Villa bu Nita - 10

6 1 0
                                    


Setelah melihat keadaan mulai lebih membaik dengan angin kencang yang perlahan menghilang dan juga gelombang ombak yang telah kembali ke ukuran seharusnya, kakek ituberjalan menghampiri Jefran dan Jingga diikuti dengan anak muda disamping kakek itu

Mereka melihat keadaan kacau Jingga dan Jefran yang sudah dalam keadaan lemas dengan nafas yang masih tersengal sengal dan tubuh yang sudah memiliki banyak luka

Kakek itu juga mengecek keadaan Seno dan Riki lalu menghembuskan nafas panjang saat tidak dapat merasakan detak jantung milik mereka

"Kita harus keluar dari seini secepatnya" ucap kakek lalu langsung membantu tubuh Jingga dan Jefran untuk bangun dibantu oleh pria muda disampingnya

"Teman kalian sudah tiada, dan kita harus cepat keluar dari sini sebelum mereka kembali menyerang" ucap kakek saat melihat arah mata mereka

Tak lama mereka berjalan dan pergi dari sanah, Jingga dan Jefran  menatap kedua tubuh temannya yang sudah tak bernyawa dengan perasaan yang campur aduk

Kini mereka telah tiba disebuah kampung yang sekitarnya memiliki banyak pohon bambu yang sangat tinggi dengan penerangan yang minim,

Jingga mau Jefran saling melirik tanpa mengeluarkan suara apapun, mereka juga dibawa kerumah yang sangat sederhanan disanah lalu beristirahat di sanah

"Bawa mereka masuk jangan diluar rumah, berbahaya".

Pria muda disampingnya yang mendengar langsung mengangguk dan membawa mereka untuk masuk, ia juga tak lupa untuk memberikan air putih lalu membantu mereka untuk mengobati luka luka pada tubuh mereka

"Kalian pasti bingung dan terkejut dengan apa yang kalian alami selama ini kan?"

"Sebelum nya perkenalan saya Saga dan ini adalah kakek saya mbah sukmo, beliau adalah Sesepuh disini" ujar Saga memperkenalkan diri

"Kalian pasti bingung kenapa saya bisa menyelamatkan kalian?"

"Itu semua berkat teman teman kalian" lanjut mbah Sukmo membuat mereka berdua terkejut

"Saya akan ceritakan kepada kalian tentang tempat itu, rumah ataupun villa yang kalian tempati itu sebenarnya sudah ada sejak tahun 1915"

"Sebenarnya itu dulunya adalah rumah santet, dan ada banyak korban tumbal dirumah itu"

"Dan saya juga sudah tau tentang kejadian kamu dan teman kamu yang ditenggelamkan oleh makhluk itu"

"Sebenarnya di dapur rumah itu dulunya adalah sebuah kolam yang menjadi tempat ritual mereka"

"Villa atau tempat yang kalian tinggali itu juga sebenarnya adalah kawasan terlarang, dan tempat itu juga sudah menghilang sejak dulu lamanya" mbah Sukmo menjeda ucapannya 

"Tempat itu juga bukan hanya menjadi kawasan terlarang namun juga menjadi pulau gaib sejak tempat itu menghilang dengan misterius"

"Dan apa bila ada orang yang masuk ke area sanah, maka kecil kemungkinan untuk bisa kembali dengan selamat"

"Beruntung nya kalian, karena teman teman kamu datang ke dalam mimpi saya dan meminta tolong, mereka sampai memohon mohon untuk saya menyelamatkan kalian agar bisa keluar dari pulau itu"

"Nita... dia adalah orang yang memberi kalian villa itu kan?" Jawab anggukan oleh mereka

"Nita yang kalian temui sebenarnya sudah tiada sejak lama, beliau tiada karna serangan balik dari dukun lain yang kekuatannya lebih besar, dan dia juga di habisi oleh makhluk makhluk yanag memiliki dendam karna tumbal atau ritual yang dilakukan oleh dia"

"Dan ada satu hal yang perlu kamu tau"

"Kamu pasti penasaran kan kenapa kamu selalu menjadi incaran para makhluk, dan kenapa kamu selalu terlibat dalam setiap bahaya yang hampir merenggut nyawa kamu" tanya mbak Sukmo pada jingga

"Sebenarnya makhluk itu memang sudah mengincar kalian semua sejak kalian datang kesini, tapi sejak mereka tau ada tulang wangi... dalam diri kamu, mereka semua menjadi lebih mengincar kamu"

"Mereka semua menginginkan kamu menjadi miliknya dan mereka juga berusaha untuk membuat kamu celaka selama ini"

"Tapi beruntung nya kamu selalu selamat dari bahaya yang dibuat mereka berkat penjaga dari leluhur kamu".

"Ular dan harimau putih yang kamu lihat atau kamu pernah temui itu sebenarnya adalah penjaga dari leluhur kamu"

"Mereka lah yang selama ini menjaga kamu, dan mereka juga akan menyerang balik para makhluk yang akan berniat ingin membuat kamu celaka"

"Dan jika saja saya telat menyadari sata hal, mungkin kalian juga sudah menjadi korban mereka"

"Kalian harus tau, kalau malam ini adalah malam satu suro, itulah salah satu alasan mereka semua melakukan semua teror ini dengan sangat dashyat"

"Teror ini sebenarnya belum begitu dahsyat karena mereka bisa saja melakukan hal yang lebih, namun karena keadaan kalian yang memang sudah melemah yang justru membuat mereka mudah untuk membawa kalian"

Mendengar semua ucapan mbah Sukmo membuat mereka dibuat terdiam dengan perasaan yang campur aduk

"Kalau boleh saya tau sekarang initanggal berapa ya mbah?" tanya Jingga penasaran

"Sekarang tanggal 7 juli"

"7 Juli?" ulang Jefran yang masih tak percaya dengan jawaban mbah Sukmo

Jingga dan Jefran saling menatap "Kita liburan tanggal 7 mei, itu artinya kita udah terjebak disanah selama dua bulan?"

"Tapi kenapa kita cuman ngerasa terjebak di sana hanya dua minggu? ucap Jefran yang masih sulit untuk mempercayai ini semua

"Trus gimana sama keadaan teman teman kita mbah?" Tanya Jefran membuat mbah Sukmo terdiam

"Mereka... terjebak pulau itu" Mendengar itu membuat mereka kembali diliputi rasa sedih dan rasa bersalah

"Saya hanya bisa memberikan kalian pesan, do'akan mereka agar bisa tenang disanah, dan do'akan mereka agar bisa berada ditempat yang seharusnya"

"Jef... ini mimpi gak si?" Tanya Jingga sungguh hatinya terasa berat saat mengetahui semua fakta ini

"Kita udah kehilangan teman-teman jef... Ini gak bener kan?"

"Mereka ninggalin kita jef, mereka pergi... Mana janjinya jef mereka bilang kita akan pulang sama sama dengan lengkap, tapi kenapa kita pulang cuman berdua jeff??" Jefran menangis karena mendengar ucapan Jingga begitu pun Jingga yang sudah menangis lebih dulu

Mereka sama-sama belum menerima tentang semua takdir ini, mereka datang bertujuh tapi kenapa mereka pulang hanya berdua?

Kemana janji itu? Mereka yang datang dengan perasaan senang kenapa harus pulang dengan perasaan duka seperti ini

"Lo juga gak akan pergi ninggalin gue kan Jef?" Jujur kini rasanya ia sangat takut kehilangan orang yang sangat ia sayangi lagi, hanya Jefran yang ia miliki sekarang.

"Gak, Kita harus pulang dengan selamat, kita harus buktiin ke mereka kalau pengorbanan mereka itu gak sia-sia"

"Kita harus bertahan setidaknya demi mereka" lanjut Jefran

"Kita harus bertahan setidaknya demi mereka" lanjut Jefran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
Tbc

Villa bu nitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang