BJDP 20

77 4 0
                                    

Setelah grup Hadroh pesantren Al Musthofa datang ke pesantren dengan membawa banyak piala, semua santri bersorak akan hal itu.

Mereka mengadakan syukuran,memang sudah biasa grup Hadroh mereka selalu memenangkan lomba.

Setelah acara syukuran,semua santri kembali melanjutkan belajar mengajar seperti biasa termasuk empat sekawan yang mengikuti Hadroh.

Rethfi dijemput oleh orang tua nya untuk pulang karena kakaknya akan mengadakan pertunangan.

Ziza sedang membantu umi untuk menyapu halaman rumah kyai,karena sebentar lagi kyai dan keluarganya termasuk razam akan mempunyai tempat tinggal baru di luar lingkungan pesantren.

Memang,ziza itu adalah santriwati yang paling disayangi oleh umi karena sifatnya yang sangat sopan.

Setelah nya ziza bersiap siap untuk pergi mengaji ashar,kali ini hanya membahas dan mengisi kitab.

Seperti biasa zay dan Alya menunggu ziza di depan kamar,keduanya telah siap dari tadi,namun ziza baru bersiap siap karena gadis itu membantu umi untuk membersihkan rumah nya.

Razka yang walaupun masih santri,tapi dirinya sudah mengikuti beberapa tes untuk menjadi santri pengurus.

Dia berkeliling untuk mencari santri santri yang belum memasuki kelas,dan akhirnya melihat Alya dan zay menangkring di luar.

"Kenapa kalian masih disini?"sahutnya,mengagetkan kedua gadis yang tengah berbicara.

"E-eh itu lagi nungguin ziza"jawab zay,kenapa harus ada laki laki ini,batin nya.

"Cepat,masuk."tegasnya,biasanya laki laki ini bersikap lembut,tapi kali ini kenapa sangat dingin.

"Maaf ka,tapi-"Alya berbicara.

"Tidak ada tapi tapi,cepat masuk,saya tidak mau kalian di hukum karena telat"tegasnya,Alya yang tidak mau cari masalah buru buru menarik lengan zay,untuk segera masuk kelas.

Mata zay menoleh ke arah razka,sikap nya berubah,apakah ini karena tempo hari yang lalu.

Ziza yang baru keluar dari kamar asrama,kaget melihat ada razka di depan."kak"sapa ziza kepada laki laki itu.

"Cepat masuk,telat."jawabnya,lalu pergi meninggalkan gadis itu.

Ziza merasa heran,biasanya laki laki ini bersikap hangat pada semua orang tapi sekarang seolah olah bersikap dingin.

Menghiraukan semua itu,ziza segera pergi menuju kelasnya, sepertinya dia akan telat.

Dan benar saja,sudah ada beberapa santri yang berjajar di depan kelas,pertanda mereka telat masuk kelas.

Gadis itu hanya bisa pasrah,dan berjalan menuju barisan itu juga menjalankan hukuman nya.

Setelah menjalan hukumannya,gadis itu segera masuk ke dalam kelas dan meminta izin kepada guru yang ada di dalam.

Nasib baik kini dimiliki oleh ziza,karena guru yang mengajar adalah ustadzah Rani, ustadzah yang memiliki sifat sangat lembut.

Semua yang ada di ruangan itu memperhatikan apa yang disampaikan oleh ustadzah Rani.

Kelas sudah berakhir sejak beberapa menit lalu,kini ke tiga sahabat itu sedang bersiap menyambut adzan Maghrib,mereka tengah mengaji di depan masjid bersama teman teman lainnya.

Adzan pun berkumandang dengan merdunya,membuat hati bergetar, seperti biasa,laki laki yang bertugas adzan kali ini adalah haris,sudah dipastikan, suaranya begitu khas.

Zay dan ziza terkagum kagum dengan suara merdu laki laki itu,suaranya pantas untuk menyanyi.Namun sayangnya laki laki itu malah mempunyai urusan lain,dan tidak mengikuti Hadroh.

bertemu jodoh di pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang