Bianca berdiri di depan gerbang sekolah, menunggu supirnya yang tidak bisa dihubungi, jam sudah menunjukan pukul 5, sekolah sudah mulai sepi, hanya ada beberapa siswa yang sedang melakukan aktifitas club.
Suara motor bising menghampiri Bianca dari arah parkiran sekolah, "Bianca? Belum balik?" Seru Theo dengan jaket jeans hitam, helm hitam, dan motor hitam, jangan lupa Theo menggendong tas gitar yang juga berwarna hitam.
Walaupun sebagian wajahnya tertutup helm full facenya tapi Bianca bisa mengenali mata tajam milik Theodore aka Theo.
"Iya, baru selesai cooking class, lo baru mau balik?"
"Tadi gue nunggu Leon latihan tapi anaknya nyuruh gue balik duluan, dia mau balik jam 7"
"Hah? Gak capek apa dia latihan mulu? Tadi pagi sebelum masuk kelas juga latihan kan?"
Theo, membuka helm full facenya. "Iya biarin aja, dia lebih suka hidup di air daripada di darat"
Bianca terkekeh kecil, bertanya-tanya kenapa Theo tidak segera pergi dan malah membuka helmnya.
"Mau nebeng, gak?" Tanya Theo
Bianca berkedip cepat, lalu memperhatikan motor tinggi Theo, itu gimana naiknya??? Serius ini si Leon pernah ngajakin bonceng tiga??? Tanya Bianca dalam hati.
Jujur Bianca jarang sekali naik motor, mungkin bisa dihitung dengan jari, sekali saat ia telat ke lokasi pemotretan dan akhirnya memutuakan naik gojek, lalu saat kakaknya baru beli motor memakai gaji pertamanya, dan apa lagi yaaa Bianca sampi lupa berapa kali ia naik motor.
"Nggak, deh, makasih. Gue dijemput" tolak Bianca, ia juga ragu kalau Theo hanya basa-basi.
Theo menengok ke kanan dan ke kiri, memperhatikan sekitar sekolah yang sudah mulai sepi.
"Yaudah gue tungguin sampe jemputan lo dateng" ujar Theo sambil menstandar motornya.
"Eh? Gak usah! Bentar lagi juga dateng, lo duluan aja" cegah Bianca, merasa tidak enak mengingat kejadian jam istirahat tadi, Bianca takut kalau Theo terbebani dengan tindakan Leon yang memaksa Theo untuk berteman dengan Bianca.
"Bentar lagi kan? Yaudah gue tungguin"
Bianca terdiam, Theo pun ikut diam. susana mulai hening. Lagi-lagi saay bersama Theo Bianca jadi pendiam.
"Lo ikut club masak?" Tanya Theo akhirnya memcah keheningan.
"Iya" Jawab Bianca cepat.
"Gue club musik" ujar Theo lagi.
Bianca mengangguk, "iya, tau"
Theo mengangkat alisnya kaget, "kok tau? Lo merhatiin gue diem-diem ya?"
"Dih, Geer banget! Ini lo bawa-bawa gitar kalau bukan club musik tuh apa? Club basket?"
Theo terkekeh, lupa kalau ia membawa gitar, "tapi bisa aja ini isinya bola basket"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of Summer
Fanfiction"Yo, maaf banget ya, gue bukannya gak mau membalas cinta lo, tapi gue bener-bener gak bisa soalnya gue masih normal" -Leon; pangeran laut, 17th "GUE JUGA NORMAL YA BABI" -Theo; anak skena, 17th