Chapter 1

219 11 0
                                    

Hari minggu yang cerah. Sial sekali hari ini cerah, padahal Key sangat berharap hari ini hujan, jadi ia tidak perlu keluar bersama teman temannya, yang ia yakini akan membuatnya pergi kencan buta dengan seseorang yang tidak ia kenal.

Ia ingin menghabiskan waktunya tidur seharian. Ia ingin menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat, setelah satu minggu ini hidupnya sangat diatur oleh kedua temannya. Dari mulai membeli pakaian, make up, beberapa skincare dan body care.

Dan teman temannya dengan sengaja mendaftarkan Key pada salah satu tempat gym langganan mereka, sungguh rasanya seperti neraka. Meskipun hal itu membuatnya sedikit bersyukur karena ia bisa tidur lebih cepat karena lelah.

Namun hari ini, teman temannya benar benar puas dengan penampilan Key. Tubuhnya sudah lebih berisi. Dengan kemeja basic berwarna fuschia dan juga celana jeans, rambutnya yang hanya ia ikat memberikan kesan sederhana yang fresh. Dewasa dan elegan namun tetap terlihat girly.

Key berangkat bersama dengan Delia dan pacarnya, sementara Rachel, pacarnya dan juga pria yang disebut Pak bro sudah sampai.

Mereka membuat janji untuk bertemu di salah satu restoran yang terletak di dalam mall, untuk kemudian mereka bisa menghabiskan waktu disana.

"akhirnya sampe juga ya" ucap Rachel.

"iya nih.. oh ini yaa yang mau dikenalin sama temenku? halo mas" sapa Delia pada pria dihadapannya.

"Mas Pram, ini loh Key temenku. cantik kan? Key ini independent women banget loh mas, cocok sama mas" jelas Rachel.

"Salam kenal, Mas?"

"saya Pramoedya, biasa dipanggil Pram, salam kenal juga yaa Key, panggilannya Key?" tanya Pram.

"betul mas" ucap Key.

Keduanya saling melemparkan senyum satu sama lain.

"harusnya kita warnain aja ga sih rambutnya kemarin?" tanya Rachel berbisik pada Delia.

"kata gue juga apa bejir, lu sih" Delia bahas berbisik.

Mereka pun berbincang sambil memesan beberapa makanan hingga satu persatu makanan datang.

Mereka berbincang mengenai pekerjaan, sedikit berbincang tentang investasi dan juga saham, juga sesekali bercanda mengenai hal hal dewasa.

Key menikmati waktunya bersama teman temannya, meskipun ada sedikit perasaan risih karena terus ditatap oleh Pram, ia mencoba untuk tak menghiraukannya.

Ia sangat tahu Pram kemungkinan besar tengah menilainya, maka ia akan memperlihatkan seorang Key itu seperti apa.

Jika Pram tertarik padanya mungkin Key akan bersyukur dan mencoba membuka hatinya, namun bila tidak ia juga akan bersyukur karena saat ini harapannya untuk memiliki seorang pria rasanya mustahil.

Setelah menghabiskan waktu berbincang, mereka memutuskan untuk berkeliling mall.

Dan sepertinya bukan hanya Key yang mencoba untuk menampilkan yang terbaik yang ia bisa, Pram juga menunjukan bahwa dirinya mampu menjadi seorang pria untuk Key.

Terlihat dari cara Pram yang membayar semua makanan yang mereka pesan tadi, tidak hanya menciptakan kesan terhadap Key, namun teman temannya juga. Dan para lelaki disana juga mendukung tindakan Pram untuk mengambil hati Key.

"kayanya kita pisah aja disini deh, bingung juga kalo bareng bareng terus. Oh iya mas Pram, boleh ajakin temen aku keliling ga? Sama tolong dianterin pulang juga ya mas, jangan dibikin lecet" ucap Rachel.

Pram mengangguk, sementara Key memelototi teman temannya yang dengan tega langsung meninggalkannya.

"makasih banyak mas Pram, semoga suka yaa sama temenku" ucap Delia.

A MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang