"Yo, gue ada berita buruk, tapi lo jangan sedih ya" ujar Leon saat turun dari motor KLX 230SM SE hitam milik Theo.Theo membuka helmnya lalu mengibaskan rambutnya yang belum kering sempurna akibat rebutan hair dryer dengan adik perempuannya tadi pagi.
"Apaan?"
"Tapi lo bakal sedih banget, sih" Leon menaruh helm biru yang penuh dengan stiker ikan dan alien di stang motor Theo.
"Ya, apaan?" Tanya Theo sambil berjalan menuju pintu masuk sekolah.
Leon mengekori Theo di belakang, "tapi janji ya lo jangan sedih"
"Iya, tai, apaan?"
Leon menyodorkan jari kelingkingnya mengisyaratkan untuk melakukan pinky promise, Theo terdiam dengan wajah datar. Matanya melihat ke arah kelingking Leon dengan malas, ia tahu kalau tidak menuruti kemauan sahabat sejak kecilnya ini akan jadi masalah, misalnya Leon akan tantrum seharian.
"Tai" ucap Theo kesal tapi tetap menuruti kemauan Leon dengan wajah geram.
Leon tertawa melihat Theo menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Leon, Theo lalu menarik tangannya dengan cepat berharap tidak ada yang melihat adegan yang menurut Theo sangat menjijikan ini.
Semua teman Theo maupun Leon masih mempertanyakan keajaiban dunia mana yang bisa membuat manusia gunung es dan manusia ikan menjadi sahabat, itu karena tingkah laku mereka yang amat sangat bertolak belakang. Ibarat warna, Theo ini warna hitam dan Leon warna hijau neon.
"Tahun ini kita gak sekelas" kata Leon.
Theo mengangguk, "iya, terus berita buruknya apa?"
"Ya itu berita buruknya!"
"Itu berita buruk?"
"Iya"
"Monyet, gue kira apaan!" Maki Theo dan mulut sampahnya.
"Lo gak sedih?" Tanya Leon sambil mengejar Theo yang berjalan semakin cepat.
"Nggaklah! Ngapain sedih? malah bersyukur, puji Tuhan, Alhamdulillah yaAllah"
Leon menghentikan langkahnya, "apakah ini yang dimaksud dengan cinta bertepuk sebelah tangan" ujarnya dramatis sambil memegang dadanya membuat siswi disekitar mereka tergelitik melihat tingkahnya.
Theo menahan amarahnya untuk tidak melepaskan tinju pada wajah tampan sahabatnya itu. Iya, walaupun menyebalkan, aneh, dan ada aja tingkah lakunya tapi Theo mengakui wajah sahabatnya cukup tampan.
Theo menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan Leon yang kini malah tebar pesona dengan siswi di sekitarnya.
Theo memasuki kelas 11-2, sedangkan kelas Leon di ruang sebelah yaitu kelas 11-1, untuk pertama kalinya dalam 6 tahun ini Theo dan Leon tidak satu kelas, walaupun tidak sepenuhnya benar dengan perkataan Leon tentang Theo yang akan merasa sedih apabila mereka tidak sekelas tapi Theo merasa ada yang kurang saat memasuki kelas tanpa Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of Summer
Fanfiction"Yo, maaf banget ya, gue bukannya gak mau membalas cinta lo, tapi gue bener-bener gak bisa soalnya gue masih normal" -Leon; pangeran laut, 17th "GUE JUGA NORMAL YA BABI" -Theo; anak skena, 17th