"Le-"
Gavriel menahan suaranya saat ngelihat Leia memberi gesture agar dirinya berhenti bicara. Leia lagi ngobrol sama seseorang yang kayaknya klien atau staff gitu lewat telepon. Dia juga sih gak pakai permisi masuk ke ruangan Leia.
"Oke, nanti gue crosscheck lagi. I'll hang up ya" ujar Leia menutup percakapannya dengan orang ditelepon. Matanya lalu bergulir ke arah Gavriel yang kini duduk anteng di sofa yang ada didalam ruangannya.
Udah lama dia sebenarnya gak ngelihat si Gavriel. Udah dua mingguan kali ya? Kalaupun lihat-lihatan biasa itu laki-laki cuman videocall dia bentar. Katanya setor muka gitu ke Leia.
"Kenapa?" Tanya Leia. Dia gak berusaha mendekati Gavriel, dia malah sama antengnya duduk di kursi kerjanya. Leia lagi males jalan dan kelihatan dari gerak-gerik Gavriel sih, anak itu mau 'ngelabrak' dia.
Leia sempat berpikir dia bikin masalah apa lagi sampai harus didatengin Gavriel?
"Gue tadi lunch sama Kath" umbar Gavriel
"Basi sih. Lo kayaknya sekarang tiap hari juga lunch sama dia. But, go on"
"She talked to me about... you"
Leia mengerinyitkan keningnya, merasa aneh. Ngapain juga mereka bahas tentang Leia gitu loh. Kayak gak ada topik lain.
"Talked about me? Ngapain? To the point aja Gav. Lo mau ngomong apa?" Ujar Leia.
Gavriel terdiam sambil menatap Leia lamat. Rasanya berat untuk Gavriel buat mengkonfrontasi Leia tapi gimana ya?
Dia serba salah.
Kathrine siang tadi spertinya agak 'ngambek' gitu sama kelakuan Leia. Dari cara bicara perempuan itu kedengarannya begitu. Gavriel bisa menebak aja kalau ada hal yang Kathrine kurang sukai dari Leia
Oh, hubungan dia sama Kathrine sepertinya berjalan sesuai harapan Nina dan juga Leia. Gavriel jadi lebih sering bersama Kathrine
Hal yang bagus.
Atau gak juga sebenarnya, soalnya kedekatan dua insan itu bukan berarti Gavriel berhenti posesif pada Leia.
Dia terus saja membebani beberapa orang untuk mengetahui keberadaan Leia, belum lagi Leia harus selalu update location pada Gavriel sekaligus kirim selfie.
Leia muak tapi gak bisa berbuat banyak karena Gavriel selalu menggunakan nama sang Papi.
"Lo dititipin sama Om Vic ke gue"
Sialan emang!
Papinya itu percayanya udah over banget menurut Leia sama Gavriel.
Nah, ditambah Leia memang tipikal orang yang gak suka memulai perdebatan. Jadinya dia memilih melakukan semua keinginan Gavriel.
"Dia bilang kalian ketemu di Mall pas dia lagi shopping"
Oh.
"Lagi nih? Gue diginiin lagi?" Monolog Leia dalam hati.
"Terus?" Ujar Leia yang agaknya penasaran sama aduan Kathrine pada Gavriel
"Dia merasa-hm..."
"Dia merasa apa? Dia gak suka sama gue?" Potong Leia yang kini udah gak mood untuk ngelanjutin meriksa data keuangan.
Fase pendekatan Gavriel akan selalu terasa melelahkan untuk Leia.
Selalu.
"Don't put it that way, Le. Dia gak bilang begitu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Almost
FanfictionSemua ini dimulai dengan kalimat paling klise dan pasaran. Cinta bisa tumbuh dan muncul dimana dan kapan aja. Photos credits: Respected owner & pinterest