"Go to page 13" seru guru pelajaran bahasa inggris di depan kelas.Semua murid mulai membuka bukunya, tapi ada satu murid yang terdiam menyadari kalau ia salah hari dan malah membawa buku-buku pelajaran hari kamis yang padahal hari ini adalah hari rabu.
Pernah gitu gak, sih??? Murid tersebut tidak lain dan tidak bukan bernama Theo.
"Okay, start by reading the first paragraph..."
Theo terdiam, pura-pura menunduk agar tidak diperhatikan oleh guru, tapi karena tingginya yang menjulang membuat mata guru di depan pun tertuju pada Theo.
"Theodore, read the first paragraph!"
Mampus.
Theo mengedipkan matanya, menujuk dirinya seolah perintah gurunya belum jelas.
"Is there anyone else in this class who has the name Theodore beside you?"
Sabeena yang duduk di meja sebelah Theo memperhatikan Theo yang malah membuka buku pelajaran fisika, dari raut wajah Theo yang tenang tapi Sabeena tahu kalau Theo sedang panik.
Sabeena menaruh buku paketnya di atas meja Theo, tanpa berbasa basi lagi Theo mulai membaca paragraf pertama sesuai dengan perintah.
Selesai membaca Theo menuliskan sebuah pesan di sticky notes milik Nathan yang ia curi lalu menempelkannya di atas buku paket Sabeena sebelum diberikan lagi ke si pemilik.
Sabeena membaca notes yang bertuliskan, terima kasih!
Sabeena membalas pesan tersebut dan menempelkannya ke atas meja Theo,
English, please!
Theo tersenyum kecil, semenjak kejadian Theo ketahuan sedang menatap Sabeena di hari pertama masuk, Theo dan Sabeena belum pernah berbicara satu sama lain lagi setelah itu. Sebenarnya Theo ingin sekali berbicara dengan Sabeena tapi sialnya dia belum bisa mengalahkan sisi intovertnya.
Arigatou!
Dengan cepat Sabeena membalas notes tersebut dan mengembalikannya pada Theo
Wibu :p
Theo menoleh ke arah Sabeena yang sedang memutar-mutar pulpen di tangannya, Theo tertegun sebentar melihat gadis disebelahnya, wajahnya putih pucat, rambutnya hitam panjang, wajahnya seolah menunjukan kalau ia sedang bosan.
Sabeena tersadar kalau Theo sedang menoleh ke arahnya, "apa?" Ucap Sabeena tanpa suara.
"Apa?" Theo membalas tanpa suara.
"Wibu" ucap Sabeena masih tanpa suara.
"Sabeena" panggil guru bahasa inggris membuat Sabeena dan Theo melonjak kaget, "read paragraf 3, please!"
Theo tertawa melihat Sabeena yang nampak panik, Sabeena mencubit tangan Theo lalu membaca paragraf 3 dengan lantang.
Bel istirahat berbunyi, membuat semua siswa bernafas lega karena selama 2 jam berkutat dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang membosankan, Leon menyenderkan kepalanya di atas meja, wajahnya menfhadap ke arah Bianca.
"Ngantuk banget gue, By" celetuk Leon.
Bianca menoleh, mengibas rambut panjangnya dan menunjukan telinganya, "tips anti ngantuk" ujar Bianca menunjukan airpods yang menempel pada telinganya.
Dari respon Bianca, tampanya ia sudah terbiasa dengan panggilan "By" dari Leon, memang awalnya ia tidak mau menoleh saat Leon panggil dengan sebutan itu karena kesannya seperti dipanggil "Baby"?????
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of Summer
Fanfiction"Yo, maaf banget ya, gue bukannya gak mau membalas cinta lo, tapi gue bener-bener gak bisa soalnya gue masih normal" -Leon; pangeran laut, 17th "GUE JUGA NORMAL YA BABI" -Theo; anak skena, 17th