5. Hati Hati Dijalan

15 6 0
                                    


Kala itu Rizhan Tengah Merenung Sendir Di Pojokan Rumah Sakit Pramata Kasih, ia begitu memikirkan nasib sahabat sekaligus figur seorang kakak yang ia butuhkan, Wajar Jika Rizhan Begitu menyayangi Seseorang yang tengah terkujur lemah dibangsal Rumah Sakit Ternama itu, beberapa alat infus yang terpasang diwajah tampan sosok tersebut tidak menghilangkan kesan ketampanannya hingga rizhan sangat merutukki kebodohannya kala itu, coba saja saat itu ia tidak mengajak sahabatnya untuk keluar rumah dan mendengarkan Teman Sekamarnya untuk menetap dirumahnya. Sambil menunggu hujan reda Namun Ia tak menggubris ucapan sang Teman kala itu hingga menyertakan perasaan bersalah yang tak kunjung hilang sampai saat ini.

Penyesalan
Dihantui Rasa Bersalah
Hingga dibenci oleh sosok yang ia sayangi melebihi dirinya sendiri

Itulah yang ia rasakan saat ini penyesalan memanglah datang belakangan hingga menyiksa seseorang yang melakukannya untuk lebih merenungi kesalahan yang telah dilakukan.

"Zion maafinn guee ionn, ayo bangun bangsat adek lo benci bgt sama gue ionn" begitulah dirinya saat ini membatin kepada diri sendiri. Rizhan Bukan seseorang yang pandai berkata manis, Ia juga tidak bisa Romantis serta Ia juga Tak pandai meluluhkan hati wanita yang dipujanya. Namun takdir berkata lain wanita tersebut justru membencinya setengah mati hanya karena kesalahpahaman dan ketidakberdayaan Seorang Rizhan untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi.

Tap tap tap

terdengar suara langkah kali yang sedang berjalan kearah Rizhan  dan kali ini firasaatnya mengatakan bahwa ia adalah Alveera Sahabat Masa Kecilnya Dulu sebelum kejadian Zion Koma Tak Sadarkan Diri, Hingga Membuat Keduanya menjadi Asing Sampai Sekarang.

"Lo!!!, bangun angkat kepala Lo" sahut Alveera kepada rizhan

Rizhan pun mengangkat kepala yang sedari tadi menunduk itu serta menatap lekat wajah yang ia rindukan saat ini, besok ataupun selamanya.

"Hehhh kampung, Lo budeg apa gimana dahh" sahut Veera

"Gue denger ko raa, Gausah pake teriak-teriak" cakap rizhan

" Gue tanya sama Lo, What Are You Doing Here???"

"Gue Jenguk Zion raa"

"Perlu Berapa kali sii bangsat Gue ngomong sama Lo, Gue kan udah bilang sampe mulut Gue Berbusa sekalipun Lo Gausah Jenguk Abang gue lagi, Gue Benci Sama Lo"

"Sorry Raaa" lemah rizhan sungguh saat ini rasanya tubuhnya begitu lemah tak berdaya, Dadanya Sesak seperti kehilangan oksigen Sakit Rasanya, Teramat Perih Kata-kata yang dilontarkan Veera Kepadanya hingga Menusuk Relung hati seorang Rizhan.

Siapapun Tolong Rizhann______

Ia membutuhkan Oksigen Untuk Bernafas karena Rasanya Begitu Menyesakkan Sangat Teramat Sesak.

"Pergi, Gue Gak mau liat muka Lo lagi Bajingan"

"Raa lo kasar bgt, Gue salah apa Raa"

"Salah apa????"

"Saat ini Lo masih nanya salah Lo apa Hahh, Asu Koe!!! I Hate You So Much Rizhan dan jangan tanya apapun tentang Kesalahan Lo, Sebelum Lo Menyadari Apa Hal Yang Udah Lo Perbuat Sampai Gue Sebenci ini Sama Lo"

Alveera Bukan Orang Cirebon Asli Ayahnya lah yang Merupakan Keturunan Cirebon Asli dan Masih Memiliki Keturunan dengan Keraton Kesepuhan Yang Ada Dicirebon, Ia Dibesarkan dijakarta Oleh Keluarganya Dan Baru Setelah Ayahnya Wafat Ia Meninggalkan Ibu kota jakarta yang penuh kenangan indah Bersama Kedua kakaknya dan ibunya.

Mengapa Rizhan dan Fiona bisa ikut  serta Dalam kepindahan Seorang Alveera Alasannya adalah Ketulusan, Semua orang bisa memiliki sahabat yang saling menyayangi dalam segala hal namun belum tentu ada sosok seperti Fiona Ini, Ia Ikut serta dalam kepindahan Seorang Alveera Ketanah Kelahiran sang ayah. Perlu Petjuangan yang panjang bagi seorang Fiona untuk meminta izin kepada kedua orang tuanya Agar Ikut Serta dalam Kepindahan Alveera kekota udang tersebut.

Sebatas pernah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang