villa bu Nita - 05

5 0 0
                                    

Ketika matahari terbenam Seno baru membuka matanya dan melihat teman temannya yang sedang berkumpul di dalam satu kamar,

"Lo udah gak papa?" Tanya Sagara yang langsung menghampiri diikuti yang lain

Seno menggeleng lalu menengok pada sampingnya dan melihat Jingga yang memejamkan mata nya

"Gue takut gar"

"Gue takut kita semua dalam bahaya kalau masih terus berada disini"

"Gue takut... Jingga di incar" ucapnya menunduk

"Diincar maksud lo?" Tanya Riki

"Sosok tadi ngincar Jingga rik, dia mau Jingga jadi milik dia, sosok tadi mau Jingga mati di tangan nya"

Mendengar itu tentu saja mereka semua terkejut dan tak menyangka, "terus kita harus apa? Nyawa dia dalam bahaya, begitupun nyawa kita semua"

"Selagi kita masih kejebak disini bahaya bisa aja datang tiba-tiba tanpa bisa kita hindari" ucap Haikal

"Terus sekarang kita istirahat nya gimana? Apa mau bareng bareng, Jingga aja belum sadar sadar juga sampai sekarang" tanya Jefran karena saat ini mereka berada di kamar kedua tempatnya Seno dan yang lain

"Atau lo mau bawa dia buat pindah ke kamar lain?"

Sagara menatap Jingga dan Jefran bergantian "kita pindah aja ke kamar disebelah, jangan kekamar yang tadi"

"Gak mungkin juga kita tidur bertujuh dalam satu kasur gini, biar gue yang bawa jingga lo bagian beresin barang barang aja" jawabannya lalu mengangkat tubuh Jingga untuk berpindah tempat

"Gak mungkin juga kita tidur bertujuh dalam satu kasur gini, biar gue yang bawa jingga lo bagian beresin barang barang aja" jawabannya lalu mengangkat tubuh Jingga untuk berpindah tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika pukul dua belas malam Juna terbangun untuk membuang air kecil, ia menengok kepada kedua temannya yang masih memejamkan mata

Di sisi lain Jingga seperti berada ditempat asing ia juga melihat seseorang berjubah hitam yang sedang memegang sebuah boneka kecil

Ia mengkerut kan dahi saat melihat sekeliling seseorang di hadapannya, "I-ini, kenapa ini kaya ritual"

Saat ini Jingga seperti berada di suatu tempat yang berbeda, ia terus mengelilingi tempat ini

Dan ia terdiam saat melihat banyak lilin dan banyak nya benda benda kuno, bahkan ia juga melihat sesajen, ia sama sekali tidak bisa melihat siapa orang dihadapannya karna tertutup oleh jubah hitam,

Jingga langsung melotot saat melihat orang berjubah itu menusuk sebuah jarum ke boneka bertepatan juga mendengar suara ringisan dari seseorang yang ia kenal

Semakin banyak orang itu menusuk jarum pada boneka dan semakin kencang juga ringisan yang ia dengar

Jingga tentu saja panik tapi ia sama sekali tidak bisa bergerak dari sanah, ia hanya bisa mematung bahkan hanya untuk memalingkan wajahnya pun sulit rasanya

Villa bu nitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang