Ikut gue sekarang atau gue seret lo" ucap Reyhan yang penuh ancaman membuat Aidan ketakutan.
Aidan mencoba menahan rasa takutnya, ia melotot kearah reyhan agar terkesan berani"Klau gue ga mau gimana? " tanya Aidan
Reyhan menatap tajam kearah Aidan seperti ingin memangsa nya, jantungnya berdetak dengan cepat, ia begitu ketakutan, ingin sekali ia menangis namun ia tahan dan hanya menundukkaa kepalanya. Namun tiba tiba tubuhnya diangkat oleh seseorang siapa lagi klau bukan reyhan. Dan itu membuat Aidan terkejut .
"Lepaskan gue!" Teriak Aidan sembari berusaha melepaskan diri nya dari gendongan karung beras. Berbagai cara Aidan memberontak namun gendongan tersebut tetap tidak goyah padahal ia sudah memukul keras punggung Reyhan dan menggigit pundak Reyhan.
"Ini orang bukan sih masa ga sakit setelah gue pukul dan gigit" batin Aidan terheran.
Dengan perasaan kesal Aidan pun menyerah ia hanya menutupi mukanya karena malu di perhatikan oleh orang banyak. Dan entah kenapa Reyhan begitu marah melihat kerumunan yg memperhatikan mereka biasanya Reyhan hanya acuh kepada mereka tapi berbeda dengan yang sekarang, Reyhan tidak suka ada yang memperhatikan manusia mungil yang ia gendong.
”itu siapa yg di gendong oleh Reyhan,imut banget"
" Mana karung ,mana karung pingin bawa pulang itu bocah"
"Bukankah itu Aidan yah kelas 10 B ipa"
" Sepertinya iya Iyah"
Perkataan yang di lontarkan oleh kerumunan itu membuat Reyhan semakin marah ia tidak ingin Aidan diambil oleh orang lain.
" Aidan milik gue tidak ada yg boleh merebutnya "batin nya dengan wajah obsesi.
Reyhan pun menatap tajam kearah kerumunan itu dengan aura yang seakan akan ingin membunuh Meraka dan itu membuat Meraka pergi karena merasa takut .
Sesampainya dikantin yang megah luar biasa lagi lagi Aidan terkagum melihat bangun itu seakan akan itu bukan kantin melainkan restoran mahal. Kemudian Aidan melihat dua orang remaja yang baru ia kenal yaitu saka dan rendi. Yang tengah duduk dikursi yang sudah disediakan oleh kantin.
"Hay bocil"sapa Rendi.
Aidan pun hanya menatapnya malas."Haaaa sepertinya bocil lagi badmood nih"
Aidan menatap Rendi dengan tajam ia tidak ingin di ejek oleh rendi. Namun dihiraukan olehnya."Sepertinya Lo bukan bocil melainkan bayi lihat aja dirimu yg masih digendong oleh Reyhan"ejek Rendi.
Aidan tersadar,ia masih dalam gendongan Reyhan bahkan gendongannya pun sudah pindah posisi dari gendongan karung beras ke gendongan ala koala. Aidan pun mencoba turun namun ditahan oleh Reyhan.
"Gue mau turun!" Pinta Aidan namun dihiraukan oleh Reyhan.
Reyhan pun duduk dikursi yang kosong dengan Aidan yg masih dipangkuanya. Aidan begitu malu seumur hidupnya dia tidak pernah diperlakukan seperti bayi."Gue bisa duduk sendiri" ucap Aidan berusaha melepaskan diri dari pangkuan Reyhan.
"DIAM!" Ucap Reyhan penuh penekanan sehingga membuat nya ketakutan. Mata bulatnya berkaca kaca seakan akan ingin menangis.
" Rey! Lihat dia ingin menangis " ucap saka.
Mendengar itu Reyhan pun sedikit melembut." Kamu mau makan sesuatu?"tanya Rayhan kepada Aidan.namun Reyhan mendapatkan gelengan dari Aidan .
" Kenapa?"
"Aidan ga punya uang"jawabnya jujur
"Belilah semau mu,aku akan membayarnya"
"Benarkah " ucap Aidan dengan mata yg berbinar.
"Iya "jawab Reyhan singkat.
"Tapi Aidan ga tau mau belia apa"
" Bagaimana dengan susu dan stik "
Mendengar kata susu membuat Aidan tersenyum lebar, ia sangat menyukai susu apalagi susu vanila."Aidan mau susu vanila"ucapnya antusias.
"Baiklah "
Mereka pun memesan makan yang ingin dimakan."Wah ternyata bayi suka susu rasa vanila ya" ejek lian
"Bacot" bales Aidan .
Yang mendapatkan tatapan tajam dari Reyhan"Maaf"
Aidan menyadari perkataan salahnya langsung meminta maaf ,bukan takut karna teman Reyhan melainkan Reyhan sendiri.
Reyhan pun menghela nafasnya agar ia tidak tersurut emosi.Tidak lama makanan Meraka pun datang ,Reyhan memberikan susu kotak rasa vanila untuk di minum oleh Aidan.
"Terima kasih" ucap Aidan mengambil susu tersebut.
Lalu Aidan menyedot susa tersebut dengan rakus sehingga pipi nya ikut bergoyang dan itu membuat orang sekeliling gemas melihat tingkah laku Aidan"Ihh Kok bayi satu ini imut banget sih"ucap Rendi yang tidak tahan mencubit pipi chubby Aidan gemas.
"Aww sakit goblok"
"Ga baik Bayi ngomong kasar kayak gitu" ucap Lian yang tidak mau kalah mencubit pipi chubby Aidan sedangkan saka hanya mengelus pipi Aidan lembut .
"SAKIT TAU ,DASAR MANUSIA MENYEBALKAN!!" Kesal Aidan
Sembari memanyunkan bibir nya sehingga pipinya semakin mengembang Dan semakin mengemaskan." Ihh imut banget ,sini biar kakak cium ucap Lian sembari memajukan diri nya untuk mencium pipi gembul aidan.
Pak...
namun detik itu pun dihentikan oleh Reyhan dengan tatapan membunuh dan pukulan keras dimeja makan sehingga membuat Aidan terkejut dan langsung memeluk Rayhan dengan tubuh yg bergetar hebat dan itu membuat trauma muncul seketika.
"Hik.. hik... Huaaaa" Aidan menangis begitu kencang membuat mereka khawatir."Ada apa Aidan "tanya Lian merasa bersalah atas tingkahnya yg ingin mencium Aidan ia pikir mungkin karna itu Aidan nangis.
"Hik ... Ibu jangan pukul Aidan hikk..."
Reyhan pun mengeratkan pelukan nya mata nya menatap lurus dengan tatapan mematikan .
" Siapa yang berani menyentuh milik ku ia akan menderita seumur hidup nya"ucap Reyhan tanpa sadar dan membuat orang sekelilingnya ketakutan .
Bersambung...........
Semoga suka ceritanya ya
Jangan lupa like and komen
Terima kasih sudah membaca..
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif family (Aidan)
AçãoAidan cartischel Gon saimen seorang anak SMA berumur 15 tahun dengan paras yang imut dan mungil layaknya seperti bayi namun ia mempunyai masa lalu yang kelam dimana keluarganya membencinya. segala cara Aidan menarik hati mereka agar ia disayang den...