FZ 04

290 33 7
                                    

FZ 04

Dua hari telah berlalu, dua hari juga Sea tak kunjung pulang ke kostan dan selama dua hari itu juga Jimmy merasa gusar, ketika dia pulang ke kostan lalu melihat tidak ada Sea dikamarnya, dia merasa ada yang hilang, ada terbesit rasa kekosongan didalam hatinya.

Ini sudah malam ketiga Jimmy tidur sendirian, Jimmy menatap langit langit kamarnya, dia memikirkan Sea yang entah berada dimana.

"Lu gak punya teman selain gua Sea, lu kenapa gak jujur sekarang lagi ada dimana sih, biar gua ga khawatir kaya gini." Gumam Jimmy.

Jimmy bangkit dari tidurnya kemudian mengambil ponselnya yang berada diatas nakas, Jimmy membuka ponselnya lalu dia melihat jam yang menunjukkan pukul dua belas malam.

"Sea kalau gak ada gua selalu susah tidur, kalau gua chat pasti dia masih online." Gumam Jimmy seraya mengirimkan pesan kepada Sea.

Jimmy tersenyum ketika melihat Sea langsung membalas pesan dari dirinya, "Sudah gua duga, pasti dia belum tidur." Ucap Jimmy senang.

Cukup lama Jimmy saling bertukar pesan dengan Sea, Jimmy menghela napasnya ketika melihat Sea yang sepertinya masih merajuk kepadanya.

"Sea adalah seseorang yang susah sekali untuk dibujuk jika sedang merajuk." Ucap Jimmy.

"Cara satu satunya agar dia tidak merajuk lagi adalah, gua harus ketemu dia dan peluk dia erat erat, sambil cium bibirnya sedikit." Lanjut Jimmy terkekeh ketika mengucapkan kalimat terakhir.

Sementara itu, Sea kini tengah berada di hotel didekat kostan mereka berada. Sea memutuskan untuk menginap di hotel karena dia tak ingin melihat Jimmy untuk sementara waktu, karena hatinya masih belum sembuh karena ulah jimmy beberapa waktu lalu.

"Mampus, gua gak mau balik ke kost dulu, rasakan tuh sendirian di kamar, bobo gak ada yang peluk, gak ada yang cium, emang enak sendirian!." Omel Sea seraya menunjuk nunjuk kearah foto Jimmy yang dia jadikan sebagai wallpaper ponselnya.

Disisi lain, di kamar kost Mark. Mark kini tengah menonton film di televisi kamarnya, waktu sudah sangat larut tetapi mark tidak merasa mengantuk sama sekali.

Mark benar benar fokus kepada layar televisi sampai dia tidak mendengar jika ada panggilan masuk kedalam ponselnya. 

Selang beberapa menit akhirnya film yang Mark tonton telah selesai, Mark mematikan televisinya kemudian membuka ponselnya, Mark mengerutkan keningnya bingung, "Ngapain telpon gua jam segini." Gumam Mark bingung.

Mark mengetuk nomor tersebut kemudian mengetikkan pesan kepada nomor tersebut lalu mengirimnya.

"Harus berapa lama lagi ya gua mendam perasaan buat lu." Gumam Mark seraya memandangi foto Ohm.

Ya, Ohm lag yang menelpon Mark barusan dan ya, Mark memiliki perasaan kepada Ohm. Mark memiliki perasaan kepada Ohm sejak dia pertama kali datang ke kost tersebut. Awal mula tumbuhnya perasaan Mark kepada Ohm adalah ketika Ohm selalu membuatkan sarapan dan makan malam untuknya, lalu Ohm yang selalu perhatian kepada Mark dalam segala hal dan itu menimbulkan perasaan suka kepada Ohm, namun dia tidak pernah mengutarakan perasaannya kepada Ohm, karena dia takut jika Ohm menolaknya hubungan mereka akan canggung.

Selang beberapa lama, Mark mendapatkan balasan dari Ohm, Mark tersenyum ketika melihat balasan pesan dari Ohm, namun terbesit dibenak Mark akan suatu hal, "Apa gua utarakan perasaan gua ke dia sekarang saja ya, suasananya kaya mendukung banget." Ucap Mark tiba tiba dan dia melakukan apa yang dia pikirkan.

Cukup lama untuk Mark mendapatkan balasan pesan dari Ohm, Mark benar benar gugup sekarang ini, telapak tangan dan kakinya kini basah oleh keringat, dia takut jika Ohm menolaknya.

FRIEND ZONE [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang