Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun kira, setelah Jeno datang kepadanya, meminta untuk tidur bersama dan meminta maaf atas segala penyesalannya, Jeno telah berubah. Namun ternyata persepsinya salah saat ia bertemu Karina di lorong istana menuju taman istana.
"Ah,...salam kakak Selamat pagi" sapa Karina dengan ramah. Ia sedikit membungkuk, menyapa renjun.
Renjun akan berusaha untuk berdamai dengan keadaan ini, ia mulai hari ini akan menerima Karina dalam keluarganya. Mau bagaimanapun Karina adalah gadis yang ramah juga baik. Setidaknya itu menurut renjun.
"Selamat pagi juga adik, kenapa terlihat rapi...ingin pergi kemana"
Renjun bertanya, saat melihat karina telah rapi dengan gaun juga dengan jubahnya. Karina ingin keluar hari ini?.
"Ah iya, yang mulia hari ini mengajak saya untuk pergi melihat festival lampion di kota emerald, yang mulia bilang disana akan ada banyak lampion juga banyak sekali aksesoris permata yang cantik" Karina bercerita dengan riang, Jeno akan membawanya pergi kekota hari ini lagi untuk kedua kalinya.
Renjun meremat sisi bajunya saat mendengar penuturan Karina, jadi hari ini ada festival lampion dan Jeno mengajak Karina pergi? Lagi-lagi tanpa ia ketahui?.
Renjun berusaha tersenyum kepada Karina, meski dadanya tiba-tiba teras sakit saat mendengar itu.
"Bersenang-senanglah disana"
"Oh?...Kakak tidak pergi?, yang mulia tak mengajak anda untuk ke kota hari ini?" Karina bertanya dengan tatapan polos, Jeno tak mengajak permaisuri?.
Renjun hanya membalas dengan tersenyum, tanpa menjawab ia langsung melangkah kan kakinya menuju taman istana.
Karina hanya melihat kepergian renjun tanpa menjawab pertanyaannya, smriknya begitu kentara
"tentu saja Jeno tak mengajakmu sebab aku yang memintanya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun hanya diam, duduk diatas ayunan dengan rajutan yang begitu fokus ia kerjakan.
Tangan mungilnya dengan lihai merajut benang wol berwarna putih itu.