dari sanah, ia menuju suatu tempat

"Gue gak sekuat itu gar, maaf gue gak bisa bertahan"

"Maaf..."

"Gue memilih untuk menyerah...."

Jingga pergi mendatangi sebuah gedung kosong, dan kini ia juga sudah berdiri tepat di atas gedung yang paling tinggi,

Ia menatap kearah bawah gedung yang sangat tinggi dengan tersenyum tipis, dengan pipi yang sudah tirus mata yang bengkak dan wajah yang sedikit pucat, bahkan tak ada lagi senyum keceriaan di dalamnya

"Gue yakin pasti kalian marah sama keputusan gue ini, tapi gue benar benar gak bisa, gue gak sekuat itu"

"Cuman kalian satu satunya harapan gue untuk bertahan selama ini tapi kalian justru malah pergi ninggalin gue"

"Maafin gue ya kalau seandainya pengorbanan kalian selama ini sia-sia, karna akhirnya gue milih untuk pergi juga"

"Maaf juga kalau selama ini gue banyak nyusahin dan repotin kalian, terutama lo Sagara"

"Terimakasih karena udah rawat dan jaga gue selama ini, dan maaf gue belum bisa balas itu semua sama lo, dan gue minta maaf kalau seandainya keputusan gue ini ngebuat kalian semua sedih"

"Gue pamit" ~Jingga

"Gue pamit" ~Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Villa bu nitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang