Selalu bersama dalam setiap keadaan suka maupun duka, persahabatan yang dibentuk sejak masa kanak-kanak hingga kini mereka sudah masuk ke perguruan tinggi.
Berawalan dari rencana liburan bersama siapa sangka justru adalah awal terjadi malapetaka unt...
"Gue kaya berada di pertengahan antara masalalu dan masa sekarang gar"
"Dan yang bikin gue gak bisa lupain, gue ngeliat seseorang berjubah hitam yang wajah nya sama sekali gak bisa gue liat"
"Gue rasa dia lagi ngebuat ritual gitu karena banyak lilin dan barang barang asing yang gue liat dan ada juga sesajen"
"Gar gue ngeliat, gue ngeliat dia ngehancurin sebuah boneka putih yang dimana itu terhubung sama Juna"
"Gue ngeliat itu semua, gue ngeliat Juna yang lagi di tusuk pake paku, gue ngeliat keadaan dia yang lagi sekarat, dan gue ngeliat didepan mata gue sendiri orang itu ngebunuh Juna gar"
"Gue ngeliat dengan mata gue sendiri, teman gue keadaannya sekarang tapi gue gak bisa berbuat apapun, gue seolah cuman dikasih lihat proses tanpa bisa bantu dia"
"Gue seolah diikat sama sesuatu yang gue gak bisa liat tapi bisa gue rasain"
"Bahkan dengan jelas gue ngeliat gar ada sosok nenek tua itu yang ngebawa Juna buat pergi ninggalin kita semua"
Jingga tidak bisa lagi menahan semuanya ia menangis di depan teman temannya yang lain dan menceritakan apa saja yang alami dan lihat saat itu
"Gue gagal, gue gak bisa jaga dan lindungi dia, gue-" Jingga langsung terdiam saat melihat sesuatu
Melihat Jingga mendadak diam mengarah pada pojok halaman membuat mereka langsung mengalihkan pandangan dan tak menemukan apapun
"Ada apa Jingga?" Tanya Haikal khawatir saat melihat Jingga yang menangis sambil melihat pojok halaman
"Juna kal, ada juna, juna ngeliatin kita kal"
"Dia senyum ngeliatin kita disana" ucapnya saat melihat Juna yang tersenyum mengarah pada mereka
Haikal menatap arah yang dimaksud tapi tidak melihat apapun membuat mereka saling memandang
"Gue gak halu, dan gue bener bener ngeliat dia Haikal" ucapnya dengan tegas saat tau pikiran teman temannya yang pasti mengira nya berhalusinasi
Jingga dibuat bingung saat melihat Juna yang menunjukkan ke suatu arah dengan tersenyum, ia menengok kearah kaki mereka dan menemukan sebuah gulungan kertas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka semua terkejut saat membaca surat yang Jingga pegang membuat mereka tak dapat menahan air matanya kembali
Ketika Jingga kembali melihat arah pojok Juna sudah menghilang membuat nya langsung berdiri dan mencari setiap tempat namun nihil ia sama sekali tidak melihatnya dan hanya melihat sosok yang lain
Jingga langsung menatap tajam saat melihat nenek berwajah hancur yang tiba-tiba muncul di hadapannya
"Kalian semua akan mati disini, dan jika aku tidak bisa membuat mu mati ditangan ku maka teman teman kamu lah yang harus mati di tangan ku" ucap nenek itu pada Jingga sebelum akhirnya pergi