FZ 10

384 24 10
                                    

FZ 10

Beberapa hari sudah berlalu, beberapa hari itu juga Sea jarang bertemu dengan Jimmy, apalagi dia sekarang ini tinggal bersama ayah dan ibu nya dan itu semakin memperkecil peluang untuk Jimmy bisa bertemu dengan Sea.

Seperti malam ini, Jimmy tengah berbaring di kamarnya. Dia tidak ada jadwal malam ini, jadi dia bisa beristirahat di kost nya malam ini. Bedannya kali ini dia tidak di temani oleh Sea, biasanya ketika dia tidak ada jadwal jaga malam, dia bisa menghabiskan waktu malamnya bersama Sea, entah itu hanya sekedar mengobrol ataupun saling memeluk satu sama lain seraya saling menyampaikan rasa kasih sayang mereka satu sama lain.

Jimmy menghela napasnya dengan kasar, "Gua tahu kalau gua salah, tapi dengan dia seperti ini, semakin sulit buat gua untuk meyakinkan perasaan gua ke dia." Gumamnya.

Jimmy membuka ponselnya kemudian mengetuk tombol panggilan, di dering ketiga panggilan tersebut tersambung. Jimmy tersenyum tipis ketika mendengar suara yang sangat dia rindukan.

"Halo nak, ada apa telpon?." Tanya mamah nya dari sebrang san.

"Aku mau cerita mah." Jawab Jimmy lesu.

"Cerita apa sayang, terdengar lemas sekali kamu." Ucap mamahnya.

"Aku berantem sama Sea." Ucap Jimmy.

Jimmy mendengar suara helaan napas mamah nya dari sebrang sana. Dia tahu jika mamah nya kurang suka kepada Sea, entah apa penyebabnya Jimmy sendiri pun tidak tahu.

"Kan mamah sudah pernah bilang ke kamu, kalau Sea itu gak pantas buat kamu." Ucap mamah nya.

"Kenapa si, mamah kaya gak suka banget sama Sea. Sebenarnya ada apa sih, apa yang uda Sea lakukan sampai mamah gak suka banget sama Sea." Ucap Jimmy yang akhirnya apa yang dia pertanyakan di dalam benak nya bisa tersampaikan.

"Kamu gak perlu tahu, yang intinya mamah cuma setuju kalau kamu sama Angel, bukan sama yang lain, termasuk Sea!." Tegas mamah nya.

Jimmy yang merasa tidak ada gunanya untuk menelpon mamah nya, dia memutuskan untuk mengakhiri panggilan tanpa mengatakan apapun lagi kepada mamah nya.

Jimmy menghela napasnya berat, " Kalau mamah mandang materi, gak mungkin banget. Karena keluarga Sea bisa dibilang konglomerat, jadi gak mungkin kalau mamah gak suka karena materi Sea." Gumam Jimmy.

Jimmy yang merasakan kepalanya sudah mulai pusing memutuskan untuk pergi tidur, karena besok pagi dia harus pergi ke rumah sakit untuk kembali bekerja.

Kini waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, Sea baru saja terbangun dari tidurnya. Sea meraba samingnya, dia merasa tidak ada siapapun yang berada di sampingnya, Sea membuka matanya kemudian menghela napasnya berat, "Biasanya selalu ada Jimmy setiap gua bangun tidur, tapi kali ini situasi sudah berubah dan bahkan sangat sangat berubah." Gumam nya.

Ting... Ting... Ting...

Suara notifikasi pesan masuk kedalam ponsel Gabriel, Gabriel mengedarkan pandangannya mencari keberadaan ponsel miliknya, setelah dia melihat ponselnya yang ternyata berada di atas nakas, dengan cepat dia membuka ponselnya tersebut.

Sea tersenyum ketika dia mendapatkan pesan dari dua orang sekaligus. Namun Sea jauh lebih dulu membalas pesan dari Jimmy lalu setelah itu membalas pesan dari Ray. Ya, Jimmy dan Ray lah yang mengirimkannya pesan dan kini Sea bimbang harus siapa yang dia pilih, karena keduanya mengajaknya untuk keluar.

"Jadi galau, Ray greenflag banget. Tapi Jimmy juga sebenarnya greenflag, tapi dia sedikit redflag karena dia yang belum move on dari sang mantan." Gumam Sea.

"Ah membicarakannya saja sudah muak, mending gua jalan sama Ray saja." Kesal Sea.

"Lagian Jimmy juga masih harus kerja dulu." Lanjutnya, setelah itu dia langsung pergi bersiap untuk jalan bersama Ray.

FRIEND ZONE [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang