FZ 01
Kini waktu menunjukkan pukul satu dini hari, di ruangan besar ada dua sosok pemuda tampan yang tengah saling bercumbu mesra. Mereka berdua saling bertukar Saliva dengan suara basah yang terdengar nyaring.
Sosok pemuda manis itu mendorong seseorang yang berada dihadapannya, dia merasa sesak dan kehabisan napas karena sebuah ciuman yang sudah berlangsung lumayan cukup lama.
Pemuda manis itu mengelap bibirnya yang basah, kemudian dia tersenyum canggung ketika menatap seseorang yang berada dihadapannya.
"Rekor ya, kayanya ada lima menit." Ucapnya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Suaranya keras gak sih tadi?." Tanya nya lagi.
"Gak tahu Sea." Jawab Jimmy.
Ya, Sea. Sea adalah sosok pemuda tampan yang yang berusia dua puluh tiga tahun. Sea adalah sosok pemuda yang ceria dan juga aktif, dia satu satunya orang yang bisa mencairkan sosok manusia berhati dingin, hanya saja Sea terlalu percaya diri akan kemampuannya yang bisa merubah seseorang yang awalnya dingin menjadi hangat, dia berharap bisa memiliki sosok yang dia rubah, nyatanya malah sebaliknya.
"Dasar kutub." Kesal Sea.
"Gua mau tidur, bangunin gua jam lima pagi, gua harus kerja." Ucap Jimmy kemudian dia tidur memunggungi Sea.
Jimmy, Jimmy adalah sahabat Sea sejak kecil karena kedua orang tua mereka yang bersahabatan. Jimmy adalah sosok yang dingin, tetapi hanya kepada orang orang tertentu saja. Jimmy adalah seorang dokter, dia tidak memiliki banyak waktu luang, hanya dia selalu meluangkan waktu untuk Sea, bahkan Jimmy sudah membuat jadwal setiap hari sabtu atau minggu untuk mengajak Sea keluar.
Sea menghela napasnya berat kemudian dia merapatkan badannya kearah Jimmy kemudian dia memeluknya dengan erat.
"Panas Sea, lepas." Ucap Jimmy dingin.
"Kan pakai pendingin, kenapa panas." Jawab Sea
Jimmy menghela napasnya berat kemudian dia kembali memejamkan matanya, karena percuma dia berdebat dengan Sea, karena ujung ujungnya dia akan mengalah juga.
Bulan telah berganti menjadi matahari, Sea terbangun dari tidurnya kemudian dia beranjak dari tempat tidur dan langsung masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya, tak lama Sea keluar dari kamar mandi dan langsung membangunkan Jimmy.
"Bub, bangun." Ucap Sea dengan lembut.
Jimmy menggeliat, "Hm..."
"Bangun, katanya mau dibangunkan pagi." Ucap Sea.
"Iya, ini bangun." Ucap Jimmy yang langsung bangun dari tidurnya kemudian dia langsung beranjak dari tempat tidur dan temasuk kedalam kamar mandi.
Setelah Sea melihat Jimmy masuk kedalam kamar mandi, dia langsung bergegas ke dapur untuk membuat sarapan spesial untuk Jimmy.
Setibanya di dapur dia melihat sudah ada teman kost nya yang lain yang tengah membuat sarapan juga.
Tetangga kamar Sea menatap Sea dengan tatapan yang begitu ambigu."Kenapa lu?." Tanya Sea dengan ketus.
"Semalam sampai berapa ronde tuh." Goda Mark.
"Apanya yang berapa ronde?." Tanya Sea tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh temannya itu.
"Semalam ciuman lu berdua nyaring jelas banget anjing." Bisik Mark.
Sea membelalakkan matanya terkejut, dia tidak berpikir akan sekeras itu, Sea mencoba menormalkan ekspresinya kembali, "Gak ada yang ciuman tuh." Elak Sea.
"Kalian pacaran?." Tanya Ohm terang terangan.
Sea terdiam sejenak kemudian dia tersenyum kepada temannya yang bertanya, "Cuma teman kok." Jawab Sea lirih.
"Kalau cuma teman, gak mungkin banget kalian hampir setiap sabtu dan minggu keluar, terus hampir setiap malam gua denger suara mulut beradu, desahan desahan kecil tapi nyaring." Ucap Mark.
"Ya mau bagaimana lagi, kalau gua bilang cuma teman ya berarti memang cuma teman." Ucap Sea yang sedikit meninggikan intonasi bicaranya.
"Kalau lu dengar suara suara itu, mungkin si Jimmy lagi nonton film porno." Jelas Sea yang sudah pasti dia berbohong.
Ya, Jimmy dan Sea hanyalah sebatas teman dan tidak lebih dari sekedar sahabat sejak kecil. Walaupun mereka berdua hanya bersahabat, tetapi mereka sering melakukan kontak fisik bahkan sangat intim, mereka sering berciuman, berpelukan saat tidur, bahkan pernah beberapa kali mereka berdua melakukan hubungan seksual karena Jimmy yang memintanya.
"Sudahlah, kita gak perlu mengorek tentang masalah pribadi Sea sama Jimmy, toh mereka memang sudah bersahabat sejak kecil kan." Ucap Ohm, dia peka Sea pasti risih dengan pertanyaan pertanyaan seperti ini.
Kini suasana hening dan tak lama Jimmy datang dengan setelan seragam dokternya yang berwarna merah ati, kemudian dia duduk disamping Sea yang tengah menyiapkan roti dengan diolesi alpukat.
Sea tersenyum kepada Jimmy kemudian menyodorkan roti tersebut dan juga segelas susu."Selamat makan." Ucap Sea lembut seraya tersenyum.
"Sudah cocok jadi suami istri tuh." Ucap Mark menggoda keduanya.
Jimmy menatap Marak dengan datar, "Cuma teman." Ucap Jimmy dingin.
Ohm melirik kearah Sea yang terlihat tersenyum getir, Ohm tahu jika Sea menyukai Jimmy, Ohm tahu karen dia pernah memergoki Sea yang tengah menulis di bukunya yang mengatakan jika dia benar benar menyukai Jimmy, hanya saja Ohm pura pura tak mengetahuinya untuk membuat Sea merasa nyaman dan tak canggung.
Tak lama mereka berempat telah menyelesaikan sarapannya, Mark dan Ohm jauh lebih dulu berpamitan karena mereka ada jadwal kuliah pagi. Sedangkan Jimmy, dia saat ini masih menyantap sarapannya.
"Bub, kamu hari ini sampai jam berapa?." Tanya Sea seraya menatap Jimmy.
"Gak tahu, kayanya sampai jam empat." Jawab Jimmy.
"Gua sudah beres, makasih sudah dibuatkan sarapan, gua berangkat." Ucap Jimmy kemudian dia bangkit dari duduknya.
"Iya, semangat kerjanya hari ini dan hati hati dijalan." Ucap Sea.
"Iya, lu baik baik di kost ya." Ucap Jimmy kemudian mengecup bibir Sea singkat.
Sea mematung di tempat, ini bukan pertama kalinya Jimmy mengecup bibir nya sebelum dan setelah pulang bekerja.
"Gak salah kan gua berharap dia memiliki perasaan yang sama kaya gua?." Lirih Sea.
Setelah semuanya pergi tinggal sisa Sea di kostan, Sea tidak memiliki kesibukan apapun disetiap harinya karena dia tidak memiliki pekerjaan dan Sea juga tidak kuliah dengan alasan dia tidak suka belajar.
Sea masuk kedalam kamarnya, dia membereskan kamarnya yang merupakan kamar Jimmy juga. Sea merapikan meja kerja Jimmy, namun matanya tertuju pada satu foto yang membuat Sea menitikkan air matanya.
"Gua cemburu banget , tapi gua gak bisa melakukan apapun karena gua bukan siapa siapa lu." Isak Sea.
Ya, Sea melihat foto Jimmy bersama mantan kekasihnya yang sampai saat ini dia adalah orang kedua yang Jimmy perhatikan setelah Sea.
Sea menghela napasnya berat kemudian dia dengan cepat membereskan meja Jimmy dan setelah itu dia memutuskan untuk keluar hanya sekedar untuk menenangkan dirinya.
Sebelum benar benar pergi, Sea memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Jimmy jika dia akan keluar sebentar untuk mencari angin, setelah mendapatkan balasan pesan dari Jimmy, Sea langsung bergegas keluar dan menenangkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND ZONE [BXB]
Fanfic"Aku akan terus mencintaimu walaupun kamu menganggap ku hanya sebatas teman." Sea. "Sejauh apapun lu mencintai gua, hubungan kita gak akan lebih dari teman." Jimmy.