Di bab sebelumnya banyak typo ternyata, nanti setelah end bakal aku revisi. Tetep ikutin cerita ini sampai akhir yaaa💙✨
Hope you like it
•
Kantin terlihat ramai begitu Kalara memasuki menginjakkan kaki di sana. Ia sadari masih ada beberapa murid yang menatapnya tertarik sambil berbisik. Kalara menghela napas, Violet sungguh membuatnya jengkel sekaligus muak tapi di sisi lain ia juga kasihan dengan gadis yang haus perhatian itu. Bunyi di perutnya memantapkan langkah Kalara untuk menghampiri meja di mana Nesya dan Bisma berasa, mengabaikan berbagai macam tatap mata yang memperhatikannya.
"Gila, lo jadi terkenal dalam sehari. Gue jadi ngerasa temenan sama most wanted," celutuk Nesya begitu Kalara mendarat di sebelahnya. Kalara sempat memesan semangkok mie ayam sebelum ia bergabung dengan Nesya dan Bisma.
"Terkenal karena hal baik mending, lah ini gue dikatain tidur sama cowok. Gila aja," sungut Kalara. Tak butuh waktu lama, mie ayam pesanannya datang. Kalara segera meracik makanannya dengan menambahkan kecap, saos dan sambal. Saat sedang kesal perut Kalara memang cenderung lapar.
"Eh, iya, gimana Violet?" tanya Nesya teringat sesuatu. "Bisma, lo nambah lagi gue tendang lo!" ancam Nesya saat melihat Bisma hendak bangkit dan ia tebak cowok itu hendak kembali memesan makanan.
Kalara terkekeh di sela-sela ia meniup mie miliknya. Makanannya nyaris berasap jika tidak ditiup Kalara yakin lidahnya tidak akan baik-baik saja. "Biarin aja kali, Nes. Baru mangkok kedua, kan?" jawab Kalara mengabaikan pertanyaan pertama Nesya. Ia sedang tak ingin membahas Violet.
Bisma merengut karena ancaman Nesya namun ia juga urung melaksanakan niatnya dan mengikuti larangan gadis itu.
"Dua mangkok dari mana, Ra? Itu udah mangkok keempat dia. Tiga mangkok sebelumnya udah diambil pak Toha karena kekurangan mangkok." Nesya bersungut-sungut. Kalara tersenyum kecil melihat kedekatan Nesya dan Bisma yang menurutnya unik. Jelas unik karena Nesya terlihat seperti ibu dan anak di beberapa kesempatan.
Kalara asyik menghabiskan mie ayamnya sembari diringi pertengkaran Nesya dan Bisma. Masalah Violet sudah berhasil ia hilangkan dari pikirannya. Namun baru saja Kalara merasa hidupnya akan tenang dan damai, seketika berubah saat ia kedatangan sosok Garry—sahabat yang digosipkan dengannya.
"Lo ngapain ke sini?" desis Kalara. Matanya bergerak-gerak memperhatikan sekelilingnya, benar saja semua murid yang ada di kantin kini nyaris seluruhnya memperhatikan mereka berdua. Bisikan-bisikan tentang ia dan Garry semakin ramai terdengar.
Garry tetap acuh. Cowok dengan gaya urak-urakan itu malah duduk di depan Kalara lebih tepatnya di samping Bisma. "Lo mau gue ngasih pelajaran sama yang menyebarkan gosip? Namanya Violet, kan?" tanya Garry cuek, ia merangkul Bisma yang di sebelahnya sok akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone ✔ (Tamat)
Teen FictionIntip aja dulu siapa tahu sreg xixi Selamat membaca📖 ___ Kalara, gadis yatim piatu yang bercita-cita ingin memiliki butik dengan namanya sendiri. Sedari kecil Kalara selalu mengulang kalimat tersebut. Meski beberapa kali mendapat cibiran karena tak...