Chapter 7

234 36 4
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Jangan lupa di voteee!!
.
.
.
.
.

~~~~~~~

Sakura lagi lagi harus meneguk ludahnya kasar saat merasakan tatapan intimidasi itu lagi, selama Sakura berjalan menuju ruang introgasi, sepanjang itu juga manusia manusia bertopeng berbaris rapi.

Aku bukanlah seorang ratu sehingga kalian harus melakukan hal itu, pikirnya.

Pintu ruangan terbuka lebar, Sakura dapat melihat isi dari ruangan tersebut. masih dengan hal yang sama, beberapa orang bertopeng mengelilingi ruangan dan dijung depan sana terdapat sebuah bundaran seperti batu yang terdapat pipa pipa yang keluar.

Langkah kaki Sakura seketika terhenti saat pemikiran tak masuk akal hinggap dikepala nya, tak mungkin kan mereka semua ingin menumbali dirinya dengan sebuah ritual bodoh? keadaan sekitar juga terasa aneh saat orang bertopeng mengelilingi setiap sudut, belum lagi meja bundar diujung sana.

Jika memang iya bukan kah itu terasa konyol? Sakura seorang model terkenal disepanjang Eropa justru berakhir dengan tragis menjadi korban penyembahan tumbal kelompok satanisme dan illuminati.

What the hell?!.

Apa kata orang orang?.

"Sakura-san?" suara Shizune menyadarkan Sakura. "Apa ada sesuatu?" tanya nya.

Sakura menggeleng sebagai jawaban, mungkin yang dipikirkan nya adalah hal yang mustahil.

Kini langkah kakinya terhenti pada meja bundar yang tertutup seperti lingkaran, meja itu keras seperti batu, terdapat pipa yang menyembul dan terhubung pada sebuah kotak seperti topi, untuk apa?.

"Selamat siang Nona Sakura" sapa seorang pria berumur yang baru saja datang.

Sakura melihat kearahnya, pria tua dengan rambut pirang yang diikat panjang seperti buntut kuda, alis Sakura menekuk tajam, apa dia seorang banci?.

"Ah saya pria normal" senyumnya ramah.

"Eh" pipi Sakura bersemu memerah saat mengetahui pria didepan nya mampu membaca pikiran. "Maaf" lanjut Sakura merasa tak enak.

Sebenarnya hal hal diluar akal enggan Sakura untuk percaya, tapi saat dia terbangun dari masa kritis, justru hal yang diluar dugaan itu yang sering dia lihat.

"Hahaha tak apa apa, hal yang wajar untuk anda" pria tua itu tertawa pelan, seraya menuntun Sakura untuk lebih dekat pada meja atau apapun itu Sakura tidak tau.

"Saya Inoichi, kepala tim analisis di divisi intelijen konoha" pria itu mengenalkan diri, sesekali melihat kearah Sakura.

"Aku Haruno Sakura" balas Sakura.

Sepertinya pria didepan ini lebih manusiawi daripada pria dewasa kemarin yang bernama Ibiki, andai saja Inoichi yang mengurusnya sudah pasti Sakura tak akan kabur seperti kemarin.

"Kalau begitu anda bisa masuk kedalam benda ini, setelah itu saya akan membuka alam bawah sadar anda" Inoichi membuka tempat seperti meja sehingga terlihat lubang untuk duduk disana.

Where Am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang