-Part 35-

462 89 33
                                    

Hanya suasana hening yang menyelimuti sosok Irene dan Seulgi yang berada di cafe disamping kampus.

Minuman yang dipesan oleh mereka juga sudah terhidang diatas meja namun belum ada perbicaraan yang terjadi diantara keduanya.

"Kenapa lo bawa gue kesini?" tanya Irene yang sudah merasa jengah dengan sikap Seulgi.

"L-Lo benaran sudah punya gebetan?" tanya Seulgi pada akhirnya.

Irene tersenyum miring "Kalau iya kenapa? Lo mau bantu gue dapatkan cowok itu?"

Seulgi menelan ludahnya dengan kasar sebelum mengangguk "G-Gue pasti akan membantu lo. Siapa cowoknya?"

"Kenapa lo ingin membantu gue?"

"Karena gue menginginkan yang terbaik untuk lo. Kalau cowok itu bisa membahagiakan lo, gue pasti akan membantu lo untuk mendapatkan dia,"

Mata Irene berkaca-kaca. Bukan ini yang dia inginkan. Dia hanya ingin Seulgi jujur tentang perasaannya itu.

"Gue kecewa sama lo," lirih Irene bergegas keluar dari cafe itu.

"Irene!" Seulgi langsung berlari untuk mengejar gadis itu.

"Tunggu," halang Seulgi memegang pergelangan tangan Irene.

"Lepas!" sentak Irene.

Seulgi membalikkan badan Irene sehingga kini mereka saling berhadapan "Jangan menangis. Air mata lo bikin hati gue sakit,"

"Sampai kapan lo ingin mempermainkan hati gue!? Lo kejam Seulgi!" marah Irene memukul dada Seulgi berkali-kali.

"Rene, hey. Dengarin gue," seru Seulgi memegang kedua tangan Irene "Gue tidak bermaksud untuk mempermainkan hati lo. Gue hanya ingin yang terbaik untuk lo. Kalau cowok yang lo suka itu bisa bikin lo bahagia, gue akan melepaskan lo untuk dia,"

"Lo Gi! Lo cowok yang gue suka! Puas!?" teriak Irene.

"L-Lo suka sama gue?" ulang Seulgi terbata-bata.

"Gue benci sama lo!" balas Irene kembali melangkah pergi.

"Hey!" Seulgi kembali memegang tangan Irene. Sekarang cowok ini sudah tersenyum sehingga matanya tidak kelihatan "Gue juga memang suka sama lo Rene. Lo mau jadi pacar gue?"

Irene mendengus "Tidak! Lo tidak romantis!"

Seulgi mengeluarkan sesuatu dari tasnya "Buat lo,"

"I-Ini untuk gue?" tanya Irene menatap kalung yang diberikan oleh Seulgi.

"Iya. Sudah lama gue membeli kalung ini untuk lo tapi gue tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk gue memberikan kalung ini buat lo," jelas Seulgi.

"Pakaikan untuk gue," pinta Irene.

Seulgi dengan lembutnya memakaikan kalung itu dileher sang gadis "Jadi, ini artinya?"

"Ini artinya sekarang kamu pacar aku," ujar Irene beralih menggandeng tangan Seulgi.

Seulgi langsung saja tersenyum dengan manis "My Bae,"

*
*

Mobil yang dikendarai oleh Limario akhirnya tiba di parkiran apartment yang ditinggali oleh Chaeyoung.

"Terima kasih," Chaeyoung berujar dengan singkat sebelum dirinya bergegas keluar dari mobil Limario.

"Chaeng, tunggu!" dengan terburu-buru Limario keluar dari mobil untuk mengejar Chaeyoung.

"Aku capek Lim. Mau istirahat," ujar Chaeyoung.

"Kita perlu bicara,"

"Apa lagi yang perlu kita bicarakan? Bukannya kamu yang tidak ingin membicarakannya?"

Limario mengusap wajahnya dengan kasar "Baiklah baiklah. Aku minta maaf. Aku minta maaf karena sudah menggantung kamu dengan hubungan tanpa status kita ini,"

"Semua cowok sama saja!" seru Chaeyoung memutar bola matanya dengan malas.

"Hey, aku beda ya," protes Limario.

Chaeyoung hanya berdecak dengan malas "Cepatan ngomong. Aku harus masuk,"

Limario menghembuskan nafasnya dengan kasar "Aku suka sama kamu Chaeng,"

"Bohong!"

"Aku serius Chaeng! Aku tidak bohong sama perasaan aku sendiri,"

"Terus kenapa kamu masih saja menggantung perasaan aku?"

"Karena aku tidak ingin terburu-buru. Aku takut trauma kamu kambuh Chaeng,"

"Pasti gara-gara aku gila bukan?"

"Astaga, Chaeng!" Limario memegang kedua pundak Chaeyoung "Kamu tidak gila Chaeng. Kamu hanya trauma. Trauma kamu pasti bisa sembuh,"

Chaeyoung menunduk "Aku memang tidak pantas untuk kamu Lim. Cari saja cewek yang lebih baik dari aku. Aku tidak bisa bersama kamu," kakinya mula melangkah pergi dari sana.

"Chaeyoung, tunggu!" teriak Limario bergegas mengejar Chaeyoung.

Namun dia terlambat karena Chaeyoung sudah memasuki lift untuk menuju ke lantai atas apartment.

Tidak tinggal diam, Limario langsung saja berlari menaiki tangga. Pokoknya dia harus segera menjelaskan semuanya karena tidak ingin Chaeyoung salah faham.

"Chaeng!" teriak Limario dengan nafas yang memburu setelah dia tiba di lantai apartment Chaeyoung.

Chaeyoung hanya melirik Limario sebentar sebelum dirinya bergegas memasuki apartment.

"Chae, akhirnya kamu pulang," ujar Jennie yang bersantai diruang tamu bersama Irene dan Joy.

"Eonnie," Chaeyoung beralih memeluk Jennie dengan manja "Lim jahat," adunya.

"Lim ngapain?!" tanya Jennie kesal.

"Dia menggantung perasaan aku Eon," keluh Chaeyoung.

"Dia belum menjelaskan hubungan kalian?" timpal Joy.

Chaeyoung menggeleng "Sepertinya dia memang hanya ingin main-main sama perasaan aku,"

"Chae-,"

Ding dong~

Omongan Irene terhenti ketika bell apartment kedengaran.

"Ck, itu pasti dia," gerutu Chaeyoung bergegas memasuki kamarnya.

Jennie berganjak kearah pintu lantas dia membukanya dengan wajah datarnya.

Ceklekk

"Apa yang sudah kamu lakukan?"

Limario menelan ludahnya dengan kasar. Aura yang dikeluarkan oleh Jennie benar-benar membuat dirinya gugup.

"H-Hanya terjadi salah paham kok," sahut Limario.

"Kenapa lo tidak langsung saja melamar Chaeyoung untuk menjadi pacar lo?" tanya Irene.

"Gue hanya tidak ingin membebankan pikiran Chaeyoung. Nuna juga tahu kalau Chaeyoung butuh ketenangan agar dia bisa sembuh dari traumanya itu," jelas Limario.

"Tapi tingkah lo bikin dia salah paham Lim," balas Joy.

"Apa jangan-jangan lo memang hanya ingin mempermainkan hati Chaeyoung?" lanjut Jennie dengan datar.

Limario mengusap wajahnya dengan kasar "Kalau gue ingin mempermainkan hati Chaeng, gue tidak mungkin sanggup mengganti identitas gue untuk menjadi Lisa,"

"Bisa saja itu hanya akal-akalan lo," sambar Irene.

"Tidak mungkin lah. Gue bahkan sanggup berpura-pura menjadi Lisa demi mendekati Chaeng," balas Limario.

"Jadi Lisa itu adalah kamu!?"

Deg

Seketika suasana menjadi hening ketika Chaeyoung muncul dengan raut wajah yang sulit diartikan.






  Tekan
   👇

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang