5. Terlalu Rendah

1.7K 122 76
                                    

Hai hai gimana kabar kalian?

Siap untuk part ini?

Oh ya, maaf baru aku update sekarang dikarenakan aku ada masalah sedikit kemarin.

Satu lagi, sudah aku kasih warning, ya, kalau cerita ini termasuk dewasa. Jadi, bijak, lah, dalam membaca. Terimakasih.

Happy Reading

.
.
.

Gladys berusaha untuk fokus dan berkonsentrasi pada mata kuliah akhir ini. Menjadi mahasiswa di salah satu universitas terbaik dan lolos pada jurusan impian, manajemen, merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Gladys karena memang tak semudah itu. Gladys masih ingat di mana ia menangis tanpa henti saat gagal melalui jalur rapor.

"Beb," bisik Feli pada Gladys yang tengah menahan kantuk.

"Jangan tidur, ntar disuruh keluar lagi kayak kemarin," kata Feli. Gara-gara Gladys kemarin, Feli yang berniat untuk membangunkan Gladys yang tengah tidur, malah ikut kena semprong sama dosen.

"Dapat salam dari Arya, Beb, katanya chat dia belum dibales sama lo," ujar Feli yang hanya diangguki Gladys.

Dulu, Gladys sempat suka laki laki bernama Arya itu. Mereka, pun, sempat dekat beberapa bulan. Tapi sehari setelahnya, Gladys malah dikejutkan dengan postingan Arya yang tengah merangkul mesra perempuan lain. Tak hanya rangkulan yang mesra, tapi isi captionnya juga. Saking mesranya menurut orang-orang, Gladys sampai ilfeel sendiri. Bersamaan dengan itu, Gladys dijodohkan dengan Radit dan perasaan sukanya pada Arya, hilang seketika.

"Katanya dia udah putus sama Raya itu," ujar Feli lagi. "Katanya juga dia--"

"Yang asik mengobrol sendiri, keluar sekarang!"

Feli langsung kicep, Gladys juga. Kantuknya tiba-tiba hilang entah kemana.

"Arya neror gue mulu, Beb," bisik Feli tak ada kapoknya. "Nih, lihat," Feli meraih ponsel dan memperlihatkan pada Gladys yang lagi lagi hanya mengangguk.

"Kayaknya dia nyesel ninggalin lo. Ya, salah dia sendiri, sih, nggak jelas. Terus, ya, Beb, dia--"

"Felicia! Gladys! Saya minta kalian Keluar sekarang!"

Gladys memaksakan senyum, SUMPAH CONGORNYA FELI?!

Ting!

Bunda Sekar
Cah ayu, nanti sore kamu nggak ada jadwal kuliah, kan?
Kalau nggak ada, nanti sama Bunda fitting baju buat pernikahan, ya

***

Sekar begitu semangat memilih-milih sepasang baju pengantin, untuk akad dan untuk resepsi nanti. Untuk adat, sudah pasti mereka memilih adat jawa, tapi untuk mau model yang mana, mereka serahkan pada Gladys.

"Pengen yang Solo atau Jogja, Nduk?"

"Jogja Putri aja, Bun," ujar Gladys mantap karena dari dulu, ia memang lebih suka Jogja Putri, dan berharap di pernikahannya nanti, ia memakai adat tersebut.

Sekar mengangguk, "Bunda setuju. Terus yang buat resepsi kamu pengen yang bagaimana? Kalau masalah tempat, biar Mas mu yang pilih, terus kalau tema dekor, biar orang tua yang pilih atau kamu pengen pilih sendiri?"

What... ? Dijodohin?! (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang