***
River mengacungkan pistol kearah Adel, amarah dan dendam menguasai. Sedangkan saat ini Adel terlihat ketakutan setengah mati dengan tubuh babak belur karena dihajar oleh River.
"River aku minta maaf, maafin aku selama ini, aku mohon... Aku mohon jangan bunuh aku, jangan Riv jangan!"
"Saya tidak pernah butuh maaf dari nona, saya ingin nona segera mati." Ujar River dengan penuh penekanan.
"Jangan Riv jangan!" Adel terus berusaha menjauh namun River malah semakin mendekat kearah Adel. "JANGAN RIVER!"
DOR!!!
***
"RIVER!!!"
Adel terbangun dari tidurnya, suara pekikannya terdengar begitu keras.
Lagi-lagi mimpi buruk itu kembali datang dan menghantuinya. Setiap dini hari Adel selalu terbangun dengan mimpi buruk yang sama.
Meskipun ia sudah pergi ke psikiater namun tak ada kemajuan sama sekali, justru sang psikolog selalu menyarankannya untuk menuntaskan masalah yang berkaitan dengan mimpi buruknya.
Adel tidak bisa terus seperti ini, mimpi ini sudah berlangsung selama hampir satu bulan dan jika Adel terlalu keji menyiksa River, maka mimpi itu akan semakin keji menyiksanya pula.
Akibat mimpi buruk itu kinerja Adel di kantor jadi terganggu. Ia bahkan beberapa kali mengkonsumsi obat penenang karena sering merasa gelisah tak berasalan.
Suatu ketika Adel juga pernah memimpikan ibunya yang sudah lama meninggal, dalam mimpi itu sang ibu menyuruhnya untuk berhenti.
Entah berhenti untuk apa, mungkin saja yang dimaksud ibunya adalah berhenti untuk menyiksa River.
Setelah berhasil tenang karena menenggak segelas air, Adel tiba-tiba teringat akan sosok River yang kemarin sudah ia siksa habis-habisan karena kesalahan yang menurut Adel sangat fatal.
Entah kenapa, Adel selalu tidak suka jika River bicara dengan wanita lain, apalagi bicara dengan salah satu temannya di kampus.
Di kampus tempatnya mengambil kuliah S2, semua wanita disana selalu terkagum-kagum dengan sosok River.
River adalah seorang pria berdarah Chinese, kulitnya begitu putih seputih susu, bibirnya tipis dan merah alami seperti buah Delima, tubuhnya tinggi namun sangat kurus kering seperti mayat hidup.
River sangat kurus seperti orang pesakitan bukan tanpa alasan, itu semua adalah ulah si kejam Adelina.
Jika Adel kesal dan marah maka River tidak boleh makan atau hanya akan ia beri makan sehari sekali.
Bukan cuma itu, Adel juga tak segan memberi makan River dengan makanan basi, ia bahkan memaksa pria itu untuk memakannya sampai River mengalami keracunan parah.
Namun sampai detik ini, River bahkan tak ada niatan sedikitpun untuk kabur.
Adel juga kadang heran kenapa ia tak pernah melihat River yang mencoba untuk kabur, padahal kesempatan untuk kabur besar sekali. Namun River sekalipun tak pernah melakukannya.
Adel lalu mengambil ponselnya, membaca ulang chat yang dikirim oleh salah satu detektifnya.
Ada fakta mencengangkan yang baru saja ia baca dan peroleh dari sang detektif.
River yang lima tahun lalu Adel temukan di pinggir jalan dengan kondisi menggelandang ternyata merupakan putra tunggal dari salah satu konglomerat berdarah China.

KAMU SEDANG MEMBACA
Main Butler
RomanceBarbara Adelina Johansson adalah wanita jahat, wanita antagonis yang mempunyai hobi yang sangat tidak lazim. Ia begitu gemar menyiksa pelayannya bernama River, River seorang gelandangan yang sudah Adel pungut dari jalanan. Mencambuk, menjambak, men...