🏰🏰
Tak ada yang lebih bahagia dibandingkan mendengar kepulangan sang terkasih setelah pergi jauh dari jangkauan. Tidak ada yang lebih mendebarkan saat sebentar lagi akan kembali mendengar suara yang telah lama tak terdengar oleh rungu.
Tak ada yang lebih membahagiakan ketika menyambut kepulangan seseorang yang raganya begitu dirindukan.
Namun hari ini renjun sepertinya tak ingin hari ini terjadi dalam hidupnya, menyambut sang tuan kembali pada pelukannya baru kali ini tak ingin renjun lakukan.
Didalam kamarnya ia mendongak, menatap pada tirai besar yang membentang, gambar ia dan sang tuan yang terlihat begitu bahagia, berhasil menipu siapapun yang melihat itu.
"Hari ini kau kembali, tapi...mengapa aku tak merasakan bahagia sama sekali" lirihan itu akhirnya terdengar setelah dari kemarin hingga hari ini renjun memilih untuk mengurung dirinya, tak mengeluarkan suaranya sebab akan berakhir menangis kembali ketika ia berbicara sepatah kata saja.
"Aku tak sanggup menyambut mu dalam kepahitan yang akan aku cicipi nantinya...kau telah kembali dengan orang baru sebagai cintamu"
Renjun mengusap dengan pelan air mata yang jatuh membasahi pipinya.
Pakaian kebesaran sang permaisuri hari ini terlihat begitu cantik, dengan warna putih juga kain yang menjuntai menyapu lantai itu begitu cocok dalam tubuh rampingnya,Tangannya mengelus pelan permukaan perutnya yang mulai menonjol. Tersenyum disaat matanya justru kian memanas.
"Ayah telah kembali, alpha kecil ini pasti akan sangat bahagia" suara bergetar renjun yang terdengar mengurungkan niat dari seungmin yang hendak menghampiri, ingin memberi tahu bahwa sang tuan telah ada didepan istana.
Tok...tok..tok...
Ketukan pada pintu kamarnya membuat renjun melihat kearah pintu itu. Disana ada seungmin yang berdiri diam, masuk kedalam kamar, membungkuk pada renjun sebelum menyampaikan informasi yang ia bawa.
"Kereta tuan telah tiba didepan istana permaisuri" ucapan seungmin barusan membuat renjun terdiam. Ia dengan pelan berjalan kearah seungmin. Tersenyum kepada seungmin yang justru terlihat begitu sedih melihatnya.
"Kenapa justru kau yang terlihat begitu sedih, aku tak suka dikasihani seungmin, tolong jangan memandangku seperti itu" renjun masih bisa tersenyum disaat sebentar lagi ia akan menyambut suaminya bersama dengan seseorang.
"Maafkan hamba yang mulia" ucap seungmin.
🏰🏰
Perlahan pintu pada istana itu terbuka menampilkan renjun dengan pakaian kebesarannya, mahkota Tiara biru itu terlihat begitu cocok dengannya. Berjalan bersama seungmin juga beberapa pelayan yang setia mengikut dibelakangnya.
Dari jarak kurang dari dua meter, mata birunya dapat melihat seseorang yang begitu ia rindukan beberapa bulan terakhir. Dengan perlahan ia berjalan menuju dua orang yang kini terlihat berdiri berdampingan. Saat sampai didepan sang tuan matanya melirik pada tautan tangan yang terlihat begitu erat saling menggenggam. Renjun tersenyum, mengalihkan tatapannya pada sang suami yang kini melihatnya dengan tatapan dingin.
Tangannya dengan pelan meremat sisi baju satinnya. Ia mencoba untuk kuat.
"Selamat datang" renjun membungkuk kepada Jeno yang masih tetap pada diamnya.
Kini pandangannya ia bawa pada wanita asing yang suaminya bawa bersamanya, memberikan senyum tipis kemudian membungkuk menyapa pula.
"Selamat datang....adik" ucapan renjun barusan kini mengalihkan tatapan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolf / NoRen
Loup-garouTak masalah jika aku harus melawan semua kawananku jika itu demi melindungi mu.