[[0.0]]

2.7K 127 28
                                    


[[0.0]]

Fwap! Fwap! Fwap!

Bunyi tamparan kulit dan kulit terdengar nyaring, menggema di dalam goa yang sunyi. Suara itu bercampur dengan bunyi becek akibat gesekan dari daging padat yang terus bergerak keluar masuk dengan gerakan konstan. Potongan daging besar itu tampak basah dan berkilat ketika terpapar cahaya dari api unggun yang berderak memberikan penerangan seadanya. Menunjukkan wujudnya yang tampak besar dan mengerikan--dengan urat-uratnya yang menyembul begitu jelas. Cairan yang melingkupinya seakan meleleh dan bermuara ke dalam lubang sempit yang tengah melahap benda mengeras itu.

FWOP--!!

"HEUKHH--!! "

Ketika gerakan menghunjam yang diberikan berubah menjadi kasar, suara erangan meluncur dengan keras. Erangan itu disusul oleh suara rintihan kecil yang begitu manis namun juga memilukan. Tubuh padat dengan guratan-guratan otot sedang gemetar hebat setiap kali potongan daging besar itu melesak masuk ke dalam dirinya dengan kencang. Menyentuh ke sebuah titik di dalam dirinya yang terasa gatal dan linu di saat bersamaan. Mengirimkan rasa sakit luar biasa yang bercampur dengan rasa menyengat dan membuat tubuhnya menegang hebat. Mengirimkan cakaran pada punggung lebar pada sosok yang terus bergerak di atasnya hingga memebekaskan luka sebagai bentuk pelampiasan.

Sosok itu menggeram ketika merasakan daging besarnya diremas dengan jauh lebih kuat dari pada sebelumnya. Sehingga gerakan menghunjam yang ia berikan berhenti sejenak karena tersendat,

"Hei, kenapa kau semakin kuat meremasku dibawah sana? "

Suara itu mengandung nada kekesalan. Namun seakan menuli, apa yang dikatakan olehnya sama sekali tak direspons oleh sosok yang masih gemetar di bawah tubuhnya. Mengalungkan lengan dan menempelkan tubuhnya yang dingin pada tubuh hangatnya yang padat berisi. Menangis sesenggukan dengan suara lirih dan terus menggumamkan kalimat-kalimat acak yang sulit untuk dipahami.

"... Hen... Ti.. Heukh... Kan... "

"Aha... Tak mau menjawab, hm? Baiklah... Kalau begitu akan kumasukkan sisanya."

Pria itu meraih bongkahan pantat yang tengah menjepit daging ereksinya dengan kencang. Mencengkeram pantat itu dengan tangan besarnya yang putih dan indah, kemudian mulai memasukkan sisa dari daging ereksinya yang masih belum dapat tercakup ke dalam.

ZRUK--!

"NG--AAKHHH!! "

Lolongan panjang itu keluar dengan menyedihkan. Mata yang berair membola seketika. Potongan daging keras yang sebelumnya tak dapat tercakup seluruhnya kini telah masuk ke dalam tubuhnya hingga ke akar-akarnya. Benda yang bagaikan tertanam jauh di dalam itu membuat perutnya mengembung di bagian pusarnya.

"Ngh... "

Sosok yang mengukung di atasnya menggeram. Rasa dari cengkeraman lubang sempit yang baru pertama kali dimasuki membuatnya sesaat gemetar karena nikmat. Mata keabuannya berkilat ketika memandang wajah terdistorsi yang seperti hampir kehilangan kesadaran di bawahnya. Dengan mata berkabut yang membola dan telah basah oleh lelehan air mata. Kemudian bibirnya yang terbuka karena mencoba meraup udara akibat rasa sesak karena dorongan benda tumpul mengerikan yang memasuki tubuhnya.

FWOP!! FWOP!!

"HEUGH! HEUGH! NHH-- Akh.. Sakit.... " Rintihnya lagi. Merasakan perutnya semakin penuh dan tersengat ketika benda besar itu kembali bergerak mengaduk isi perutnya. Tarikan napasnya tersendat, seolah ia benar-benar tercekik ketika benda besar itu melesak jauh di dalam perutnya. Sosok di atas terkekeh lemah dengan suaranya yang dingin namun begitu seksi adanya. Mendekatkan wajahnya yang tersenyum penuh kepuasan kearah wajah terdistorsi yang memerah dan kembali menangis. Hidungnya menyinggung pipi yang lembab, mengendusi aroma dari pria dewasa yang entah bagaimana terasa begitu memikat adanya. Bergerak ke arah telinga sebelum akhirnya mengirimkan gigitan dengan giginya yang tertata rapi dengan sempurna.

UNHOLY GRAILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang