FZ 07
"Maaf." Lirih Sea.
"MAFF KARENA KALI INI GUA BAKAL JADI ORANG YANG BRENGSEK DAN EGOIS!." Lanjut Sea berteriak dengan sangat keras.
"LU PIKIR DENGAN LU BILANG KAYA GITU GUA BAKAL LULUH?. NGGAK BANGSAT!." Teriak Sea lagi.
"GUA TAHU LU BILANG KAYA GITU HANYA UNTUK MENENANGKAN GUA! LU TAKUT GUA PERGI! PADAHAL KENYATAANNYA HATI LU CUMA BUAT DIA DAN BUKAN BUAT GUA!."
"Jadi gua mohon berhenti untuk memberikan sebuah harapan kepada gua, karena itu benar benar nyakitin gua banget." Lirih Sea.
"Gak gitu Sea. Gua sama sekali gak ada pikiran seperti itu, gua benar benar memang sedang bimbang dengan perasaan gua sendiri." Ucap Jimmy.
"Lu harus bisa membedakan sebuah perasaan nyaman bersama karena terbiasa dengan perasaan nyaman yang memang benar benar karena cinta."Ucap Sea kemudian dia keluar dari dalam kamarnya.
Disisi lain kini Mark dan Ohm saling bertukar pandang satu sama lain, mereka benar benar terkejut dengan apa yang mereka dengar.
"Gua gak nyangka mereka bakal bertengkar se hebat ini." Bisik Mark.
"Menurut lu apa kita harus bantuin mereka?." Tanya Ohm.
Mark menggelengkan kepalanya, "Gak usah, biar mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Tugas kita cuma memantau saja, kalau memang dirasa sudah benar benar genting baru kita ikut turun tangan." Jelas Mark dan di angguki oleh Ohm.
"Ohm." Panggil Mark.
Ohm menatap Mark, "Hm?."
"Lu beneran sayang gak sama gua?." Tanya Mark.
PLAK!.
Sebuah pukulan berhasil mendarat di kepala Mark. Mark mengelus kepalanya yang terasa perih, "Kenapa malah di pukul si Ohm." Kesal Mark.
"Ya lagian lu kenapa malah nanya kaya gitu."
"Ya cuma mau memastikan saja, seperti yang Sea bilang tadi. Lu harus bisa membedakan rasa nyaman karena terbiasa bersama dengan rasa nyaman memang karena benar sayang." Jelas Mark.
"Buat buktikan kalau gua benar sayang sama lu, gua harus kaya gimana?." Tanya Ohm.
"Kasi jatah." Bisik Mark ditelinga Ohm.
Ohm merasa merinding mendengar bisikan tersebut dari Mark, "Gak ada jatah kalau masih pacaran." Tolak Ohm kemudian dia pergi meninggalkan Mark.
"Gini amat nasib lu Mail." Ucap Mark seraya menatap miliknya yang berada dibawah sana.
Disisi lain kini Sea tengah berjalan menyusuri jalan, dia tidak tahu mau kemana, dia tidak memiliki tujuan pasti, dia berjalan menyusuri jalan dengan tatapan kosong dan pikirannya yang sangat berantakan.
"Gua gak yakin kalau dia benra benar memiliki perasaan sama gua." Lirih Sea.
TIN... TIN... TIN...
Suara klakson yang nyaring membuat Sea cukup terkejut, Sea melirik kearah mobil tersebut kemudian setelah tahu siapa orang yang berada didalam mobil tersebut, Sea memutar bola matanya dengan malas.
"Ngapain sih anjing." Kesal Sea.
"Club, gas?." Tanya Ohm.
Ya, Ohm lah yang berada didalam mobil tersebut, dia sengaja mengikuti Sea karena dia tahu pasti saat ini Sea membutuhkan seseorang yang menjadi sandaran untuknya.
Sea masuk kedalam mobil tanpa mengatakan sepatah katapun, setelah Sea duduk di kursi depan Ohm langsung menjalankan mobilnya.
"Lain kali kalau lagi debat, tonjok aja muka mulus nya di dokter bangsat itu." Ucap Ohm disela sela keheningan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE [BXB]
Fanfic"Aku akan terus mencintaimu walaupun kamu menganggap ku hanya sebatas teman." Sea. "Sejauh apapun lu mencintai gua, hubungan kita gak akan lebih dari teman." Jimmy.