bab 4 perasaan yang mengganjal

178 9 1
                                    

Di pagi hari mansion rudwick tengah ramai mencari sesuatu,terlihat wajah keluarga rudwick dilanda kecemasan.

"Sudah ketemu belum?" Tanya daddy kepada para penjaga.

"Belum tuan"

"CEPAT CARI SAMPAI KETEMU!" Perintah daddy dan langsung dijalankan oleh mereka.

"Gimana Rey sesudah ketemu keberadaan mommy belum?" Tanya sang daddy Vardi cemas.

"Belum dad,mommy tidak bawa alat pelacaknya, aku lagi berusaha mencari mommy melalui cctv" jawab Reyhan,menjelaskan.

"Terus cari Rey!"

"Baik dad"

"Dad mommy tidak apa apakan?lucas takut mommy kenapa napa,baigamana jika mommy terjadi sesuatu? "Tanya lucas khawatir.

Mendengar pertanyaan lucas membuat Reyhan menatap marah.

" lo jangan ngomong sebarang ya"ucap Reyhan marah kepada kakaknya

"Apaan sih lo? Gue cuman khawatir" ucap lucas yang tidak mau disalahkan.

"Lo ngomong kayak gitu seakan akan mommy terjadi sesuatu " kesal Reyhan

"Kalian ngapain beratem,kamu juga Rey ga sopan ngomong kayak gitu sama kakakmu " ucap daddy Vardi meleraikan,mereka pun terdiam

Reyhan terus mengotak atik leptopnya sedang kan yang lain sibuk menelpon bertanya keberadaan mommy rosalina.kenapa mommy rosalina harus dicari penyebabnya karna mommy rosalin tidak stabil terkadang ia tenang seperti manusia normalnya umumnya namun jika ia mengingat anak bungsu nya Reynatan kondisi menjadi tidak stabil, ia terus mencari Reynatan kemana-mana hingga mommy sering hilang apalagi jika mommy melihat Reyhan membuatnya mengingat Reynatan, dan itu membuat Reyhan merasa bersalah

"Kenapa ga gue aja yang mati? Kenapa harus adik gue Reynatan?" Batin Reyhan. Itulah yang selalu ia pikirkan daddy yang melihat Reyhan tengah melamun ia pun menatap sedih ia tahu apa yang dipikirkan sang anaknya itu.

"Rey jangan salahkan dirimu ini bukan salah mu" ucap daddy membangunkan Reyhan dari lamunannya,Reyhan hanya tersenyum kaku.

Hampir dua jam mereka mencari akhirnya akhirnya Rayhan menemukan lokasai sang mommy.

"Dad mommy ada dihalte dekat pasar" ucap Reyhan

"Syukurlah ,kalian tunggu disini daddy akan menjemput mommy!" Pintar daddy Vardi,mereka pun mengaguk.

       Disisi lain Aidan yang sudah rapi mengenakan baju kaos navi dan celana hitam serta hodie berwarna coklat, ia pun mengendari motornya bit nya yang diberi nama beki, hampir setengah jam Aidan menempuh jalan akhirnya ia sampai tujuan yaitu pasar minggu. Aidan menyelusuri pasar dan membeli barang yang ia butuh kan, dirasa sudah cukup Aidan pun melajukan motornya namun ia dikejutkan oleh seorang wanita tua cantik yang ingin menyebrang, Aidan mengerem mendadak untungnya Aidan tidak menabraknya.

"Tante tidak apa apa?" Tanya Aidan, ia pun langsung mendekati wanita tersebut untuk mengecek keadaannya

"Reynatan ini kamu kan nak" ucap mommy rosalina langsung memeluk Aidan dan menangis di dekapan aidan.

"Tante gapapakan? " Tanya Aidan.

Entah kenapa Aidan membiarkan wanita itu memeluknya, perasaan nya menjadi aneh setelah memeluk wanita tersebut tanpa sadar Aidan meneteskan air mata.

"Reynatan, kamu tumbuh dengan sangat imut" ucap mommy rosalina dengan nada keibuaan membuat Aidan terharu.

"Tante kita pindah kesitu dulu ya! " pintar Aidan menunjuk kearah halte.
Wanita itu pun mengangguk.

Aidan menuntun wanita tersebut kehalte dan mendudukinya.

"Reynatan jangan tinggalin mommy ya! Hiks" pinta mommy rosalina.

"Tante salah orang, nama saya Aidan buka reynatan" ucap Aidan menjelaskan.

"Benarkah? Tapi kamu mirip dengan anak ku"

"Mungkin karna muka ku pasaran tante"

"Mana ada muka mi pasaran, kamu terlalu imut untuk muka yang pasaran "

"Haaaa tante bisa aja"

Mommy rosalina tersenyum " jadi kamu bukan anak saya? "

"Maaf tante seperti nya bukan tante soalnya saya masih punya orang tua kandung heee" ucap Aidan menjelaskan.

"Apa Aidan ingin menjadi anak tante?" Tanya mommy rosalina berharap bahwa anak mungil itu ingin menjadi anaknya.

Aidan terdiam, ia mengingat masa lalu nya bersama keluarga nya membuat rasa sakit itu muncul, ia pun tidak ingin mengharapkan keluarga lagi, ia takut untuk berharap. Mommy rosalina terus menatap anak imut itu ada rasa sedih diwajahnya.

"Kenapa? " Tanya mommy rosalina

"Gapapa kok tan heee, aku cu-"

"ROSALINA" panggil daddy Vardi
Perkataan Aidan pun terputus.

Daddy Vardi mendekati mereka.
"Sayang kenapa kamu keluyuran gini sih? " Tanya daddy Vardi

"Maaf sayang"

Daddy Vardi pun melihat kearah anak mungil tersebut membuatnya terkejut.

"Rey" panggil daddy Vardi

"Om manggil saya? Saya bukan Rey om tapi Aidan "

"Tapi kamu mirip dengan anak saya" ucap daddy Vardi yang masih menatap Aidan

"Om didunia ini pasti ada yang mirip sama kita om, mungkin aku hanya mirip dengan anak om, dan tidak mungkin juga aku anak om aku masih punya orang tua kandung" ucapa Aidan menjelaskan.

"Sayang kamu memikirkan hal yang sama kan sayang? " Tanya sang istri
Daddy Vardi mengangguk

"Taggal berapa kamu lahir?" Tanya daddy Vardi.

"Tanggal 20 Desember om"

"Tidak mungkin dia anak ku sedangkan  anak ku lahir tanggal 17 desember bahkan jasad anak ku telah dikubur, apa cuman mirip ya? " batin Vardi.

"Om klau gitu aku pulang dulu ya " pamit Aidan

"Terima kasih sudah menjaga istri saya, ini buat kamu" ucap daddy Vardi sembari menyodorkan setumpuk uang merah.

Aidan pun terkejut melihat uang yang begitu banyak "gila uangnya banyak banget,orang kaya ini pasti" batin Aidan

"Ga usah om saya ikhlas nolongin" tolak Aidan.

"Saya juga ikhlas ngasih uangnya"

"Ga usah om, aku pergi dulu om permisi"

Dengan terburu buru Aidan pergi takut nya nnti ia dipaksa mengambil uang tersebut.

Aidan melajukan motor dengan kecepatan sembari menikmati perjalanan  ia melihat pepohonan yang indah dan angin sepoi sepoi.
Tiba tiba sebuah motor besar melakukan kencang kearahnya dengan sigap Aidan membelok motornya namun Aidan kalah cepat ia pun terserempet motor hingga jatuh.  Motor besar itu pun berhenti.

                  Bersambung....
Jangan lupa like and comen
Maaf ya klau ada kasar jangan ditiru ini hanya cerita oke

Posesif family (Aidan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang