1. Ternyata...

2.2K 109 11
                                    

Hai Hai, Belle kembali🍓

Gimana, apakah sudah siap?

Jangan lupa sambil dengerin sound di atas yah❤

.
.
.

Happy Reading

Brak!

Pintu kamar ditendang begitu keras sebagai tanda penolakan.

"Diajeng!"

Sang empu yang dimaksud, sama sekali tidak peduli dengan teriakan sang ayah yang sekarang tengah emosi tak karuan. Jujur, ini pertama kali bagi gadis yang dipanggil Diajeng tadi, melakukan hal yang sangat tidak sopan kepada sang ayah.

"Astaghfirullah anak itu ..."

"Sabar, Yah, sabar ..."

Pria yang umurnya sudah mulai memasuki kepala lima itu menurut kala istrinya menuntunnya untuk duduk di sofa.

"Yah, apa ndak di pikir pikir lagi dulu
sebelum semuanya terjadi? Maksud Bunda, Bunda memang setuju kalau Gladys sama Mas Radit, tapi kan, Gladys belum selesai kuliah, Yah," ujar Ratih--Wanita paruh baya yang kecantikannya masih awet-- Mengusap-usap lengan suaminya.

"Sudah, lah, Bun. Keputusan Ayah sudah bulat. Biarkan Diajeng di didik sama Mas Radit nanti. Ayah yakin, Diajeng bakalan nurut," final Wirawan.

Ratih hanya bisa menurut atas perintah suaminya.

Memang memiliki anak hanya satu, sangatlah tidak mudah bagi Wirawan dan Ratih. Iya, Gladys adalah anak tunggal, maka dari itu, Wirawan dan Ratih hanya ingin yang terbaik untuk putrinya yang semakin bertambah usia semakin keras kepala itu.

Kalau kata orang Jawa, mah, ndableg.

Wirawan pun menyadari, jika selama ini ia dan istrinya terlalu memanjakan Gladys sampai sampai putrinya itu melewati batas.

"Jam berapa nanti Pak Galih dan Bu Sekar ke sini? Bunda tak masak dulu," tanya Ratih.

"Habis Isya nanti, Bun, dan kayaknya mereka semangat banget tadi," ujar Wirawan.

Ratih berbinar, "Iya, ta? Tapi memang dari dulu, Bu Sekar suka sekali sama Gladys, Yah. Makanya dulu sempat nawarin Gladys jadi menantu mereka, tapi udah Ayah tolak duluan."

"Ya gimana, orang Gladys juga baru masuk kuliah waktu itu, terus juga, memangnya Bunda rela?"

"Ya, jelas nggak rela, Yah," ujar Ratih.

"Makanya, itu yang Ayah rasakan. Tau kalau Gladys masuk ke club malam itu, jantungku udah nggak karuan rasanya, Bun, kurang ajar!"

Ratih pun tak kalah kecewa sebenarnya. Tapi untuk memarahi, rasanya tak tega. Anak gadis yang sudah ia dan suaminya rawat dengan sepenuh hati, berani beraninya berbohong hanya demi kenikmatan semata.

"Terus, jadinya gimana, Yah?"

"Galih sama Sekar setuju dan mereka malah pengen segera dinikahkan saja, pengen segera punya cucu katanya," ujar Wirawan.

Ratih mengangguk, "Tapi, Yah, kalau Gladys malah nekat gimana? Bunda takut Gladys tertekan."

"Sudah, manut saja. Mas Radit itu orangnya alusan, yang alusan begitu, justru malah membuat pasangannya menurut tanpa diperintah."

What... ? Dijodohin?! (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang