"A, tolong jemput si adek!" Seru bunda Leon.
Leon yang sedang memberi makan para warganya menoleh, "nggak mau, ah, Bun. Aa pesenin gojek aja"
"Hp-nya mati, tadi si Adek WA Bunda, battery hpnya sisa 1%" kata Bunda sambil mengaduk adonan kue.
"Aa mau tanding PS sama Theo, Bun. Ini pertandingan seminggu sekali, penting!" Leon meletakan makanan ikannya di meja island tempat Bunda membuat adonan.
"Ih, awasin ini! nanti Bunda gak sadar masukin ke adonan kue"
Leon terkekeh, "hehe gapapa, Bun, nanti ikan-ikan Leon bisa makan kue buatan Bunda juga jadinya"
Bunda mencolek pipi Leon dengan jarinya yang penuh tepung terigu, "enak aja! Udah sama jemput si Adek, bentar lagi kelasnya bubar"
Leon cemberut sambil menghentak-hentakan kaki, berpura-pura merajuk pada Bundanya. Bunda yang melihat tingkah anak sulungnya itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Yaudah kalau gak mau, padahal tadinya Bunda mau beliin bonsai"
Ekspresi Leon seketika berubah menjadi cerah, "serius, Bun? Bonsai beringin ya, Bun?" Tawar Leon.
Bunda menghela nafasnya, "iya-iya!"
Leon bersorak senang membuat Bundanya ingin memasukan Leon ke dalam adonan bolu pisang yang sedang ia buat, "ongkos jemput si Adek mahal banget, ini Bunda bisa bangkrut kalau gini ceritanya"
Leon terkekeh "Nanti Aa kirimin CV ya ke Bunda, mau lamar jadi supir si Adek aja biar ikan-ikan Aa sejahtera"
Bunda tertawa menggelengkan kepalanya, hatinya sedikit lega karena setidaknya anak sulungnya menghabiskan uangnya untuk ikan, bukan untuk barang terlarang.
Sambil bersiul kegirangan Leon meraih jaket jeans yang tergeletak di sofa dan tidak lupa mengambil kunci mobilnya, semangat untuk menjemput adik perempuan satu-satunya.
Sebelum berangkat Leon mengabari Theo terlebih dahulu,
Setelah sampai di gedung tempat adik Leon mengikuti les piano, Leon langsung turun dari mobilnya, sebenarnya Leon sering menjemput Adiknya tapi biasanya ia selalu menyuruh Adiknya untuk menunggu di depan gerbang, tapi kali ini Leon harus parkir dan turun untuk mencari adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of Summer
Fanfiction"Yo, maaf banget ya, gue bukannya gak mau membalas cinta lo, tapi gue bener-bener gak bisa soalnya gue masih normal" -Leon; pangeran laut, 17th "GUE JUGA NORMAL YA BABI" -Theo; anak skena, 17th