Chapter 3

281 46 6
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa di vote!!
.
.
.

~~~~~~~

Pasukan Anbu melompati dahan dahan pohon dengan cepat, mereka baru saja menyelesaikan misi rahasia atas perintah Tsunade sang Hokage.

Membunuh para pejabat yang melakukan praktik eksperimen secara ilegal, tanpa tersisa.

Dua dari kelima Anbu itu tampak dipenuhi darah. Wajar saja, jika tugas mengeksekusi atau membunuh lawan adalah tugas mereka, karena mereka berdua lah yang terkuat. Sedangkan sisanya hanya mengumpulkan informasi yang bisa didapat untuk diberi pada Hokage, dan membuang jasad itu secara tersembunyi.

Kelima pria bertopeng hewan itu berhenti, saat mereka telah tiba di depan gerbang desa Konoha Gakure. memberi hormat sekilas pada penjaga perbatasan dan kembali melompat melewati atas atap rumah warga menuju kantor Hokage.

Meninggalkan dua diantara mereka yang masih berlumuran dengan darah. Memiliki rambut berwarna sama namun yang membedakan hanya potongan rambut mereka, panjang dan pendek.

"Bagaimana ketua? apa kita membersihkan diri terlebih dahulu?" tanya Anbu dengan potongan rambut hitam pendek, menatap pria disamping nya seraya meringis pelan melihat banyak nya darah yang menempel pada tubuh itu.

"Hn kurasa lebih baik seperti itu, yang lain pasti sudah memberi informasi terlebih dahulu" pria dengan rambut hitam panjang mengangguk setuju, kemudian melompat kearah kanan untuk menuju sebuah aliran sungai di Konoha.

Itachi sang kapten dan Shisui seketika berhenti saat telah tiba pada tujuan, Sungai Nakano. Mereka berhenti hanya diujung sungai yang dialiri air yang tidak terlalu deras.

Mata berwarna merah Itachi melirik kesana kemari, mencari tau apakah ada seseorang selain mereka yang berada disini. Biar bagaimanapun, identitas rahasia mereka jangan sampai ada yang tau, meskipun didalam desa.

Shisui menunggu intruksi dari sang kapten, melihat muka yang masih tertutupi dengan topeng itu mengangguk membuat Shisui bernapas lega.

Dengan pelan ia membuka topeng hewan dari wajah nya, rasa segar seketika berhembus mengenai kulit muka yang sedari tadi tertutup dengan erat.

"Lukamu terlihat lebih banyak dariku, apakah mereka sehebat itu?" ejek Shisui seraya membasuh mukanya dengan aliran sungai Nakano, terasa dingin dan segar.

Air yang jernih itu seketika berwarna merah, saat mereka berdua membasuh sebagian tubuh itu dengan air.

Cipratan darah dan luka yang mulai mengering perlahan menghilang dengan darah yang mengalir menuju air sungai.

"Sebagian dari mereka melawan, tapi kurasa ini tak terlalu buruk" jawab Itachi.

Itachi kembali mengeratkan ikatan rambut nya saat dirasa mulai melonggar, tubuh berotot itu telah bersih dari sisa darah, hanya menyisakan luka luka kecil yang menghiasi sebagian dari tubuh itu.

Topeng hewan itu masih tergantung dibagian pinggang, mata berwarna merah dari kedua lelaki itu sudah tak lagi nampak, menyisakan bola mata berwarna hitam yang gelap.

Itachi mengerutkan alisnya saat melihat aliran sungai itu kembali berwarna merah, Itachi berfikir itu darah dari Shisui lantaran Shisui yang berada disamping kanan nya.

apa sebanyak itu darah dari luka nya? pikir itachi.

"Luka mu cukup parah kah?" tanya Itachi tiba tiba, masih tetap menatap aliran sungai yang dihiasi dengan sebagian berwarna merah.

Where Am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang