2. Dok?!

1.7K 108 26
                                    

Hai hai.. Belle kembali lagi🍓

Siap untuk part ini?

Happy Reading

.
.
.

"AAAAA!" Gladys bergelung di bawah selimut dan menyembunyikan wajah merahnya di sana.

"Apasih apasih?!"

"Apaan coba manggil 'Mas'? Sopan, kah begitu?" monolognya.

Gladys tidak bisa menyembunyikan senyumnya lagi. Sudut bibirnya seperti ditarik spontan dengan perasaan yang berdebar. Masih terbayang bayang bagaimana tatapan teduh Radit yang penuh kelembutan, dan bagaimana cara pria mapan itu berbicara. Begitu tegas dan berkharisma.

"Bunda juga, kenapa terus terang banget, sih?" gerutu Gladys karena Ratih begitu terang terangan mengatakan bahwa Gladys terpesona.

"Jadi gue sama dia ... Dijodohin? Like...  What?!"

Kedua keluarga begitu antusias dan segera menentukan tanggal dan bulan yang baik untuk pernikahan sang anak. Bahkan keluarga Gladys cukup terima beres saja tapi tentu saja ditolak Wirawan dan Ratih.

Ting!

+6289965431765
Benar nomornya Gladys?

Gladys mengernyit beberapa detik sebelum membelalak saat tau siapa pemilik nomor itu.

+6289965431765
Ini Radit
Save nomor Mas

"Hah ...? Gercep amay," gumam Gladys di akhir. Masih tercengang sebelum akhirnya menyimpan pemilik nomor tersebut.

Mas Radit

"Nggak alay, kan?" Entah kenapa, membaca atau menyebut pria yang bernama Radit itu, pipinya spontan saja memerah.

Ting!

+6289904678341
Mbak Gladys, ini Bunda Sekar🥰
Kira kira, besok ada waktu luang nggak, ya?

Gladys membelalak lagi, belum ada beberapa menit, lagi lagi ia dikejutkan dengan nomor asing yang pemiliknya nanti akan menjadi ibu mertuanya.

Bunda Sekar
Kalau ada waktu luang dan tidak keberatan, boleh besok sore main ke rumah Bunda? Sekalian nanti masak bareng

"Diajeng, ini Bunda sudah siapkan bajunya buat besok. Nanti dianter sama Ayah, jangan telat loh, ya," ujar Ratih sembari menggantung sebuah dress motif bunga selutut.

"Bun ..."

"Harus dekat kamu sama Bunda Sekar. Sekalian kenalan sama keluarganya Mas Radit di sana."

***

Wirawan hanya bisa mengantar sampai depan karena masih ada urusan setelah mengantar Gladys. Sementara Gladys masih terdiam beberapa menit karena sibuk menatapi rumah bergaya Jawa, tapi bangunannya begitu besar, luas, dan terlihat terawat.

"Cah ayu!"

Sekar tergopoh-gopoh saat tau calon menantunya tiba. Wanita itu baru saja menyirami tanaman kesayangannya yang cukup banyak di sekitaran rumah.

What... ? Dijodohin?! (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang