BAB 12 ~niños traviesos~ [anak-anak nakal]

185 33 2
                                    

BAB 12 ~niños traviesos~ [anak-anak nakal]

Bulan sudah berganti tugas dengan matahari. Burung-burung sudah berkicau menyambut pagi yang begitu cerah. Setetes embun dari ujung daun jatuh ke atas air menimbulkan sebuah gelombang.

Berbeda dengan orang-orang yang menjalani pagi harinya dengan raut cerah. Nikse mengawali paginya dengan muka mengantuk. Ia baru tidur 2 jam dan dipaksa bangun untuk melakukan sarapan bersama. Bersama para pengawal yang sudah menjadi rekannya tentu saja. Pola makan saja sudah diatur. Nikse sangat ingin merubah peraturannya sekarang. Matanya bahkan sudah menyerupai panda sekarang.

“Sialan kau Fredrick!”

Setelah kejadian ban meledak tadi malam Nikse langsung menuju asrama. Takut dia tuh dijadikan tersangka padahal nggak buat apa-apa. Bukannya tidur Nikse malah lembur. Lembur membaca gulungan kertas yang diberi oleh mantan sahabatnya dan juga dari burung putih. Memikirkannya membuat ia tidak bisa tidur setelahnya hingga matanya kelelahan sendiri berujung ketiduran.

“Jika muncul akan ku berikan tinju pada wajahnya” tekad Nikse dengan muka menahan kantuk.

Nikse segera masuk ke kamar mandi. Ia mandi dengan cepat karena air begitu terasa dingin di pagi hari. Padahal Nikse hanya tak tau gimana caranya nyalain air panasnya. Lupa soalnya.

“Nikse!”

Nikse menengok dan berdecak ketika melihat siapa yang memanggil. Jacob dan Antonio. Pasti pagi harinya akan dilalui dengan keributan lagi.

“Ada apa dengan matamu?”tanya Antonio.

“Aku hanya tidur dua jam”jawab Nikse. Ketiganya melangkah bebarengan ke arah ruang makan.

“Kau beneran lembur tadi malam?” Jacob cukup terkejut.

“Iyalah ini salahmu tahu” Nikse memanfaatkan keadaan kala Antonio berada disitu. Jacob langsung menatapnya sinis.

“Apaan aku ke ruanganmu ya tadi malam!” Katanya ketika tatapan menuduh dilayangkan Anton.

“Jangan percaya!, Jacob menyuruhku untuk berjaga semalaman” Nikse bersikeras agar Anton lebih percaya padanya dibanding Jacob.

“Pembohong!”

“Kenapa kalian selalu bertengkar sih?!” Anton bersedekap menatap keduanya bergentian dengan wajah datarnya.

“Dia yang menuduhku tidak-tidak Anton!” Jacob memberi alasan.

“Aku hanya membela diri!” Kata Nikse kala netra Anton menghunus penglihatannya.

“Sudahlah lupakan itu, ayo kita sarapan dari pada terus bertengkar tidak berfaedah” 

Anton merangkul kedua bahu rekannya di kanan- kirinya. Keduanya langsung diam kala Anton seperti tidak mau diajak bercanda. Mereka bertiga masuk ke dalam ruang makan tempat dimana para pengawal melakukan sarapan pagi.

……..

Ketika sarapan telah selesai Nikse disuruh untuk langsung ke kediaman. Mansion tempat Elleardo dan keluarganya tengah berkumpul sekarang.

Disinilah Nikse sekarang tepatnya di ruang bermain Kian. Tadi bocah kecil itu sangat bersemangat ketika melihat keberadaan Nikse. Sampai-sampai meminta Nikse untuk sarapan bersamanya padahal Nikse baru saja sarapan maka dari itu ia menolak.

“Abang ayo kita main tembak-tembakan” ajak Kian dengan revolver mainannya di genggaman. Sedangkan tangan yang satunya mengulurkan sebuah mainan senjata laras panjang pada Nikse.

Be a BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang