Leon berjalan menuju kolam renang, kemarin ia meninggalkan charger ponselnya di loker pool, sepanjang jalan ia bertegur sapa dengan siswa siswi di koridor, perjalanan yang seharusnya memakan waktu hanya 5 menit menjadi 15 menit kalau ia adalah seorang Leon, Theo bahkan menghindari berjalan bersama Leon di sekolah.
Saat ingin membuka kunci pintu pool Leon terheran tenyata pintunya tidak terkunci, padahal Leon ingat semalam ia mengunci pintu sebelum pulang.
Leon memasuki area pool tapi saat ia masuk jantungnya hampir copot karena melihat gadis berambut hitam panjang duduk di pinggir kolam, ia duduk menghadap ke arah kolam dan membelakangi Leon sehingga Leon tidak bisa melihat wajahnya.
"Apa si travis bener ya? Ada hantu cewek penghuni kolam" guman Leon ketakutan.
"Permisi" sapa Leon dengan bulu kuduk yang merinding.
Gadis itu menoleh, "eh? maaf, tadi pintunya kebuka jadi saya masuk"
Leon bernafas lega, ternyata itu manusia! Tapi tunggu... suara itu seperti tidak asing bagi Leon, Leon menyipitkan matanya mencoba melihat gadis yang kini menaikan kakinya yang basah karena tadi kakinya masuk ke dalam kolam, mata Leon agak sedikit buram karena minus.
"Balerina???" Tanya Leon excited setelah melihat jelas wajah gadis di depannya.
Gadis itu, Sabeena, menatap wajah Leon, "kuda terbang???"
Leon tertawa, antara lucu mendengar nama panggilan dari Sabeena atau merasa lucu dengan situasi aneh ini, kemarin dia yang main masuk ke kelas balet Sabeena karena pintunya yang sedikit terbuka dan sekarang Sabeena yang masuk ke area Leon dengan alasan pintunya tidak di kunci.
"Kenapa ketawa?" Tanya Sabeena.
"Lucu banget! Kemarin lo yang bilang sendiri jangan masuk tanpa izin, sekarang lo sendiri masuk tanpa izin" ujar Leon masih sambil tertawa.
Sabeena mengangkat alisnya, "bukannya kamu juga masuk tanpa izin? Ini bukan waktu pelajaran olahraga kan?"
Leon jalan mendekati Sabeena, "tapi gue anak club renang jadi gue boleh masuk sini kapan aja" Leon menunjukan kunci pintu kolam renang.
"Ohhh" mata Sabeena membesar, seolah tertarik dengan perkataan Leon barusan.
"Lo ngapain? Sendirian?" Tanya Leon melirik kaki Sabeena yang tidak memakai sepatu.
"Uhm... iseng aja" ujar Sabeena, dari nadanya Leon tau kalau Sabeena sedang berbohong.
Leon terdiam, melihat kaki kanan Sabeena yang agak sedikit lebih besar dibandingkan kaki kanannya, Sabeena mencoba menutupinya.
"Eh, maaf gak sopan, tapi... ini angkle kaki kanan lo bengkak, ya?" Leon jongkok agar bisa melihat kaki Sabeena dengan jelas.
"Nggak! Emang kayak gini!" Sanggah Sabeena setengah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of Summer
Fanfiction"Yo, maaf banget ya, gue bukannya gak mau membalas cinta lo, tapi gue bener-bener gak bisa soalnya gue masih normal" -Leon; pangeran laut, 17th "GUE JUGA NORMAL YA BABI" -Theo; anak skena, 17th