16: Aku Bersabar Untuk Kembali-mu

748 94 12
                                    















16


#### Semakin Mengerti Satu Sama Lain

Pagi di Jakarta kembali dengan ritme yang cepat dan penuh kesibukan. Namun, ada sesuatu yang berbeda di antara Gito dan Shani. Setelah melalui banyak momen bersama, mereka mulai mengerti satu sama lain dengan lebih dalam. Mereka terlihat seperti pasangan suami istri sungguhan yang saling mencintai, saling mendukung dan tentunya sering bertengkar.

Setiap pagi, Gito atau Shani bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, sebuah kebiasaan baru yang sangat di senangi oleh Shani. Shani, di sisi lain, mulai memperhatikan dan menyukai apapun yang Gito lakukan Meskipun itu membuatnya harus lebih bersabar dengan beberapa kebiasaan buruk Gito. Shani juga mulai memasak makanan, meskipun kemampuannya belum sehebat Gito dan sebagian besar masakannya adalah Nasi Goreng.

Keluarga Shani dan ibu Gito mulai benar-benar percaya bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar pacaran. Tidak ada yang mencurigai bahwa pernikahan mereka awalnya adalah sebuah kesepakatan. Setiap kali mereka berkumpul dengan keluarga, suasana hangat dan penuh canda tawa selalu tercipta.

Namun, di balik semua kebahagiaan itu, ada satu orang yang mulai menunjukkan perasaan yang berbeda. Gracia, bos Gito di tempat kerjanya, mulai menunjukkan kesukaannya pada Gito dengan cara yang lebih.

***

### Gosip di Kafe dan Keakraban yang Mencurigakan

Di kafe tempat Gito bekerja, suasana biasanya ramai dengan pelanggan yang datang dan pergi. Tapi belakangan ini, ada topik hangat yang menjadi pembicaraan di antara para karyawan: kedekatan Gito dengan Gracia. Banyak yang memperhatikan bagaimana Gracia, sang atasan, sering memberikan perhatian lebih kepada Gito. Beberapa karyawan bahkan mulai menggoda Gito tentang hal ini.

Suatu hari, saat istirahat, Rian, Lani, dan Dani sedang duduk di ruang istirahat, menikmati kopi mereka.

"Eh, kalian lihat gak sih, Kak Gracia sama Gito makin deket aja," kata Rian dengan nada menggoda.

Lani, tertawa. "Iya nih, si Gito jadi anak emas banget. Jangan-jangan nanti kita undangan ke acara mereka lagi!"

Dani, dengan senyum jahilnya, menambahkan, "Bener tuh. Gito, kapan nikahin Kak Gracia?"

Gito yang baru saja masuk ke ruang istirahat untuk mengambil minum, mendengar obrolan itu. "Hah... hentikan." balasnya sambil menggelengkan kepala.

#### Semangat Baru Gracia

Gracia yakin caranya memberikan perhatian lebih kepada Gito, serta membuatnya bimbang terhadap perjanjian antara Gito dan Shani, mulai menunjukkan hasil. Gracia sering mengajak Gito bekerja lembur bersama atau menghabiskan waktu di kafe setelah jam kerja selesai.

Suatu sore, saat kafe sudah mulai sepi, Gracia dan Gito sedang duduk bersama menyusun laporan penjualan.

"Git, terima kasih banyak ya sudah selalu membantuku," kata Gracia sambil menatap Gito dengan senyum lembut.

"Dari dulu kuga kayak gini, kak Ge." balas Gito.

Gracia merasa hatinya berdebar. Dia ingin sekali mengungkapkan perasaannya, tapi rasa takut kalau Gito akan menjauh lebih besar. Jadi, dia memilih untuk memastikan bahwa hubungannya dengan Gito tetap baik dan berjalan lancar.... Untuk saat ini.

#### Godaan Teman-Teman

Hari-hari berlalu, dan kedekatan antara Gracia dan Gito makin terlihat. Hal ini tentu saja tidak luput dari perhatian karyawan lain. Suatu malam, setelah selesai shift, Rian dan Lani kembali menggoda Gito saat melihatnya berbincang dengan Gracia di dekat pintu keluar.

CERITA DIBALIK KONTRAK (GITSHAN) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang