Jay tidak tau siapa orang yang sedang menahan tangan nya ketika ia hendak menutup pintu mobilnya, dikarenakan Jay benar benar sudah lelah bersosialisasi dan social battery nya sudah terkuras ketika ia di kelasnya, Jay pun tidak menghiraukan orang orang disekitarnya termasuk orang yang saat ini mengenggam erat tangannya.
Jay adalah memiliki sikap yang cuek dengan orang lain yang berada disekitarnya, ketika ia lelah ia tidak terlalu memperdulikan keadaan sekitar, Jay benar-benar berpikir ia harus segera pulang ke rumahnya untuk beristirahat.Jay pun menoleh kearah orang yang menahan tangan nya, dan ternyata dia adalah seorang perempuan yang Jay belum pernah temui sebelumnya, tetapi perempuan tersebut tampak tak asing, begitu familiar dan rasanya seperti Jay sudah mengenalnya lama.
Jay pun bertanya kepadanya
"mengapa kamu menahan tanganku?"
dengan nada yang dingin dan tatapan yang tajam.
Semua orang juga tau bahwa Jay memiliki mata yang tajam dan mengintimidasi, bak seorang pemburu yang ingin segera menerkam mangsanya, orang-orang menyebutnya hunter eyes.
Perempuan tersebut membalas pertanyaan Jay dengan kalimat sopan dan sedikit menggoda.
"kamu tidak tau siapa aku?"
perempuan tersebut memberanikan diri menatap mata Jay yang tampak mengerikan baginya, dan iapun memperhatikan setiap sisi wajah Jay dengan baik.
"tidak"
jawab Jay dengan ketusWajah perempuan tersebut seketika muram dan matanya berkaca-kaca, seakan-akan ia akan mengeluarkan air matanya, karena perlakuan dan jawaban ketus Jay terhadap nya.
"kamu beneran gatau ak Jay?"
dengan nada bicaranya yang sedikit gemetar, karena menahan tangisan nya dan ia tidak mau Jay melihatnya meneteskan airmata.Jay pun sontak kaget mendengar wanita tersebut mengetahui namanya dan memanggil namanya. Jujur saja Jay belum pernah melihat wanita ini sebelumnya, tetapi bagaimana ia mengetahui nama panggilan Jay? Atau karena Jay adalah mahasiswa populer di Universitas tersebut?
Jay bertanya kepada wanita tersebut
"who are u? idk u!"
bisik Jay kepada perempuan tersebut dengan menatap mata nya, dan sejujurnya perempuan tersebut memiliki warna mata yang sangat indah, perempuan tersebut memiliki ocean eyes, Jay pun terkagum melihat hal itu."indah juga mata nih cewe"
rutuk Jay dalam hatinyamendengar Jay berbisik ditelinga nya, perempuan tersebut pun sedikit lega, karena ia takut jika Jay akan membentak nya. Cayetana pun memberanikan dirinya kembali untuk kembali bertanya dengan Jay.
"aku Cayetana Jay, remember me?"
jawab perempuan tersebut dengan nada lemah lembut membalas pertanyaan JayMendengar hal itu, Jay pun berusaha mengingat perempuan yang ada dihadapan nya saat ini, ia terus berpikir dan berusaha mengingat kembali siapakah Cayetana ini.
Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Jay telah mengingat kembali, perempuan tersebut adalah teman masa kecilnya di rumah lamanya, mereka adalah sahabat karib ketika mereka berada di fourth grade, atau yang biasa disebut tingkat empat sekolah dasar.
"oh god, caye it's u?"
jawab Jay dengan menatap sendu mata CayetanaCayetana merasa senang dan sangat excited ketika melihat sahabat kecilnya telah mengingatnya kembali.
"yeah that's me, omg Jay u look so hot asf"
celetuk Cayetana memberikan pujian untuk Jay, pria yang dari dulu ia dambakan."fr? tysm really appreciate it"
Jay blushing mendengar kalimat yang diucapkan oleh Caye, kupingnya semakin pink ketika ia sedang blushing mendengar pujian atau flirting, seseorang yang ia kenal.
YOU ARE READING
No tan hermosa como pensaba
Teen FictionCerita ini tentang kehidupan Jay seorang mahasiswa baru di Universitas Oxford London Inggris, yang mengambil jurusan seni drama atau seni teater. Karena keinginannya untuk menjadi seorang aktor terkenal, dan bisa membanggakan kedua orangtuanya. Akan...