Dementor.

741 96 2
                                        

••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••

Setelah Carina tiba di gerbong Slytherin, ia masih harus mencari kompartemen kosong dan ia bernafas lega saat ia melihat kompartemen yang tidak ada orangnya sama sekali. Carina menaruh kopernya sebelum ia duduk dengan nyaman di kursinya.

Ya... kenyamanan itu segera hilang saat ia mendengar suara orang di depan kompartemennya yang berteriak, "hei disini ada kompartemen kosong!" Dari suaranya yang nyaring Carina sudah mengetahui bahwa itu adalah Pansy Parkinson, teman sekamarnya yang tidak terlalu akrab dengannya.

"Eh.. tapi ada Black di dalamnya.." bisik Pansy pada seseorang yang baru datang, Carina tidak terlalu pikir panjang, ia bahkan tak melirik sekali pun ke arah teman asramanya itu. Jika ia mau duduk silahkan, jika ia mau berdiri selama perjalanan pun Carina tak peduli.

"Oh ayolah Pansy dia temanku! Hai Carina!" Suara seseorang tiba tiba membuat Carina berubah pikiran, ia mengalihkan pandanganya ke depan kompartemen, dan ia melihat Blaise yang baru saja menyebutnya teman, Pansy si rambut pendek, dan Draco Malfoy, yang technically adalah sepupu Carina.

"Hai Blaise.." Carina membalas sapaan Blaise sebelum memberinya senyum kecil.

"Mind if we sit here? Tidak ada kompartemen kosong lainnya.." Blaise bertanya membuat Carina menganggukkan kepalanya.

Blaise duduk di sebelah Carina sementara Pansy dan Draco ragu ragu duduk di depan mereka. Carina melirik Draco beberapa saat sebelum mengalihkan pandanganya ke kaca. Draco adalah sepupu Carina, ibunya yaitu Narcissa yang merawat Carina sewaktu kecil. Ia pun sudah seperti adik kakak dengan Draco.

Namun semuanya berubah saat Lucius ingin Carina kembali ke rumah keluarga Black dan tidak tinggal di Malfoy manor lagi. Itu terjadi sebulan setelah Carina mendapatkan surat Hogwarts nya.

Carina tidak begitu kecewa pada Lucius, ia sudah tau sejak kecil bahwa Lucius tidak terlalu menyukainya.. ia tak pernah benar benar mengerti apa alasannya. Tapi Lucius hanya bilang ini agar Carina mengerti dan paham tentang asal usulnya yaitu sebagai keluarga Black.

Walaupun begitu Narcissa masih sering mengiriminya surat, membantunya saat ia kesusahan dan bahkan berkunjung ke rumah keluarga Black. Kreacher benar benar mengurus semuanya dengan baik. Berbeda dengan Lucius, Carina merasa Narcissa menyukai nya bahkan Carina merasa bahwa Narcissa sangat akrab dengan ayahnya dahulu, ia selalu bercerita tentang kenangannya dengan Regulus sewaktu kecil.

Dan sekarang Carina dan Draco duduk menghadap satu sama lain, namun tidak ada diantara mereka yang melirik atau bertatapan seolah mereka belum pernah kenal sebelumnya.

Carina pernah menyapa Draco di hari pertama ia masuk Hogwarts tapi Draco mengabaikannya dan lebih tertarik untuk memperkenalkan dirinya pada Harry Potter. Itu membuat Carina berpikir bahwa Draco tidak ingin berbicara dengannya lagi selamanya.

Disini lain Pansy dan Blaise saling menatap seolah bertelepathi dan saling menyalahkan atas keadaan canggung ini.

"Ah Carina bagaimana liburanmu?" Suara Blaise tiba tiba memecah kesunyian membuat Carina mengumpat dalam hati, bukannya dia tidak suka berbicara dengan Blaise dan Pansy.. dia hanya tidak terbiasa.

Carina menaikkan pundaknya seraya melihat Blaise, "tidak ada yang spesial, hanya mengobrol dengan peri rumahku dan mencoba membuat beberapa ramuan.." Carina menjawab Blaise yang memberi senyuman kepadanya, liburan Carina terdengar bosan, tapi dia sudah terbiasa seperti itu.

"Ah Black.. if you don't mind me asking.." Pansy tiba tiba berbicara yang diberi pelototan mata oleh Blaise seolah mengancamnya untuk tidak berbicara lebih jauh, Draco pun sekarang terlihat tertarik oleh percakapan mereka.

Carina menghembuskan nafas sebelum berbicara, "tak apa Blaise, kau pasti ingin bertanya tentang Sirius Black kan Parkinson?" Carina bertanya membuat gadis Parkinson itu sedikit terkejut sebelum menaikkan alisnya dan menganggukkan kepalanya.

"Apa dia benar benar keluar hanya untuk membunuh Potter bau itu? Maksudku itu lumayan keren kan?" Tanya Pansy yang diikuti oleh tawa kecil Draco sementara Blaise dan Carina hanya diam.

"Entahlah.. aku belum benar benar bertemu dengannya." Jawab Carina apa adanya.

Pansy pun menyeringai sebelum tertawa, "semoga saja teman teman Potter itu, siapa namanya? Weaselbel dan si Mudblood juga akan terbawa.. mereka sendiri yang selalu mendatangi masalahkan?" Pansy berkata membuat Carina menyunggingkan senyum tipis, ia tau itu hal jahat untuk dikatakan tapi itu cukup lucu.

Pansy dan Blaise pun mulai membicarakan banyak hal mulai dari bagaimana Potter akan mati, guru DADA baru, Quidditch, dan lain lain. Sementara Draco dan Carina hanya diam, bahkan mungkin mereka tidak mendengarkan. Carina tau Draco biasanya tidak sediam ini, apa karena ada dirinya di depan anak pirang itu? Jadi Draco merasa tidak nyaman?

Tiba tiba kereta berhenti membuat mereka menaikkan alis bingung, "mengapa keretanya berhenti? Jelas jelas kita belum sampai di Hogwarts.. apa masinis itu mau di pecat?!" kata Pansy dengan sebal.

Carina melihat luar dari kaca disebelahnya dan ia mengerutkan kening, "ada sesuatu yang bergerak di luar sana.." ia berkata pelan.

Suasana entah sejak kapan menjadi tegang, mereka merasa kereta berguncang sebelum suhu menjadi sangat dingin. Bahkan kaca kereta membeku dan asap dingin keluar dari mulut mereka.

"Blaise mengapa kau menggigil seperti itu?" Pansy bertanya yang dijawab putaran mata oleh Blaise.

"Kau juga pans.." ia berkata sebelum mereka dapat merasakan sesuatu bergerak dari luar.

Nafas Carina semakin dangkal, ia merasa sesuatu tidak benar. Ia memegang tongkatnya untuk jaga jaga, ia pun dapat melihat Draco melakukan hal yang sama.

Tidak lama kemudian mereka melihat sesuatu melayang dengan tudung hitam, mereka semua tau apa itu, Dementor. Sesuatu yang akan menyedot segala kebahagiaanmu. Mereka semua bernafas lega saat Dementor itu pergi menjauh tapi selang beberapa detik pintu kompartemen tiba tiba terbuka dan jari jari dementor itu muncul di sisi pintu.

Pansy hampir menjerit sebelum ia memegang Draco di sampingnya dengan takut. Dementor itu menatap Carina sebelum gadis itu merasa sesuatu menyedotnya. Tatapannya menjadi buram dan tongkat pada jarinya bergetar.

"What a great start, and I'm not even at Hogwarts now, not yet."

With love, cokodunot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

With love, cokodunot.

The Last Black | Harry Potter Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang